Volume
Avg volume
PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) didirikan pada tanggal 26 Juli 2001. PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) bergerak dalam bidang industri kemasan dan kotak. Perseroan merupakan salah satu perusahaan penyedia kemasan karton yang terintegrasi dan logistik dengan solusi kemasan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Perseroan memproduksi karton gelombang (Corrugated Carton Box) dan kemasan offset untuk berbagai industri di bidang makanan minuman, elektronik, telekomunikasi, sepatu dan lain sebagainya yang memerlukan kotak kemasan untuk memasarkan produk-produknya.
PTMR LK Q2 2025: Beban yang Lebih Berat dari Pertumbuhan
Saya baru saja selesai membaca laporan keuangan tengah tahunan Master Print (PTMR) yang berakhir 30 Juni 2025. Sekilas, ada kabar baik yang ingin sekali diceritakan oleh angka-angka ini. Penjualan neto melesat ke Rp 63,3 miliar, tumbuh sekitar 25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 50,3 miliar. Di tengah iklim ekonomi yang penuh tantangan, pertumbuhan dua digit seperti ini biasanya menjadi alasan untuk membuka sebotol sampanye. Sebuah narasi pertumbuhan yang solid, yang seolah berkata bahwa mesin perusahaan sedang bekerja dengan baik.
Tapi, seperti sering terjadi saat kita membaca laporan keuangan bukan hanya dengan kalkulator tapi juga dengan sedikit rasa ingin tahu, cerita yang paling menarik justru tersembunyi di balik angka yang tampak cemerlang itu. Ketika mata saya turun ke baris terbawah, ‘Laba Neto Tahun Berjalan’, ada jeda yang terasa ganjil. Angka itu merosot tajam, dari Rp 2,8 miliar pada Juni 2024 menjadi hanya Rp 1,45 miliar di Juni 2025. Penjualan naik, tapi keuntungan terpotong hampir separuhnya. Ini adalah sebuah paradoks. Ini seperti sebuah toko yang makin ramai pengunjungnya, tapi pemiliknya justru membawa pulang lebih sedikit uang.
Pertanyaannya, tentu saja, ke mana perginya laba itu? Jawaban singkatnya ada pada pos "Beban Umum dan Administrasi". Biaya ini membengkak secara luar biasa, dari Rp 7,1 miliar menjadi Rp 13,3 miliar dalam setahun. Kenaikan nyaris 87% ini jauh melampaui pertumbuhan penjualan. Saat kita bedah lebih dalam, kita menemukan beberapa penyebabnya: gaji dan tunjangan melonjak dari Rp 3,25 miliar menjadi Rp 5,42 miliar, "biaya sharing cost" naik lebih dari dua kali lipat dari Rp 996 juta menjadi Rp 2,09 miliar, dan biaya sewa meroket dari Rp 151 juta menjadi Rp 2,03 miliar. Ini bukan sekadar penyesuaian inflasi; ini adalah sebuah lompatan struktural dalam biaya. Manajemen mungkin akan berdalih bahwa ini adalah investasi untuk pertumbuhan di masa depan, membangun fondasi yang lebih kuat. Namun, skala pembengkakan biaya ini menimbulkan pertanyaan tentang efisiensi. Apakah perusahaan sedang membangun rumah yang lebih besar, atau sekadar membiarkan dapurnya terus-menerus berasap karena boros?
Kekhawatiran itu semakin dalam ketika saya beralih ke laporan arus kas. Di sinilah cerita tentang uang tunai, darah kehidupan setiap bisnis, dituturkan dengan gamblang. Kas dan setara kas perusahaan anjlok dari Rp 9,18 miliar di akhir 2024 menjadi hanya Rp 2,32 miliar per Juni 2025. Ke mana perginya uang tunai sebesar Rp 6,8 miliar itu? Jawabannya ada di aktivitas operasi. Alih-alih menghasilkan kas, aktivitas operasional perusahaan justru "membakar" uang tunai sebesar Rp 5,9 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, operasinya masih menghasilkan kas positif sebesar Rp 10,1 miliar. Ini adalah pembalikan arah yang dramatis. Penjualan yang tercatat di laporan laba rugi ternyata tidak serta-merta menjadi uang tunai di bank.
Lalu di mana sebagian uang perusahaan berada? Salah satu petunjuknya ada di neraca, pada pos "Piutang lain-lain" kepada pihak berelasi. Angkanya sangat signifikan, mencapai Rp 35,2 miliar. Jumlah ini mencakup lebih dari 22% total aset perusahaan. Ini adalah modal dalam jumlah besar yang tidak berputar di dalam mesin operasional PTMR sendiri, melainkan dipinjamkan kepada entitas-entitas lain yang masih dalam lingkaran kendali yang sama, seperti Kus Global Investama (KGI) dan Digital Koding Solusindo (DKS). Mungkin ada alasan strategis di baliknya, tetapi dari sudut pandang investor publik di PTMR, ini terlihat seperti modal kerja yang berharga sedang "dititipkan" di tempat lain, sementara perusahaan induknya sendiri mengalami kesulitan arus kas dari operasi.
PTMR baru saja melantai di bursa pada Oktober 2024, mengumpulkan dana segar dari publik. Namun, hanya dalam waktu sekitar enam bulan, kondisi kasnya menipis dan profitabilitasnya tertekan oleh struktur biaya yang membengkak. Cerita pertumbuhan penjualan yang awalnya meyakinkan kini dibayangi oleh pertanyaan-pertanyaan fundamental mengenai efisiensi operasional, manajemen arus kas, dan alokasi modal.
Angka-angka ini tidak memberi jawaban, mereka hanya berbisik menanyakan sesuatu. Dan mungkin pertanyaan terpentingnya bukanlah ‘apakah perusahaan ini akan terus tumbuh?’, melainkan ‘tumbuh untuk siapa?’
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Tag: $PTMR $PTMP $SMKL
$LPKR
Pembahasan lengkap di emiten lain $SMKL di https://cutt.ly/PrWi13ZG
🤑🤑🤑 Kuis TTG 2025-001 🤑🤑🤑
Prize tip jar Stockbit:
# Kat 1 : Rp50.000
# Kat 2: Rp200.000
Target hari bursa: Senin, 16 Juni 2025
Peserta wajib paham dan LIKE (kasih jempol) aturan main kuis di https://stockbit.com/post/18802302.
Silahkan tulis Komentar sampai tgl 16 Juni 2025, pukul 8.59 WIB.
Prizes are sponsored by $STRK $SMKL and $ERTX 😅
$SMKL postingan kapan tau, baru mulai berbuah , yg penting sabar, berbuah cuan, menghindari fomo laku sangkut .
buy di bawah,pbv masih 0, ber dividen pula,yh udh tinggal kawal. masih sesuai plan kawan .
$PSDN masih kawal yh, semua indikator bagus,ijo pekat menuju ke atas,
broker kliatan bagus,
tinggal nggu petikan aja dn wusssh💨💨
sabar berbuah cuan.
$SMKL $IHSG
screening Mayan tajem
$PSDN akhirnya beneran jalan hari ini,
tinggal $SMKL dn $LPPS yg belon jalan. yg pnting buy d bawah,slow aja, sabar menghasilkan cuan.
Hype Emiten. Senin, 19 Mei 2025
Kata kunci: PPRI, Cum Date, Dividen
Jangan lupa! Hari ini Cum Date Dividen
PT Paperocks Indonesia Tbk
PPRI
Dividen Rp1,05 per lembar
Dividen Yield ±0,50% di harga Rp212
Tanggal pembayaran 5 Juni 2025
$PPRI $ALDO $SMKL