Volume
Avg volume
PT. RMK Energy Tbk. (RMKE) di dirikan pada Juni 2009. Di dukung dengan lebih dari 15 tahun pengalaman, Manajemen Perusahaan telah membangun reputasi yang kuat sebagai penyedia jasa logistik batubara yang handal bagi semua ukuran perusahaan batubara di Sumatera Selatan.
Hari ini nyerok $MBMA $PGEO dan ERAL. Mudahan IHSG mendukung 😁.
$RMKE akhirnya gerak, setelah ngendap di porto hampir sebulan 😂
"Senin, 04 Agustus 2025 | $PGEO $RAJA $RMKE
Disclaimer On & Do Your Own Research
Lot.Beli = (-TargetLossRp)/[(SL - E) * 100]"
1/3
IDXChannel - PT RMK Energy Tbk (RMKE) mencatatkan laba bersih sebesar Rp86,15 miliar di semester I-2025. Angka itu turun 31,72 persen dari periode sama tahun lalu sebesar Rp126,18 miliar.
Pada periode ini, pendapatan perseroan juga turun 53,50 persen menjadi Rp575,71 miliar, dari sebelumnya sebesar ...
www.idxchannel.com
$RMKE 25 Jul 25
Investor: RMK INVESTAMA
Source: KSEI
Action: BUY
Shares Traded: +2,000,000,000 (+45.7143%)
Previous: 2,132,693,000 (48.7473%)
Current: 4,132,693,000 (94.4616%)
Broker: CC
Investor Type: Domestic
$RMKE 25 Jul 25
Investor: RMK INVESTAMA
Source: KSEI
Action: SELL
Shares Traded: -2,000,000,000 (-45.7143%)
Previous: 4,132,693,000 (94.4616%)
Current: 2,132,693,000 (48.7473%)
Broker: CC
Investor Type: Domestic
saham yg harganya break dengan cross garis MA atau golden cross, pada tabel ditandai dengan angka harganya yang bergaris bawah dan berwarna sesuai garis MAnya. disini dipakai MA10,20,50 dan MA200. ditambah RSI cross ke atas area 50 sebagai pertanda uptrend. bonus yg paling atas naik dengan volume yang besar $IMJS $TKIM $RMKE
1/7
Pemerintah Indonesia tengah mengkaji kebijakan bea keluar fleksibel untuk komoditas emas dan batu bara. Skema ini memungkinkan pengenaan tarif ketika harga pasar tinggi dan pembebasan saat harga rendah. Rencana ini memunculkan sentimen negatif di pasar saham, yang terlihat dari pelemahan sejumlah saham emiten tambang seperti ANTM, ARCI, BRMS, dan ITMG, meski IHSG justru menguat pada hari yang sama.
Dampak langsung terlihat dari penurunan harga saham beberapa emiten emas dan batu bara. Di sektor emas, saham ANTM dan ARCI mengalami pelemahan, sedangkan MDKA justru naik. Di sisi batu bara, saham seperti PTBA, ADRO, ITMG, dan INDY melemah, meski BYAN dan DSSA mencatatkan kenaikan. Sentimen negatif ini menunjukkan kekhawatiran investor atas potensi penurunan margin dan volume ekspor akibat bea keluar.
Liza Camelia Suryanata dari Kiwoom Sekuritas menyoroti bahwa bea keluar bisa membuat komoditas Indonesia kurang kompetitif secara global. Negara-negara seperti Australia dan Rusia bisa menjadi alternatif bagi pembeli yang sensitif terhadap harga. Emiten seperti ITMG, ADRO, DSSA, dan MDKA yang sangat bergantung pada ekspor menjadi pihak yang paling terdampak karena margin laba mereka bisa tergerus tajam.
Namun, emiten yang fokus pada pasar domestik atau hilirisasi seperti PTBA dan BRMS diprediksi lebih tangguh menghadapi kebijakan ini. Penjualan domestik mereka cukup besar sehingga risiko dari bea keluar lebih terbatas. Meski begitu, skema fleksibel dinilai meningkatkan ketidakpastian regulasi dan dapat menciptakan volatilitas tambahan bagi investor, terutama dalam valuasi saham emiten ekspor.
Analis lainnya, seperti Nafan Aji dan Muhammad Wafi, menekankan perlunya pengkajian mendalam terhadap implementasi bea keluar. Di tengah harga komoditas global yang menurun, kebijakan ini bisa memperparah tekanan margin dan menciptakan oversupply di dalam negeri. Emiten seperti PTBA, ANTM, dan RMKE menyatakan masih akan mencermati dampak kebijakan ini, sambil menyiapkan strategi untuk menjaga kinerja usaha ke depan.
Sumber: Bisniscom
$PTBA $ANTM $RMKE