Volume
Northcliff Citranusa Indonesia Tbk. menjalankan kegiatan usaha sebagai Penyedia layanan distribusi produk operator (Telcolink) INDOSAT, seperti paket perdana kartu SIM prabayar dan voucher isi ulang serta produk seluler dengan merek ‘Skybee’; penyedia perangkat keras dan perangkat cerdas untuk
$SKYB : Dari Handphone Lokal, Sawit Bermasalah, hingga Rencana Bisnis Baru
PT Skybee Tbk (SKYB) mencatat perjalanan panjang dan penuh gejolak di pasar modal Indonesia. Perusahaan yang semula bergerak di industri telekomunikasi ini dikenal sebagai produsen handphone lokal merek Skybee serta penyedia voucher pulsa. Namun, perubahan tren yang cepat dalam industri teknologi membuat bisnisnya mengalami kemunduran.
Dari Kejayaan Handphone Lokal ke Kehilangan Pendapatan
Pada era 2007–2010, industri ponsel di Indonesia mengalami transformasi besar. Setelah dominasi Nokia meredup, BlackBerry menjadi primadona. Namun, harga yang relatif tinggi melahirkan alternatif lebih terjangkau, yang dikenal sebagai “BlackBerry China.” Fenomena ini membuka peluang bagi merek-merek lokal seperti Esia, Tiphone, Advan, dan Skybee untuk masuk ke segmen handphone ekonomis.
Puncaknya, pada 2011, SKYB mencatatkan pendapatan Rp1,4 triliun. Namun, arus teknologi yang begitu cepat—dengan kehadiran Android dan iPhone—serta pergeseran sistem voucher fisik ke elektronik menjadi tantangan berat bagi perusahaan. Akuisisi agresif terhadap beberapa entitas bisnis yang tidak menghasilkan laba semakin membebani kinerja keuangan SKYB. Pada 2016, perusahaan melepas anak usahanya, PT Kaswal, yang membuat pendapatannya anjlok hingga Rp0 pada 2017.
Beralih ke Sawit, Terjebak Masalah Hukum
Setelah kehilangan sumber pendapatan utama, SKYB mencoba peruntungan di sektor perkebunan dengan mengakuisisi PT Waringin Agro Jaya (WAJ) pada 2018. Akuisisi ini didanai melalui utang dari Northcliff, menandai perubahan nama perusahaan menjadi PT Northcliff Citranusantara Indonesia Tbk.
Namun, alih-alih meraih keuntungan dari bisnis kelapa sawit, perusahaan justru menghadapi permasalahan hukum serius. Lahan milik WAJ mengalami kebakaran pada 2015, yang berujung pada tuntutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebesar Rp173 miliar untuk ganti rugi material serta Rp293 miliar untuk ganti rugi immateril pada 2017. Upaya hukum WAJ untuk mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung pun kandas pada 2018.
Gagal di Sawit, Beralih ke Properti
Tak ingin terjebak lebih lama dalam permasalahan hukum di sektor perkebunan, SKYB kembali mengubah arah bisnisnya. Perusahaan mengakuisisi PT Taman Suci Abadi (pengelola hotel) dan PT Griya Boga Selaras (operator perkantoran), menandai peralihan ke sektor properti. Namun, tidak banyak perkembangan signifikan dari strategi bisnis ini.
Rencana Baru: Holding dan Pertambangan
Kini, SKYB kembali bersiap melakukan perubahan strategi. Dalam keterbukaan informasi terbaru, perusahaan mengumumkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Maret 2025. Salah satu agenda utamanya adalah meminta persetujuan untuk mengubah bidang usaha menjadi jasa holding dan pertambangan melalui akuisisi.
Bagi investor yang telah lama terjebak di saham ini, rencana perubahan bisnis bisa menjadi angin segar. Tren backdoor listing yang belakangan marak di pasar modal juga dapat menjadi katalis positif. Namun, bagi investor baru yang tertarik pada potensi perubahan ini, perlu analisis mendalam terkait pihak yang akan masuk ke dalam perusahaan. Sejarah menunjukkan bahwa bukan hanya harga saham SKYB yang volatil, tetapi juga arah kebijakan bisnisnya yang kerap berubah secara drastis.
$SKYB dari Handphone jadi tambang https://cutt.ly/ertSLnUk
entah setan siapa yg merasuki MI narada investama sampai all in di $FORZ $BOSS $SKYB $TGRA $DFAM kjen . mungkin pengen ROI 1.000%/tahun biar @KayaMendadak wak.
@ifsinvest0209 institusi/danareksa gak harus gede macam blackrock. contoh $SKYB & narada investama juga nyangkut d $BOSS itu AUM mereka sama ama ritel gede.
Fund Manager Kena Jewer OJK
Maseri Aset Manajemen dicabut izin manajer investasinya sama OJK karena banyak blunder. Fundamental Parah.
https://bit.ly/44DTDHe
OJK mengumumkan hasil pemeriksaan atas kasus pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal oleh PT Maseri Aset Manajemen yakni:
1. kantor tidak ditemukan;
2. dalam jangka waktu 2 (dua) tahun berturut-turut tidak melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi;
3. tidak memiliki pegawai untuk menjalankan fungsi-fungsi Manajer Investasi;
4. tidak dapat memenuhi Perintah Tindakan Tertentu; dan
5. tidak menyampaikan laporan kepada OJK sejak juni 2020.
Maseri ini milik Erry Sulistyo, komisaris $SKYB yang kena kasus deposito ilegal seperti yang dialami Bentjok yang bikin shadow banking.
SKYB ini salah satu saham gorengan pada zamannya. Northcliff ini yang bantu proses Fund raising $ELSA dan $RUIS Zaman old. Bisa baca kisahnya di sini https://cutt.ly/GwvoLreS
Mereka juga waktu itu mengaku beli saham ARTI $IBFN dan $BOSS. Jadi kalau ada user Stockbit yang semangat promosi kan BOSS, bisa saja itu kawan nya Northcliff.
Kalau saya telusuri jejak digital BOSS Northcliff ini bahasa yang sering digunakan ini menurut saya terkesan bombastis. Nampaknya dia memang ahli marketing banget. Menjanjikan multibagger ternyata bodong.
https://bit.ly/3LsxlQJ
Kita harus upgrade Skill biar tidak gampang terkecoh.
https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/3SJLT0W
https://bit.ly/3CJthZl
https://bit.ly/3LsxlQJ
1/8
$TELE manajemen tele ga kreatif,,seperti $SKYB,,bs beralih ke tambang
coba yg kenal owner tele kasihtau managemen tele beralih bisnis
PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB) terancam dihapuskan pencatatan sahamnya atau delisting dari Bursa Efek Indonesia. Potensi delisting ini karena saham perusahaan yang telah disuspensi lebih dari 24 bulan sejak 17 Februari 2020 lalu. Alih-alih dihapus pencatatan sahamnya dari bursa, peru...
katadata.co.id