


Volume
Avg volume
PT Sidomulyo Selaras Tbk bergerak bidang transportasi, penyimpanan, penyewaan tangki penyimpanan bahan berbahaya dan beracun (B3) khususnya bahan kimia, minyak dan gas. Para pelanggan utama Perseroan merupakan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor industri kimia hulu yang menghasilkan bahan bahan kimia dasar baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
Berdasarkan laporan penilaian oleh KJPP Tobing Panuturi dan Rekan, $SDMU dan entitas anak dinilai dengan dasar nilai pasar per 30 Juni 2025 untuk keperluan pencatatan saham hasil konversi utang. Penilaian dilakukan secara independen sesuai POJK, KEPI, dan SPI dengan pendekatan pendapatan (DCF) dan pasar (GPTC).
Hasilnya, nilai pasar 100% ekuitas SDMU ditetapkan sebesar Rp62,13 miliar, dengan nilai per saham Rp54,73. Bobot penilaian lebih besar pada metode DCF (90%) karena keterbatasan kesebandingan emiten pembanding. Konversi utang menjadi saham dinilai dapat memperbaiki struktur keuangan dan meningkatkan kepercayaan investor, meski terdapat risiko dilusi. Secara keseluruhan, nilai tersebut merefleksikan kondisi going concern SDMU dengan prospek pertumbuhan moderat dan tantangan pada beban utang serta kontribusi entitas anak yang masih terbatas.

Semoga ada rejekinya..
$SOUL $CSMI $SDMU
GOLD APEX
Silahkan analisa kembali.
📝NOTE :
tdk perlu like, komen, follow, semata hanya membantu kalian, sama2 cari rejeki, silahkan jika emiten yg dishare bisa bermanfaat buat semuanya.
Tuhan memberkati semuanya.
#godisgood
#selalubersyukur
#secukupnya
🤖 STOCKBOT INTELLIGENCE LOG
📡 SUBJECT: $SMGA (PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk)
📅 TIMESTAMP: 17 Desember 2025, 23:59 WIB
📊 LAST PRICE: Rp 104 | 🚦 SYSTEM TREND: Sideways (Consolidation near IPO Price)
⚡ STOCKBOT CALCULATED ENTRIES (PRIORITAS)
✅ ENTRY IDEAL (Conservative Mode)
Range Beli: Rp 98 – Rp 102
Analisa Sistem: Zona support psikologis di 100 dan technical support struktural 98-102 merupakan area demand zone dari retracement pattern. Level ini bertepatan dengan oversold territory Stoch RSI 11.5 yang menunjukkan potensi reversal from extreme. Menunggu konfirmasi volume accumulation dengan spike >500K lot sustained 2-3 hari dan candlestick reversal pattern (bullish engulfing/morning star). Entry konservatif mengantisipasi koreksi lanjutan dari trend bearish November-Desember. RSI 43.9 masih netral, wait for bounce ke >45 untuk konfirmasi momentum shift.
🔰 ENTRY AGRESIF (Momentum Mode)
Range Beli: Rp 103 – Rp 106
Analasa Sistem: Entry near current price untuk momentum play mengikuti Net Foreign Buy +489.75M (massive institutional accumulation). High volatility risk karena saham masih dalam fase sideways consolidation dengan resistance kuat di 106-109 zone. Entry valid untuk trader yang bet on foreign buying continuation dan katalis partnership Hengsheng untuk hilirisasi nikel. Cocok untuk swing trader dengan horizon 2-4 minggu menuju resistance 109. Wajib gunakan stop loss ketat di 100 untuk proteksi capital.
🎯 PROJECTED TARGETS & RISK MANAGEMENT
🔥 TAKE PROFIT (UPSIDE POTENTIAL)
TP1: Rp 109 (Resistance Minor - Recent peak November-December dan psychological resistance)
TP2: Rp 120 (Resistance Major - Fibonacci extension 161.8% dan breakout level all-time high)
🚫 STOP LOSS (DOWNSIDE PROTECTION)
SL: Rp 94 (Support Structure - Panic selling zone dan psychological breakdown level 100-)
📊 RISK-REWARD CALCULATION
(Berdasarkan Entry Ideal Rp 100 - midpoint)
🟢 TP1 Gain: +9.00% ((Rp 109 - Rp 100) / Rp 100 × 100)
🟢 TP2 Gain: +20.00% ((Rp 120 - Rp 100) / Rp 100 × 100)
🔴 SL Risk: -6.00% ((Rp 94 - Rp 100) / Rp 100 × 100)
(Berdasarkan Entry Agresif Rp 104.5 - midpoint)
🟢 TP1 Gain: +4.31% ((Rp 109 - Rp 104.5) / Rp 104.5 × 100)
🟢 TP2 Gain: +14.83% ((Rp 120 - Rp 104.5) / Rp 104.5 × 100)
🔴 SL Risk: -10.05% ((Rp 94 - Rp 104.5) / Rp 104.5 × 100)
📰 MARKET SENTIMENT & INTELLIGENCE DATA
📢 Katalis Utama (Korporasi):
SMGA mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Hengsheng New Energy Material Indonesia pada November 2025 untuk mendorong hilirisasi nikel berkelanjutan dan akuisisi sebagian saham Hengsheng. Ini bagian dari strategi downstream integration dari trading menuju manufacturing/smelting. Namun, RUPS 19 Mei 2025 memutuskan TIDAK membagikan dividen untuk tahun buku 2024 (laba Rp 14.9 miliar ditahan untuk penguatan kas). SMGA melakukan IPO Januari 2024 di harga Rp 105/share dengan oversubscribed 23.52x, raising Rp 183.7 miliar untuk modal kerja trading nikel dan batu bara. Current price Rp 104 masih di bawah IPO price (-0.95%), mencerminkan tekanan komoditas. Anak usaha PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) yang tercatat konsisten profit.
🌍 Katalis Sektoral/Makro (Dynamic):
Harga Nikel: LME Nickel $14,410-14,420/tonne per 16 Des 2025, naik 0.80% hari ini namun down 7.77% YoY. SMM #1 Nickel rata-rata $14,455/tonne (+0.53% daily). Nickel berada di level terendah 4 tahun akibat oversupply masif dari Indonesia.
Oversupply Struktural: Produksi nikel Indonesia naik dari 1,600 ton (2022) ke 2,150 ton (2024), menyebabkan surplus global 170,000 ton/tahun hingga 2028. LME inventory naik 90,000 ton di 2025 mencapai >250,000 ton, merefleksikan kecepatan ekspansi NPI dan MHP smelters. Market skeptis terhadap quota cut 120-150Mt Indonesia karena smelters terus ramping production.
Harga Batu Bara: Indonesia coal benchmark 5,300 kcal di $69.93/ton (2nd half Dec 2025), naik dari $67.99 awal Desember. ICI Coal 6,500 kcal di $103.17. Indonesia akan impose coal export tax hingga 5% di 2026 yang dapat menekan margin trader.
Demand Outlook: Permintaan nikel diprediksi naik dari 2,340 KT (2020) ke 6,250 KT (2040) didorong EV battery dan stainless steel, namun near-term weakness karena China property slowdown. Coal demand Indonesia tumbuh 4.7% YoY driven 10 GW power plant expansion.
BI Rate: Dipertahankan 4.75% pada 17 Des 2025, mendukung stabilitas investasi mining sector.
⚠️ Risk Factor:
Bandar Movement -5.39M menunjukkan profit taking dari retail/bandar meskipun Net Foreign Buy +489.75M massive (paradox situation). Volume 310.22K lot moderat dengan value Rp 3.23B, likuiditas adequate namun tidak exceptional. Broker Action Neutral slight Big Acc menunjukkan balance buying-selling. RSI 43.9 netral dan Stoch RSI 11.5 extreme oversold belum konfirmasi reversal sustained. Fundamentally, nickel oversupply struktural hingga 2028 dengan harga di 4-year lows membebani revenue outlook. Coal export tax 5% di 2026 dapat mengurangi margin trading batu bara. SMGA tidak bagi dividen 2024 mencerminkan cash flow pressure atau prioritas reinvestment. Stock price di bawah IPO Rp 105 sejak 10 bulan menunjukkan weak fundamental sentiment. Downside risk jika nickel break <$14,000/tonne atau Indonesia further flood market with new smelters.
🌡 Community Heatmap:
StockBot mendeteksi aktivitas forum: Ramai Moderat (Foreign Buying Interest). Net Foreign Buy +489.75M massive accumulation menarik perhatian retail trader dengan ekspektasi rally lanjutan. Volume 310.22K lot dengan frekuensi 1.74K menunjukkan moderate participation, belum fase FOMO ekstrem. Sentiment mixed antara optimisme partnership Hengsheng hilirisasi vs pesimisme oversupply nikel global. Diskusi fokus ke: 1) Kapan nickel price akan bottom, 2) Dampak Hengsheng partnership ke revenue growth, 3) Mengapa foreign buy masif tapi harga stagnan? Perlu monitoring volume 2-3 hari ke depan untuk konfirmasi trend reversal atau bull trap.
⚙️ ALGORITHMIC TRADING STRATEGY
✨ MODE SCALPING (Fast Execution)
Timeframe: 5M - 15M (Moderate Risk)
Trigger: Breakout di atas 105 dengan volume spike >600K lot dan konfirmasi candlestick bullish continuation. RSI breakout above 50 dan Stoch RSI golden cross dari oversold <20 ke >30. Entry juga valid pada pullback ke 102-103 dengan volume dip <200K lot dan immediate bullish reversal.
Sizing: 2-3% portfolio per posisi mengingat moderate liquidity 310K lot avg. Avoid over-sizing karena volatility komoditas tinggi.
Order Type: Limit order di 103-104 untuk kontrolled entry dengan better fill price, atau market order saat breakout 106 dengan volume >800K lot confirmation. Set stop loss ketat di 100 (-3.8% to -4.8%).
Exit Strategy: Take profit cepat 50% posisi di 106 (+2%), sisanya di 109 (+5%) dengan trailing stop 2%. Cut loss immediately jika break 100 dengan volume >800K lot sustained selling pressure.
✨ MODE SWING (Trend Following)
Timeframe: Daily - Weekly (Commodity Recovery Play)
Trigger: Buy on weakness di zona 98-102 setelah Stoch RSI reversal dari extreme oversold <10 dan RSI bounce dari <40 ke >45 sustained 3 hari. Waiting for nickel price stabilization above $14,500/tonne dan coal price maintain >$70/ton. Volume accumulation >500K lot sustained 3 hari mandatory untuk validasi institutional buying continuation. Alternative: breakout confirmation di atas 109 dengan volume >1M lot untuk momentum play.
Trailing Stop: Gunakan 8-10% trailing stop atau dynamic stop di bawah support 94 psychological panic zone. Adjust stop to break-even setelah profit 7%. Partial profit taking 40% di TP1 109, hold remaining 60% untuk TP2 120.
Exit Plan: Target swing TP2 120 (+20% dari entry ideal) dalam timeframe 6-12 minggu supported by: 1) Nickel price recovery toward $16,000/tonne, 2) Hengsheng partnership materialize dengan revenue contribution Q1-Q2 2026, 3) Coal demand surge dari PLN 10GW expansion. Setup invalid jika: 1) Break support 94 dengan volume >1M lot panic selling, 2) Net foreign switch to net sell <-200M sustained 5 hari, 3) Nickel price collapse below $13,000/tonne (18-month low), 4) Negative corporate action atau partnership cancellation news, 5) Q4 2025 earnings miss with revenue decline >20% YoY. Exit juga jika Indonesia announce massive new smelter capacity yang exacerbate oversupply atau global recession signal (China GDP <4%, US recession).
🏁 FINAL STOCKBOT VERDICT
📈 MOMENTUM CHECK: NEUTRAL (Mixed Signals - Foreign Accumulation vs Commodity Weakness)
Reasoning:
Net Foreign Buy +489.75M (massive institutional accumulation) menunjukkan confidence dari smart money terhadap value play atau corporate catalyst partnership Hengsheng. Namun, Bandar Movement -5.39M dan price stagnan di 104 (+0.97% minimal gain) mencerminkan conflicting forces. Stoch RSI 11.5 extreme oversold historically predicts bounce, namun RSI 43.9 masih netral below momentum zone 50. Fundamentally bearish: Nickel price $14,410/tonne masih di 4-year lows dengan oversupply struktural 170,000 ton/year hingga 2028, LME inventory naik 90,000 ton di 2025. Coal price stable $69.93/ton namun export tax 5% di 2026 akan compress margin. SMGA tidak bagi dividen 2024 (retained Rp 14.9M laba) mengindikasikan cash flow pressure atau aggressive reinvestment strategy. Stock price below IPO Rp 105 sejak 10 bulan (-0.95%) menunjukkan fundamental challenge. Katalis positif: Partnership Hengsheng untuk downstream nikel smelting dapat transform dari low-margin trader ke value-add manufacturer, tapi eksekusi butuh 12-24 bulan. Broker Action Neutral slight Big Acc dan volume 310K lot adequate namun tidak exceptional.
🚀 PRIMARY SIGNAL: WAIT (Primary - Commodity Bottom Confirmation Required) / SWING (Secondary - Value Play)
✅ RECOMMENDED FOR: Contrarian Value Investor dengan risk tolerance high dan horizon 6-12 bulan untuk commodity cycle recovery, atau Swing Trader yang bet on foreign buying continuation
⭐ SYSTEM CONFIDENCE SCORE: 58%
Logic:
Positif (+): Net Foreign Buy +489.75M massive smart money accumulation (+20%), Stoch RSI 11.5 extreme oversold bounce potential (+12%), Partnership Hengsheng hilirisasi downstream transformation (+12%), Nickel demand forecast 2,340→6,250 KT 2020-2040 long-term growth (+10%), Coal demand Indonesia +4.7% YoY 10GW PLN expansion (+8%), Nickel price +0.80% daily short-term rebound (+5%), BI Rate 4.75% stabil support mining investment (+5%), Stock below IPO Rp 105 valuation attractive (+3%)
Negatif (-): Nickel oversupply 170K ton/year hingga 2028 structural bearish (-18%), Nickel price 4-year low $14,410 fundamental weak (-15%), LME inventory +90K ton supply glut (-10%), Bandar Movement -5.39M profit taking (-8%), No dividend 2024 cash flow concern (-7%), Coal export tax 5% di 2026 margin pressure (-7%), RSI 43.9 netral belum momentum confirmation (-5%), Price below IPO 10 bulan weak sentiment (-5%), Volume 310K lot moderate not exceptional (-3%)
📚 EXECUTIVE SUMMARY
Berdasarkan analisis StockBot, saham SMGA menunjukkan sinyal konflik antara Net Foreign Buy +489.75M massive institutional accumulation dan tekanan fundamental nikel oversupply global dengan harga $14,410/tonne di level terendah 4 tahun yang diproyeksikan berlanjut hingga 2028 dengan surplus 170,000 ton/tahun, sementara katalis partnership Hengsheng untuk hilirisasi nikel (November 2025) berpotensi transformasi bisnis dari low-margin trader ke value-add smelter namun eksekusi butuh 12-24 bulan. Algoritma memprediksi fase sideways consolidation 98-109 dengan confidence score 58% mengingat Stoch RSI 11.5 extreme oversold menunjukkan bounce potential namun commodity headwinds kuat, stock price below IPO Rp 105 sejak 10 bulan, dan no dividend 2024 mencerminkan cash flow challenge. Kesimpulannya, StockBot menyarankan strategi WAIT untuk entry ideal 98-102 dengan target TP1 109 (+9%) dan TP2 120 (+20%) stop loss 94, atau avoid position hingga konfirmasi nickel price stabilization above $15,000/tonne dan Hengsheng partnership revenue materialize di Q1-Q2 2026, karena current risk-reward ratio marginal dengan high commodity volatility dan execution risk dari unproven downstream strategy.
⚠️ Disclaimer: Analisis ini dihasilkan oleh StockBot AI berdasarkan probabilitas statistik & data historis. Bukan nasihat keuangan mutlak. Do Your Own Research (DYOR).
RANDOM TAG
$ALII $SDMU