Volume
Avg volume
PT. Multipolar Technology Tbk (MLPT) bergerak di bidang jasa, perdagangan umum, industri, percetakan dan transportasi darat. Untuk mencapai maksud dan tujuan, Perseroan menjalankan kegiatan usaha utamanya meliputi industri jasa telekomunikasi dan teknologi, bertindak sebagai agen, representatif, pemegang lisensi waralaba, yang menjalankan usaha di bidang perdagangan umum, industri komputer dan periferal, dan industri peralatan transmisi telekomunikasi. . Pada bulan Februari 2009, Perusahaan memulai operasinya.
$MPPA - Triangle Pattern
Saat ini masih di Corrective Wave C
Critical level di 54
Jika rebound bertahan diatas 64
maka wave D terbentuk
lalu tinggal tunggu corrective wave terakhir sebelum ke 72-73
grup tag $MLPL $MLPT
@maulanaaji96
2021 saya beli $MLPT 1000 an lot
Avg 500 sy sell hampir semua di 700-800 dan sisa dikit jualan di 1200-6000
ππππππ
@kalimatus seperti yang sudah sudah. saham yang ARA berkali kali bakal dapat peringatan, pernah kejadian waktu saham $MLPT naik drastis seperti saat sekarang.
$MLPL konglomerat mister JR masak kalah sama pepe, memalukan... ayo gas kejar susul $MLPT jangan mau kalah tajir biar bisa masuk majalah.
$CBDK target take off hari ini...
buy 5.900-6.000 target bullish sampai akhir bulan...
tp1. 6250
tp2. 6.500
tp3. 6775
cl 5.700
desclaimer on...
$MLPT
$AMRT
$MSTI: Calon Bintang Baru Saham Teknologi Indonesia
Sektor teknologi menjadi salah satu sektor paling menjanjikan di dunia, dan kini mulai menunjukkan sinyal cerah juga di Indonesia. Salah satu pemain penting yang layak dilirik adalah PT Mastersystem Infotama Tbk. (MSTI). Perusahaan ini baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada November 2023, namun secara fundamental telah membuktikan dirinya sebagai penyedia solusi teknologi informasi kelas atas untuk institusi besar, termasuk Bank Indonesia, OJK, BCA, Mandiri, Pertamina, hingga Telkom. MSTI tidak hanya menjadi integrator sistem, tetapi juga penyedia layanan cloud, keamanan siber, dan manajemen IT skala nasional.
Secara kinerja keuangan, MSTI menunjukkan pertumbuhan laba yang konsisten dari tahun ke tahun. Dalam laporan kuartal pertama 2025, perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp115 miliar, naik dari Rp105 miliar pada kuartal yang sama di tahun sebelumnya. Dengan TTM (trailing twelve months) mencapai Rp540 miliar dan dividend yield sebesar 9.11%, MSTI menawarkan kombinasi menarik antara pertumbuhan dan pendapatan pasif bagi para investor. Bahkan, payout ratio sekitar 80% menunjukkan bahwa perusahaan masih menyisakan ruang untuk ekspansi bisnis, sekaligus memberikan imbal hasil dividen yang cukup tinggi.
Melihat struktur bisnis dan sektor yang digeluti, MSTI bisa dikategorikan sebagai growth stock, yaitu saham yang berpotensi mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Perusahaan ini memiliki model bisnis yang scalable dan berpotensi menghasilkan recurring income, terutama dari layanan manajemen dan pemeliharaan sistem IT yang dibutuhkan klien korporasi. Dengan semakin dalamnya digitalisasi di sektor perbankan, telekomunikasi, dan pemerintahan, permintaan terhadap jasa MSTI kemungkinan akan terus meningkat.
Perbandingan dengan saham teknologi lainnya seperti $MLPT (Multipolar Technology) yang telah naik lebih dari 5.000% dalam lima tahun terakhir menjadi bahan pertimbangan menarik. Walau MSTI belum mengalami lonjakan harga seperti MLPT, kemungkinan untuk mengalami rerating tetap ada, terutama jika perusahaan mulai dilirik oleh investor institusi atau terjadi peningkatan eksposur media. Indikasi awalnya sudah terlihat dari jumlah pemegang saham MSTI yang terus bertambah dari bulan ke bulan, menandakan minat pasar mulai tumbuh.
Yang menarik, MSTI meski bukan dimiliki langsung oleh konglomerat besar seperti saham-saham BUMN, diduga memiliki hubungan dengan ekosistem Metrodata Group ($MTDL) β salah satu pemain utama di dunia TI Indonesia. Selain itu, karena MSTI telah dipercaya oleh institusi besar seperti Bank Indonesia dan OJK, bukan tidak mungkin mereka juga ikut serta dalam pengembangan sistem nasional seperti QRIS dan layanan backend sekuritas yang digunakan di pasar modal saat ini. Kemampuan dan pengalaman perusahaan dalam integrasi sistem berskala nasional menjadi nilai tambah yang sangat besar untuk prospek jangka panjang.
Dengan semua data ini, bisa disimpulkan bahwa MSTI layak untuk dipertimbangkan sebagai bagian dari portofolio jangka panjang. Investor yang ingin memiliki eksposur ke sektor teknologi Indonesia dapat mencicil pembelian saham ini secara berkala sambil memantau kinerja dan ekspansi perusahaannya. Dengan kombinasi antara fundamental yang sehat, dividend yield tinggi, sektor yang terus tumbuh, serta potensi rerating harga saham, MSTI bisa menjadi salah satu kandidat unggulan dalam kategori saham teknologi dengan prospek menjanjikan di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan saham-saham teknologi di Amerika Serikat, seperti Nvidia, Tesla, Amazon, atau Meta (Facebook) yang telah mengalami kenaikan harga hingga ribuan persen, MSTI memang masih dalam tahap awal. Saham-saham teknologi di AS bisa melonjak sangat tinggi meskipun laba bersih mereka belum stabil, karena investor global cenderung membeli berdasarkan ekspektasi masa depan, bukan hanya kinerja saat ini. Mereka percaya pada pertumbuhan eksponensial, skala global, dan dominasi teknologi di masa depan. Sering kali, valuasi saham seperti ini tampak βmahalβ secara PER, namun tetap diminati karena narasi besar dan peluang pertumbuhannya luar biasa.
Meski MSTI belum berada di level seperti itu, perusahaan ini memiliki ciri khas yang sama dengan growth stock global: model bisnis scalable, pasar yang sedang bertumbuh, dan peran penting dalam infrastruktur digital nasional. Jika MSTI mampu terus memperluas layanannya, menjaga profitabilitas, serta memperkuat posisinya di sektor strategis seperti cloud, keamanan siber, dan integrasi sistem keuangan nasional, bukan tidak mungkin saham ini juga bisa mengalami rerating signifikan dan kenaikan harga berlipat ganda dalam jangka panjang. Dengan kata lain, MSTI bisa menjadi versi awal dari "saham teknologi unicorn lokal", yang dihargai bukan hanya karena laba saat ini, tapi karena potensi dominasi masa
$KBLV ini sbnrnya bisnisnya udah ga ada, udah kosong, semua2 bisnisnya udah dijualain spt bisnis internet, media, ...untuk bertahan hidup di bursa dia andalin pendapatannya dari deviden $MLPT....
tp kl teliti baca lapkeu nya, dia sbnrnya berencana akan beralih ke bisnis lain.....mungkin akan ada perusahaan di bisnis tsb (resuai rencananya) yang akan ambil alih (backdoor) sbg cara cepat perusahaan tsb masuk bursa..
kita tunggu saja...