Volume
Avg volume
PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA), juga disebut PBS, bergerak dalam bidang konstruksi bangunan sipil, pengembangan infrastruktur, proyek mekanikal, dan proyek kelistrikan. Perusahaan ini didirikan pada 27 November 2002. Perusahaan ini memperluas bisnisnya ke industri kelapa sawit dengan mengembangkan bulking station di Bagendang, Kalimantan Tengah. Perusahaan juga memiliki anak perusahaan di Malaysia bernama Paramita Bangun Saran Sdn. Bhd. Kantor pusatnya berada di Jalan Sisingamangaraja 59, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
$BTPS Beli Terus Profit Selanjutnya...😍, smg bisa keBeli Terus Pada Saat yg tepat 🎣 🪣😍.
$ADRO $TOTL $PBSA $DMAS
$IHSG harusnya yg follow YouTube gua sudah cuan
$PBSA $OMED $NISP $PNBS
https://cutt.ly/geGjOlxQ
@StockbitNews ini berita $PBSA kapan ya @SuperAdmin ? saran bapak/ibu @Candrawun patut ditindaklanjuti min.
$PBSA LK Q3 2024: Kontraktor yang Sering Dipakai Sinarmas
Aset PBSA pada akhir Q3 2024 mengalami peningkatan signifikan sebesar 32,48% dari IDR 795,62 miliar menjadi IDR 1,05 triliun ✅. Kenaikan ini didominasi oleh aset lancar yang mencapai IDR 825,64 miliar atau 78,34% dari total aset, meskipun kas dan setara kas mengalami penurunan dari IDR 171,12 miliar pada akhir 2023 menjadi IDR 91,26 miliar di Q3 2024 ❌. Penurunan kas ini terutama disebabkan oleh tingginya pembayaran kepada pemasok dan peningkatan beban proyek. Di sisi lain, piutang usaha mengalami kenaikan signifikan sebesar 154,36%, dari IDR 79,22 miliar menjadi IDR 201,46 miliar, sebagai dampak dari lonjakan kontrak proyek yang meningkatkan saldo piutang perusahaan ✅. Pak Toto kurang sreg sama perusahaan yang piutangnya meroket sedangkan kasnya anjlok, mengingatkan pada $WSKT https://bit.ly/45FDAJu
Pada aset tidak lancar, terdapat kenaikan tipis sebesar 6,69% dengan total IDR 228,27 miliar atau 21,66% dari total aset ✅, yang sebagian besar terdiri dari aset tetap bersih senilai IDR 117,13 miliar dan properti investasi IDR 107,48 miliar. Peningkatan ini menunjukkan investasi berkelanjutan PBSA dalam infrastruktur untuk mendukung proyek-proyek masa depan.
Di sisi liabilitas, PBSA juga mengalami peningkatan yang cukup besar, mencapai 78,99% dari IDR 198,46 miliar di akhir tahun 2023 menjadi IDR 355,50 miliar ❌. Liabilitas ini didominasi oleh liabilitas jangka pendek yang naik hingga IDR 345,22 miliar atau 97,11% dari total liabilitas, dengan kontributor utama berupa utang usaha (IDR 123,05 miliar) dan liabilitas kontrak (IDR 143,60 miliar) ✅. Liabilitas jangka panjang turun menjadi IDR 10,28 miliar atau 2,89% dari total liabilitas, menurun 11,31% dari tahun sebelumnya, terutama karena pengurangan liabilitas sewa yang berhasil mengurangi beban jangka panjang perusahaan ✅. Untungnya utang berbunga PBSA tidak banyak. Pak Toto suka https://bit.ly/45FDAJu
Pendapatan PBSA mengalami peningkatan pesat sebesar 90,32% dari IDR 373,38 miliar menjadi IDR 710,63 miliar di Q3 2024 ✅. Porsi terbesar pendapatan datang dari PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk $SMAR yang menyumbang 39,59% atau sekitar IDR 281,30 miliar dari total pendapatan ✅. Sementara itu, PT Soci Mas berkontribusi 16,93% (IDR 120,33 miliar) dan PT Sumber Indah Perkasa menyumbang 11,16% (IDR 79,28 miliar). Ketiga pelanggan besar ini berkontribusi 67,68% dari total pendapatan, meskipun konsentrasi masih tinggi, namun sedikit lebih terdiversifikasi dibandingkan tahun lalu ✅.
Pada Q3 2024, pendapatan PBSA lebih terdiversifikasi meskipun tetap bergantung pada beberapa pelanggan besar. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk menjadi kontributor terbesar dengan 39,59% dari total pendapatan (IDR 281,30 miliar), diikuti oleh PT Soci Mas dan PT Sumber Indah Perkasa yang masing-masing menyumbang 16,93% (IDR 120,33 miliar) dan 11,16% (IDR 79,28 miliar). Ketiga pelanggan ini berkontribusi 67,68% terhadap total pendapatan PBSA. Meskipun angka ini menunjukkan ketergantungan yang tinggi pada beberapa pelanggan besar, diversifikasi lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Di Q3 2023, PBSA memiliki konsentrasi pendapatan yang lebih tinggi dengan tiga pelanggan utama menyumbang 84,54% dari total pendapatan. PT Unilever Oleochemical Indonesia, sister company $UNVR, menjadi penyumbang terbesar dengan 40,07%, diikuti oleh PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (34,25%) dan PT Ivo Mas Tunggal (10,22%). Ini menunjukkan bahwa PBSA pada 2023 sangat bergantung pada beberapa pelanggan utama, yang meningkatkan risiko jika ada perubahan dalam kontrak atau pengeluaran dari pelanggan tersebut.
Dengan pergeseran pada 2024, PBSA berhasil mengurangi risiko terkait konsentrasi pendapatan dari pelanggan tertentu. Meskipun PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk tetap menjadi pelanggan utama, ada kontribusi yang lebih seimbang dari pelanggan besar lainnya seperti PT Soci Mas dan PT Sumber Indah Perkasa. Diversifikasi ini memberikan stabilitas yang lebih baik bagi PBSA dalam menghadapi potensi fluktuasi dari kontrak pelanggan. Upgrade skill https://bit.ly/3YGX6Dc
Beban pokok pendapatan (COGS) juga naik secara signifikan, yaitu 110,89% dari IDR 269,46 miliar menjadi IDR 568,23 miliar ❌. Kenaikan ini selaras dengan peningkatan pendapatan, karena biaya langsung proyek juga meningkat seiring volume aktivitas proyek yang lebih tinggi. Meski COGS naik tajam, hal ini juga menunjukkan adanya aktivitas proyek yang semakin luas.
Beban umum dan administrasi (SGA) juga mengalami kenaikan moderat sebesar 14,40%, tercatat sebesar IDR 34,32 miliar dari sebelumnya IDR 30,00 miliar ❌. Kenaikan ini lebih disebabkan oleh peningkatan biaya operasional dan inflasi, namun total beban ini masih dalam batas wajar, dengan kontribusi SGA hanya 4,83% dari total pendapatan ✅.
Beban keuangan PBSA terjaga di level rendah dengan kenaikan hanya 7,96% menjadi IDR 1,22 miliar dari IDR 1,13 miliar tahun sebelumnya ✅. Beban ini mayoritas berasal dari bunga atas kewajiban keuangan yang diukur dengan metode suku bunga efektif. Selain itu, PBSA membayar pajak penghasilan final sebesar IDR 13,29 miliar, sesuai dengan standar akuntansi PSAK No. 46. Pajak final ini merupakan bagian dari pengelolaan pajak yang baik dan efisien oleh perusahaan ✅.
Laba bersih PBSA menunjukkan pertumbuhan yang sangat positif, naik 104,19% dari IDR 68,46 miliar menjadi IDR 139,79 miliar pada Q3 2024 ✅. Laba per saham dasar tercatat IDR 46,42, yang menandakan peningkatan profitabilitas di tengah naiknya biaya operasional dan proyek yang berjalan. Peningkatan laba bersih ini mengindikasikan keberhasilan PBSA dalam mengelola proyek-proyek yang ada secara efisien ✅. https://bit.ly/3YGX6Dc
Dari sisi arus kas, arus kas dari aktivitas operasi mencatat penurunan besar, dengan kas masuk hanya sebesar IDR 7,68 miliar, jauh lebih rendah dari IDR 160,27 miliar di Q3 2023 ❌. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan pembayaran kepada pemasok dan beban operasional proyek, yang mengurangi kas operasi meskipun pendapatan naik. Arus kas investasi mencatatkan kas keluar bersih sebesar IDR 63,82 miliar, terutama untuk akuisisi aset tetap dan investasi jangka pendek ❌.
Arus kas dari pendanaan menunjukkan kas keluar bersih sebesar IDR 40,01 miliar, terutama untuk pembayaran dividen dan pelunasan liabilitas sewa, lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai IDR 120,41 miliar. Hal ini mencerminkan upaya perusahaan untuk menjaga stabilitas finansial di tengah aktivitas proyek yang padat ✅.
PBSA adalah perusahaan konstruksi yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 2002. Perusahaan ini menyediakan layanan konstruksi sipil, infrastruktur, mekanikal, dan elektrikal. PBSA memiliki pengalaman dalam berbagai proyek, termasuk pembangunan pabrik kelapa sawit, kilang minyak, dan fasilitas industri lainnya. Pada tahun 2016, PBSA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, menunjukkan komitmennya terhadap pertumbuhan dan transparansi bisnis. Perusahaan ini juga memiliki anak perusahaan di Malaysia, memperluas jangkauan layanannya di kawasan Asia Tenggara.
Komposisi Pemegang Saham
PT Ascend Bangun Persada: Menguasai 46,16% dari total saham atau setara dengan 1.384.709.700 saham. Ini menjadikannya pemegang saham terbesar.
PT Sigma Mutiara: Memiliki 39,56% dari total saham atau 1.186.900.900 saham.
Bank of Singapore: Memiliki 6,72% dari total saham dengan jumlah 201.602.900 saham.
Alexander Sayidiman (Direksi): Memiliki sejumlah kecil saham, yakni 800 saham (0,00%).
Masyarakat (Publik): Memiliki 7,56% atau 226.785.700 saham.
PT Ascend Bangun Persada merupakan pemegang saham pengendali, karena kepemilikan sahamnya yang terbesar (46,16%). Sebagai pemegang saham terbesar, mereka memiliki hak pengaruh yang signifikan terhadap keputusan strategis PBSA.
PT Ascend Bangun Persada adalah perusahaan investasi yang beroperasi di Indonesia. Perusahaan ini memiliki kantor di Gedung Office 8, Lantai 32, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan.
Salah satu aktivitas investasi signifikan yang dilakukan oleh PT Ascend Bangun Persada adalah kepemilikan saham di PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), sebuah perusahaan jasa pelayaran. Pada September 2016, Ascend Bangun Persada mengakuisisi 25,5% saham TPMA dari PT Dwitunggal Perkasa Mandiri dengan nilai transaksi sekitar Rp 67,1 miliar. https://bit.ly/3YGX6Dc
Selain itu, pada Juli 2022, Ascend Bangun Persada menambah kepemilikan sahamnya di $TPMA dengan membeli 2.582.300 saham, sehingga total kepemilikannya menjadi 418.829.920 saham atau sekitar 15,81% dari total saham TPMA.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi Pintarsaham di sini
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
1/2
🎶 🆑💯❌⁉️🆙♨️⭕️🆓
Fokus aja yg ini :
MLPT :
$NRCA :
$PBSA :
$POWR :
SPTO :
$SSMS :
$TOTL :
UNTR :
periode
Hari : Senin
Tanggal : ⏭️ 04 November 2024 ⏮️
Hadir dalam SINYAL #ScreenerDekan™️ di StockBit .
Kita tunggu % Higher to Price sewaktu closing nanti jam 16.00 untuk cross-check hasilnya yang selama ini fitur screener StockBit tidak mengecewakan.
DisclamerOn : bukan saran jual beli, hanya Guideline pribadi 🌈
Investasi saham akan berhasil jika memiliki kesabaran yang mumpuni. Sesabar apa rekan-rekan dalam berinvestasi saham selama ini?
Random tag $SIDO $DMAS $POWR $PBSA $TEBE
Celoteh sore Part 1 "Sabar adalah Kunci Bukan Mimpi"
Belum lama ini terjun dalam investasi saham. Sebelumnya sudah rutin menyisihkan gaji ke RDPU (Reksadana Pasar Uang) di BIBIT. Saya tipe yang "Learning by doing". Instrumen saham sangat berbeda dengan Reksadana. Sebelumnya saya tiap malam selalu mengecek portofolio saya di BIBIT, dan cukup seru melihat pertumbuhan tiap harinya. Saya menggunakan DCA (Dollar Cost Averaging) tiap bulan saya langsung cemplungi ke RDPU. Makin banyak saya top up pertumbuhannya makin oke.
Layaknya melihat tanaman bertunas yang tiap bulan disirami pertumbuhannya tidak mengecewakan. Pertumbuhan pasti tapi, jika dilihat nominal ya masih kalah jauh dengan para pemilik gaji dua digit.
Dari pengalaman saya yang tidak banyak ini ada beberapa hal yang saya pahami selama melakukan investasi saham.
"SABAR" adalah kunci untuk ini semuanya. Hijaunya portofolio kita disaham itu sangat menggoda. Saya beberapa kali menjual saham saat tumbuh dikit. Dan juga saya sadar sudah salah strategi dari awal.
Tujuan sama yakni meningkatkan asset tapi strategi salah. Ya namanya juga usaha dan proses, dari salah kita juga belajar. Untungnya saya belum punya mental untuk All in dalam satu saham. Sebenarnya dananya saja yang belum mencukupi.
Selain sabar nyatanya strategi dan tujuan juga penting dalam investasi saham.
Tips teman-teman yang baru terjun ke investasi saham baiknya tentukan tujuan, dan strategi apa yang ingin dikehendaki. Semuanya tidak ada yang salah pilih yang membuat teman-teman nyaman.
Random tag $SIDO $POWR $PBSA $DMAS $TEBE
Apakah strategi Dividen Investing cocok untuk kaum gaji UMR untuk mengumpulkan asset?
Random tag $SIDO $DMAS $POWR $PBSA $TEBE