16,050

+25

(0.16%)

Today

63,800

Volume

66,746

Avg volume

Company Background

PT. Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) bergerak dalam bidang jasa keuangan di Indonesia. Perusahaan menyediakan layanan keuangan terpadu dan komprehensif, termasuk Perbankan, Asuransi, Pembiayaan, Pasar Modal, Manajemen Aset, Administrasi Saham, Keamanan, dan Teknologi Informasi. Perusahaan tergabung dalam Sinar Mas Group.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CNKO LK Q2 2025: Bergantung pada Sinarmas dan PLN

Request member External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk adalah perusahaan energi asal Indonesia yang berdiri pada 13 September 1999 lewat Akta Notaris Mulyoto di Boyolali dan baru mulai operasi komersial pada 2001. Perubahan terakhir anggaran dasarnya dilakukan pada Maret 2025 untuk perubahan alamat dan penegasan kembali seluruh isi anggaran dasar, disahkan Kemenkumham pada 10 April 2025. Kantornya sekarang berkedudukan di Sinarmas Land Plaza Sudirman lantai 9, Jakarta Selatan. Perusahaan ini dikendalikan oleh Anderson Bay Pte Ltd, dengan ultimate beneficial owner bernama Cho Wai Cheng. Identitas pemegang saham pengendali ini penting karena dari sini bisa dilihat arah strategi dan keputusan besar perusahaan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Perusahaan melantai di bursa sejak 21 November 2001 setelah melakukan IPO sebanyak 800 juta saham dengan harga penawaran Rp105 per saham dan nominal Rp100. Saat itu ada bonus berupa Waran Seri I yang bisa dieksekusi pada harga Rp125 per saham dengan periode 2002 sampai 2004. Setelah IPO, mereka menggelar rights issue berulang kali, mulai dari PUT I pada 2003 sebanyak 3.22 miliar saham Seri B dengan waran Seri II menempel di belakangnya, hingga PUT II pada 2012 dengan jumlah 4.71 miliar saham Seri B di harga Rp500 per saham. Sejak saat itu jumlah saham beredar semakin melebar, dan struktur kepemilikan semakin dominan dipegang oleh Anderson Bay Pte Ltd dengan porsi 45.59% Seri B per Juni 2025. Publik menguasai sekitar 53.12% Seri B, sementara Seri A hanya tersisa 115 juta saham atau 1.29% dari total, sebagian besar dipegang oleh PT Saibatama Internasional Mandiri sebesar 0.56%.

Di jajaran pengurus, kursi komisaris diisi oleh Pudjianto Gondosasmito sebagai presiden komisaris, didampingi Djoko Sumaryono, Edwin Pamimpin Situmorang, dan Cahyo Suryo Putro yang berstatus independen. Direksi dipimpin Robin Wirawan sebagai presiden direktur, dengan Sudarwanta sebagai wakil presiden direktur, serta Erry Indriyana. Sekretaris perusahaan dijabat oleh Wim Andrian. Total kompensasi untuk manajemen kunci selama semester I 2025 tercatat Rp10.7 miliar, turun separuh dari Rp21.4 miliar sepanjang 2024. Tidak ada satupun dari jajaran pengurus yang punya kepemilikan saham di perusahaan ini.

Bisnis utama perusahaan terbagi di dua pilar besar, yaitu perdagangan batubara dan pembangkitan listrik. Mereka mengoperasikan PLTU Pangkalan Bun di Kalimantan Tengah dengan kapasitas 2x7 MW yang sudah beroperasi sejak 2011. Perusahaan juga punya anak usaha di berbagai lini. PT Energi Batubara Indonesia berfokus pada perdagangan batubara, PT Trans Lintas Segara di bidang pelayaran, PT Korporindo Guna Bara dan PT Sekti Rahayu Indah bergerak di pertambangan batubara, sementara PT Abe Jaya Perkasa masih di tahap pra operasi. Grup ini juga punya izin usaha pertambangan operasi produksi di Kalimantan Tengah yang berlaku sampai 2032 dan 2033 untuk AJP dan SRI, serta izin pelayaran untuk TLS yang berlaku tanpa batas waktu di seluruh wilayah Indonesia. Jadi secara struktur, EEI bukan hanya pedagang batubara, tapi juga menguasai rantai pasok dari tambang sampai transportasi dan pembangkit.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Pendapatan utamanya datang dari penjualan batubara, dengan pola pengakuan revenue saat batubara sampai ke pelabuhan tujuan sesuai kontrak CIF, di mana ongkos angkut dan asuransi digabung sebagai satu paket. Segmen PLTU mengakui pendapatan saat listrik disalurkan ke pelanggan. Sumber pendapatan lain ada dari jasa pemasaran batubara dan kerja sama manajemen. Kalau melihat pelanggan, perusahaan ini sangat bergantung pada PLN. Per Juni 2025, PT PLN Indonesia Power menyumbang 60.97% pendapatan dan PT PLN Nusantara Power 38.25%. Jadi lebih dari 99% revenue mereka datang dari PLN group. Dari sisi pemasok, PT Borneo Indobara memegang 53.40% dari total pembelian batubara, diikuti kontrak pasokan dari PT Sinergi Laksana Bara Mas. Konsentrasi pelanggan dan pemasok seperti ini bisa jadi pedang bermata dua, karena di satu sisi menjamin permintaan stabil, tapi di sisi lain memperlihatkan ketergantungan yang ekstrem.

Laporan keuangan semester I 2025 terlihat kinclong kalau dilihat dari sisi laba rugi. Gross profit naik dari Rp118.9 miliar di 2024 menjadi Rp225.9 miliar di 2025. Laba usaha melonjak ke Rp190.4 miliar dari Rp83.2 miliar. Laba bersih juga melonjak tajam dari hanya Rp7.4 miliar jadi Rp126.8 miliar. EPS ikut terbang dari Rp0.88 menjadi Rp14.04. Revenue total naik ke Rp1.04 triliun dari Rp874.4 miliar, hampir seluruhnya dari penjualan batubara. Biaya pokok pendapatan naik tipis ke Rp820.9 miliar dari Rp764.7 miliar. Beban keuangan turun jadi Rp30.3 miliar dari Rp33.5 miliar, dan pos pendapatan lain-lain berubah positif Rp2.5 miliar dari sebelumnya rugi Rp36.6 miliar karena di 2025 tidak ada tambahan impairment baru. Dengan kata lain, secara kertas, perusahaan ini tampak berhasil balik arah.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Tapi kalau melihat neraca, ceritanya jauh lebih seram. Total aset memang naik ke Rp1.08 triliun dari Rp909.8 miliar. Current assets ikut naik ke Rp661.7 miliar, didorong kenaikan piutang pihak ketiga yang melonjak hampir tiga kali lipat ke Rp339.7 miliar. Kas relatif stagnan di Rp144.6 miliar. Fixed asset justru turun sedikit ke Rp246.7 miliar, sebagian besar karena depresiasi. Lebih parah lagi, ada aset yang sudah lama tidak berguna seperti pembangunan jalan batubara yang dihentikan sejak 2013 senilai Rp37.3 miliar dan infrastruktur jalan akses di anak usaha KGB yang sudah penuh impairment Rp22.3 miliar. Banyak aset lama yang sudah benar-benar tidak bernilai tapi masih nyangkut di laporan.

Sementara itu, liabilitas membengkak ke Rp2.22 triliun dari Rp2.17 triliun. Current liabilities Rp1.75 triliun jauh di atas current assets Rp661.7 miliar, selisih defisit lebih dari Rp1 triliun. Defisit modal per 30 Juni 2025 mencapai Rp1.13 triliun, yang artinya ekuitas negatif. Trade payable pihak ketiga naik jadi Rp929.5 miliar. Pinjaman bank jangka panjang sempat direklasifikasi, sekarang Rp92.7 miliar dengan jatuh tempo sampai 2027 dari Bank Sinarmas. Perjanjian pinjamannya ketat sekali, termasuk larangan ambil pinjaman baru, larangan menjaminkan aset, larangan bagi dividen tanpa izin, dan tidak boleh melakukan aksi korporasi besar tanpa restu bank. Jadi walaupun pinjaman diperpanjang, ruang manuver perusahaan terkunci rapat.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Kalau melihat arus kas, operasional menghasilkan Rp84.2 miliar, turun dari Rp123.8 miliar tahun lalu. Dari investasi justru keluar Rp55.2 miliar karena belanja reksadana dan penempatan deposito. Dari pembiayaan keluar lagi Rp27.5 miliar untuk bayar pinjaman. Net cash increase cuma Rp1.5 miliar. Artinya laba Rp126.8 miliar di laporan laba rugi tidak banyak membantu menambah kas. Mayoritas keuntungan hanya tercatat di atas kertas, sementara kas operasional hampir habis untuk menutup investasi dan cicilan utang.

Ada banyak red flag yang tidak bisa diabaikan. Pertama, capital deficiency sebesar Rp1.13 triliun jelas menunjukkan posisi ekuitas negatif. Kedua, current liabilities melebihi current assets lebih dari Rp1 triliun, yang berarti ada risiko besar gagal bayar kewajiban jangka pendek. Ketiga, impairment receivable dan advance sangat tinggi, totalnya lebih dari Rp1.3 triliun. Banyak di antaranya dari pihak berelasi, tanpa bunga, tanpa jaminan, tanpa jadwal pembayaran, dan sekarang semuanya sudah dihapuskan nilainya. Ada juga pinjaman ke pihak terkait seperti ke Andri Cahyadi yang jatuh tempo sejak 2018 tapi belum dilunasi. Situasi seperti ini menimbulkan pertanyaan besar tentang tata kelola. Keempat, proyek gagal seperti PLTU Tembilahan dan Rengat membuat modal terkubur sia-sia.

Dengan kondisi ini, auditor jelas menegaskan ada material uncertainty soal going concern. Artinya masa depan perusahaan diragukan bisa bertahan. Manajemen mencoba menenangkan dengan rencana memaksimalkan kontrak 5 tahun dengan PLN, mencari pemasok batubara baru, dan meningkatkan efisiensi PLTU Pangkalan Bun. Kreditur seperti Bank Sinarmas dan Sinar Mas Multifinance masih mau memperpanjang fasilitas sampai 2027 bahkan 2029, karena ada jaminan kontrak PLN yang dianggap kuat. Tapi jelas, perusahaan ini ibarat pasien ICU yang masih hidup karena ventilator dari PLN dan bank, bukan karena tubuhnya sehat. Core bisnisnya memang menghasilkan laba dan cashflow positif, tapi neraca menunjukkan struktur finansial yang rapuh sekali. Tanpa restrukturisasi besar atau suntikan modal baru, sulit berharap mereka bisa keluar dari lingkaran defisit modal. Jadi meskipun laba terlihat melonjak, kenyataannya jalan menuju kesehatan finansial masih panjang, terjal, dan penuh risiko.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

CNKO ini punya cerita yang agak unik sekaligus bikin alis naik. Dari satu sisi, perusahaan ini terlihat punya kinerja operasional yang lumayan moncer di semester I 2025. Pendapatan operasionalnya naik ke Rp1,04 triliun dari Rp883,64 miliar setahun sebelumnya, artinya ada kenaikan hampir 20%. Margin juga membaik, dengan laba kotor yang melonjak jadi Rp225,92 miliar dibanding Rp118,91 miliar tahun lalu, alias hampir dua kali lipat. Yang lebih heboh, laba periode berjalan meroket dari cuma Rp7,39 miliar di Juni 2024 jadi Rp126,75 miliar di Juni 2025. Semua ini ditopang kontrak jangka panjang pasokan batubara ke dua anak usaha PLN, yaitu PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power, yang kontribusinya mencapai 99,22% dari total pendapatan. Jadi, secara operasional CNKO punya jaminan arus kas dari pelanggan yang jelas dan stabil, apalagi kontraknya 5 tahun.

Tapi di balik cerita manis itu, ada borok yang susah ditutupi. Per 30 Juni 2025, CNKO tercatat defisit modal sampai Rp1,13 triliun. Total liabilitas jauh lebih besar dibanding total aset, yang artinya secara neraca perusahaan ini punya ekuitas negatif. Ditambah lagi, posisi modal kerja juga jomplang: liabilitas jangka pendek Rp1,74 triliun, sementara aset lancarnya cuma Rp661,71 miliar. Selisih minus Rp1,08 triliun ini menandakan kalau semua utang jangka pendek ditagih sekarang, CNKO tidak punya cukup aset lancar untuk bayar. Auditor dan manajemen pun secara terang-terangan menulis ada material uncertainty terkait going concern, alias kelangsungan usaha mereka dipertanyakan.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Hubungan dengan Sinarmas makin memperlihatkan betapa CNKO sangat bergantung pada pihak eksternal. PT Bank Sinarmas, PT Sinar Mas Multifinance, dan PT AB Sinar Mas Multifinance jadi pemberi pinjaman utama. Jaminannya bukan aset besar seperti tambang, melainkan piutang dari kontrak jual batubara ke PLN dan saham anak usaha PT Sekti Rahayu Indah senilai Rp531 juta. Bahkan untuk fasilitas factoring, CNKO harus mengalihkan seluruh hak tagih piutang, termasuk bunga dan asuransinya, ke Sinarmas. Jadi bisa dibilang, Sinarmas itu seperti mesin pacu darah segar buat CNKO. Bahkan kantor pusat CNKO pun nongkrong di Sinarmas Land Plaza Sudirman, jadi makin jelas relasi ekosistemnya.

STAR Stable Income Fund yang dibeli CNKO sebenarnya adalah reksadana pendapatan tetap yang dikelola oleh PT Surya Timur Alam Raya Asset Management atau STAR AM, yang merupakan anak Aldiracita Sekuritas . Sekilas, produk ini terlihat netral karena memang bukan anak usaha langsung Sinarmas. Namun, kalau ditelusuri lebih dalam, benang merah dengan Grup Sinarmas cukup jelas dan menarik untuk dibahas. Hubungan pertama muncul lewat peran Bank Sinarmas yang ditunjuk sebagai bank kustodian. Semua aset portofolio reksadana ini disimpan dan dicatat di Bank Sinarmas sehingga posisi Sinarmas sangat penting di balik layar meskipun bukan sebagai pengelola dana. Selain itu, Bank Sinarmas juga berfungsi sebagai agen distribusi, artinya investor bisa membeli STAR Stable Income Fund langsung melalui jaringan layanan perbankan Sinarmas. Jadi, ada dua peran langsung dari sisi infrastruktur finansial yang membuat Sinarmas ikut menempel pada produk ini.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Hubungan kedua justru datang dari sisi portofolio investasinya. STAR Stable Income Fund diketahui menempatkan sebagian besar dananya pada obligasi korporasi, dan di antara daftar besar yang dipegang ada nama PT OKI Pulp & Paper Mills serta PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry. Kedua perusahaan ini tidak asing karena merupakan bagian dari Asia Pulp & Paper, yang pada gilirannya adalah unit bisnis utama Sinar Mas Group. Dengan kata lain, dana investor di reksadana ini ikut mengalir ke surat utang perusahaan Sinarmas, sehingga kinerja keuangan dan kemampuan bayar utang dari entitas-entitas APP itu berpengaruh langsung terhadap hasil investasi.

Jadi ada tiga jalur yang menghubungkan STAR Stable Income Fund dengan Sinarmas. Pertama lewat peran Bank Sinarmas sebagai kustodian, kedua sebagai agen distribusi, dan ketiga lewat kepemilikan obligasi perusahaan APP milik Sinarmas. Efeknya, meski STAR AM berdiri independen, eksposur reksadana ini terhadap ekosistem Sinarmas tetap kuat, baik dari sisi layanan perbankan maupun portofolio investasinya. Artinya bagi investor, berinvestasi di STAR Stable Income Fund bukan cuma berarti masuk ke instrumen pendapatan tetap, tetapi juga ikut berkaitan erat dengan stabilitas dan profil risiko grup konglomerasi Sinarmas.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi sejarah, CNKO berdiri tahun 1999, mulai beroperasi komersial 2001, dan IPO tahun itu juga dengan 800 juta saham. Setelah itu ada rights issue di 2003 dan 2012 untuk tambah modal. Mereka juga pernah bikin proyek PLTU Pangkalan Bun 2×7 MW yang COD tahun 2011. Sayangnya, beberapa proyek lain kayak PLTU Tembilahan dan Rengat gagal COD dengan PLN dan akhirnya dianggap tidak punya nilai balik alias ditulis hangus. Hal ini memperlihatkan rekam jejak proyek yang tidak selalu mulus, ada trial and error yang berujung rugi investasi.

Kalau ditanya apa yang bikin CNKO terlihat menarik, jawabannya jelas di kinerja semester I 2025 yang meledak dan kontrak batubara jangka panjang dengan PLN. Revenue naik, laba melesat, dan bisnisnya menyentuh sektor energi yang vital. Bahkan mereka juga punya investasi di reksa dana Star Stable Income Fund, walau nilainya cuma Rp30,9 miliar, kecil banget dibanding defisit triliunan. Jadi secara operasional ada jalan keluar. Tapi apakah itu cukup buat nutup lubang besar? Rasanya masih jauh. Ekuitas negatif lebih dari Rp1 triliun dan kewajiban lancar yang jauh lebih besar dari aset lancar bukan masalah yang bisa diselesaikan hanya dengan margin naik atau laba ratusan miliar. Perusahaan perlu arus kas besar dan restrukturisasi utang kalau mau benar-benar balik sehat.

Dengan kata lain, CNKO sekarang ada di persimpangan jalan. Di satu sisi, kontrak PLN bikin mereka punya napas dan bukti bahwa bisnis inti masih bisa menghasilkan. Tapi di sisi lain, struktur keuangan yang bolong parah bikin perjalanan ini riskan. Jadi meski ada secercah harapan dari kinerja 2025, sinyal lampu merah dari defisit modal dan ketergantungan pada Sinarmas tetap tidak bisa diabaikan.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$SMMA $BSIM

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

EmitenNews.com - PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) melancarkan aksi baru guna memperkuat struktur permodalan anak usahanya, PT Rizki Lancar Sentosa, dengan suntikan investasi senilai Rp365,05 miliar.
Direktur Utama SMMA, Burhanuddin Abdullah dalam keterangannya Jumat (15/8), menjelaskan tambahan ...

www.emitennews.com

www.emitennews.com

Ada yang sedih ketika $IHSG benar-benar menyentuh 8000 bertepatan saat pembukaan pidato sidang tahunan Bapak Presiden di MPR. Orang-orang mengartikan bahwa indeks kita gampang digoreng, terlepas dari siapa yang goreng apakah pihak yang memang mengeluarkan statement target tersebut atau pihak ketiga yang hanya memanfaatkan sentimennya.

Kalau sedih silahkan, ya sah-sah saja. Tapi selalu ingat bahwa market tidak pernah salah dalam artian harga yang tertera tidak pernah salah karena saat itu terjadi memang betul ada yang beli dan jual di harga itu. Dan ya memang harus diakui indeks ini relatif gampang digerakkan dengan saham marketcap jumbo namun free float atau transaksi harian relatif kecil seperti $DCII, $SMMA atau DSSA. Kenaikannya memang seperti balon.

Lalu bagaimana? Ya tetaplah jadil investor yang memang mencari profit bukan mencari utopia, sesuaikan dengan kondisi yang ada. Kalau kebijakan pemerintah pro dengan sesuatu dan akan menguntungkan suatu sektor/perusahaan, ya investlah di sana. Kalau ekonomi Indonesia dianggap tidak baik, ya jangan invest di emiten yang memang menjadi penggerak ataupun indikator ekonomi kita, kecuali kita invest jangka panjang dan kita percaya ekonomi wajar selalu bergerak naik turun.

Lagian dikira emiten-emiten berfundamental baik tidak bisa digoreng? Bank-bank besar pun di mata asing dianggap bisa digoreng karena bagi mereka nilainya kecil. Digoreng nya salah satu contohnya bisa dengan dari rating underweight/overweight para analis di JP Morgan, UBS atau Morgan Stanley dll. Mereka keluarin statement underweight gk tahunya mereka akumulasi, mereka keluarin overweight gk tahunya jualan distribusi.

Kalau masalah ekonomi, satu dunia mengalami dan pasti naik turun. Seumur hidup saya di setiap pemerintahan siapapun presidennya, pasti akan selaku ada orang/pihak yang bilang ekonomi kita tidak baik-baik saja. Kalau memang ingin IHSG naik dengan sehat, kuncinya bukan disitu saja tapi perbanyak investor supaya banyak saham berfundamental baik juga memperoleh aliran likuiditas sehingga lebih cepat diapresiasi, bisa rerating di valuasi wajarnya. Sadar diri aja walaupun jumlahnya terus bertumbuh, tapi investor kita jumlahnya masih relatif kecil. (But again, kalau ini terjadi, cost of fund bank-bank besar akan lebih mahal karena lebih sedikit orang yang taruh uang di deposito mereka, jadinya growth mereka pun akan relatif turun juga.)

"In the short run, the market is a voting machine but in the long run, it is a weighing machine."
- Benjamin Graham

Masalahnya, apakah kita ini tipe yang pengen cepat naik atau bisa sabar in the longgggg run?

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

IHSG sempat naik ke 8.017 saat Prabowo pidato di nota keuangan. Nah, saat IHSG terbang all time high, bagaimana kondisi portomu?

Pasti ada yang merasa lagi cuan banget atau malah kok portonya gak kemana-mana. Ya karena memang yang naik saham-saham yang gak terlalu likuid. Misalnya, $DCII $DSSA $SMMA

Kalau kamu liat chartnya cocok banget itu. Di luar itu, salah satu problem investor ritel ketika cuan floating profit adalah, ini mending jual atau hold?

Ingin jual tapi takut naik, nggak jual takut turun. Kamu ngalamin ini juga?

Aku kasih tips pengelolaan porto di video ini ya: https://cutt.ly/BrG7eBaj

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

EBuzz – PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) resmi menambah penyertaan modal di PT Rizki Lancar Sentosa dengan total nilai Rp365,055 miliar.
Tambahan investasi tersebut dilakukan melalui dua skema, yakni konversi utang menjadi saham senilai Rp340 miliar dan setoran tunai sebesar Rp25,055 miliar.
Dir...

economixbuzz.com

economixbuzz.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMMA 14 Aug 25
Investor: SINAR MAS CAKRAWALA
Source: KSEI
Action: SELL
Shares Traded: -715,001 (-0.0112%)
Current: 3,220,604,091 (50.5775%)
Previous: 3,221,319,092 (50.5887%)
Broker: DH
Investor Type: Domestic

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

IHSG
yuch goreng smp gosong:

$DCII
$DSSA
$SMMA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

IDXChannel – Berada di puncak rekor tertinggi sepanjang masa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk pertama kalinya menembus level 8.000 pada Jumat (15/8/2025) siang, melanjutkan capaian rekor tertinggi sepanjang masa yang sudah diraih sehari sebelumnya.
Di tengah euforia pasar, analis pasar me...

www.idxchannel.com

www.idxchannel.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk pertama kalinya menembus level 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8/2025) siang, melanjutkan capaian rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high) yang sudah diraih sehari sebelumnya.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menyentuh level...

www.idxchannel.com

www.idxchannel.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

EmitenNews.com -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 38,34 poin atau 0,49% ke 7.931 pada perdagangan Kamis (14/8/2025).
IHSG hari Ini merupakan rekor penutupan tertinggi sepanjang masa (all time high).
IHSG bergerak dari batas atas di level 7.973 hingga batas bawah pada level 7.892 set...

www.emitennews.com

www.emitennews.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$WIRG gatau kok tanya saya bisa ara hari ini,😂📈 tanyakan bandar

$TAPG $SMMA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) akan menerbitkan obligasi tanpa warkat sebesar Rp300 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,50% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun.
Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 bulan sejak tanggal emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran ma...

www.cnbcindonesia.com

www.cnbcindonesia.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMMA 12 Aug 25
Investor: SINAR MAS CAKRAWALA
Source: KSEI
Action: SELL
Shares Traded: -1,765,667 (-0.0277%)
Current: 3,221,587,368 (50.5929%)
Previous: 3,223,353,035 (50.6206%)
Broker: DH
Investor Type: Domestic

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMMA 11 Aug 25
Investor: SINAR MAS CAKRAWALA
Source: KSEI
Action: BUY
Shares Traded: +438,558 (+0.0068%)
Current: 3,223,353,035 (50.6206%)
Previous: 3,222,914,477 (50.6138%)
Broker: DH
Investor Type: Domestic

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

JAKARTA - Emiten Grup Sinar Mas, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), akan menerbitkan obligasi senilai Rp300 miliar, sebagai bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan III yang menargetkan dana Rp5 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis SMMA, Rabu (13/8),...

www.idnfinancials.com

www.idnfinancials.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

KABARBURSA.COM - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) kembali jadi sorotan pasar. Perusahaan holding jasa keuangan milik Sinar Mas Group ini mengambil langkah strategis lewat penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap III-2025 senilai Rp300 miliar.
Obligasi ini punya tenor lima tahun dengan bunga tet...

www.kabarbursa.com

www.kabarbursa.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –  Hari ini, Rabu 13 Agustus 2025, PT  Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) mulai melakukan Penawaran  Umum Obligasi Berkelanjutan III Tahap III Tahun 2025 senilai Rp300 miliar.
Penawaran umum obligasi ini berlangsung hingga 15 Agustus 2025. Penjatahan dan distribusi obligasi...

stockwatch.id

stockwatch.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

EmitenNews.com - Emiten Jasa Keuangan Grup Sinarmas PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) melakukan penawaran obligasi berkelanjutan III tahap III tahun 2025 dengan jumlah pokok senilai Rp300 miliar yang merupakan bagian dari penawaran umum Obligasi dengan target dana sebesar Rp1,5 triliun.
Manajemen ...

www.emitennews.com

www.emitennews.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMMA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MLPT dan saham2 aneh macam $DCII dan $SMMA Memang sengaja di UMA kan, agar bisa dikunci sebelum tgl 15 Agustus. Kenapa? Biar tidak merusak rencana IHSG 8000 💡

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMMA giliran di cl naik dasar😂😂

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMMA 08 Aug 25
Investor: SINAR MAS CAKRAWALA
Source: KSEI
Action: SELL
Shares Traded: -1,481,235 (-0.0232%)
Current: 3,222,914,477 (50.6138%)
Previous: 3,224,395,712 (50.637%)
Broker: DH
Investor Type: Domestic

$DSSA $SMMA
$ell & Buy
Sell & Buy again

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 72,53 poin atau 0,96% ke level 7.605 pada perdagangan awal pekan ini, Senin (11/8).
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, nilai transaksi saham hari ini mencapai Rp 15,85 triliun dengan volume 25,59 miliar saham dan frekuensi sebanya...

katadata.co.id

katadata.co.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMMA info yang ambil di 27k, udah avg down belum kemaren?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMMA Yok lanjutin keatas nya

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan bergerak menguat pada perdagangan Senin (11/8/2025). Analis PT Bahana Sekuritas, Dimas Wahyu, memperkirakan IHSG akan berada di level 7.250 hingga 7.750.
“Secara teknikal IHSG Senin 11 Agust...

stockwatch.id

stockwatch.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Setelah masuk ke msci si $DSSA, index belum ada penyelamat ketika asing cabut. Kalo liat kemarin2, salah satu new comers yg mungkin bisa jadi penyelamat index yaitu $SMMA

Coba2, let’s go higher!

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy