Kusuma Kemindo Sentosa Tbk.

Pabrik Cat Asian Paints Menyerah di Indonesia

Indonesia semakin "ramah" bagi investor—bukan untuk mereka yang mau membangun industri, tapi bagi mereka yang cuma mau jualan. Pabrik-pabrik pergi satu per satu, sementara mal, showroom mobil, dan marketplace tumbuh subur. Asian Paints, yang selama 10 tahun mencoba bertahan, akhirnya angkat tangan setelah membakar USD 10,4 juta (Rp 160 miliar). Kontribusi mereka di Indonesia? Hanya 0,24% dari total pendapatan global. Ngapain bertahan di tempat yang nggak ada cuannya? Mereka jual bisnis ke perusahaan Singapura dan pergi, tanpa perlu melihat ke belakang. Entah ini kabar baik atau buruk buat $AVIA dan $KKES. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Lalu datang giliran Yamaha Music yang akhirnya sadar bahwa produksi piano lebih murah kalau dipindah ke China dan Jepang. Pabrik di Bekasi tutup Maret 2025, 400 pekerja kena PHK. Pabrik di Pulo Gadung menyusul, dengan 700 pekerja ikut kehilangan pekerjaan. PT Sanken Indonesia, yang dulunya bangga sebagai produsen alat listrik asal Jepang, juga memilih hengkang karena lebih untung fokus ke semikonduktor. 457 pekerja di Cikarang? Sudah, biarkan mereka cari kerja sendiri. Tambahkan juga Tokai Kagu, Danbi Internasional di Garut, dan Bapintri di Cimahi ke daftar pabrik mati, dengan total 3.200 orang jadi pengangguran baru. Tapi santai, pasti ada pejabat yang bilang, "Ini cuma dinamika bisnis biasa!"

Kenapa pabrik-pabrik ini kabur? Jawabannya simpel: di Indonesia, lebih gampang jualan daripada produksi. Upah buruh naik tiap tahun, listrik mahal, pajak lebih ribet dari soal ujian, dan bahan baku harganya lebih tinggi dari ego pejabat. Kalau masih mau bertahan, siap-siap main akrobat keuangan biar tetap hidup. Tapi kalau belum cukup sial, selalu ada bonus tambahan: ormas preman.

Ya, ormas di Indonesia bukan sekadar kelompok sosial. Mereka partner "bisnis" yang nggak diminta tapi wajib diakomodasi. Ada pabrik? Ada "uang keamanan." Mau rekrut pekerja? Ormas siap jadi calo tenaga kerja. Mau ekspansi? Harus pakai vendor "rekomendasi" mereka. Kalau berani nolak? Siap-siap kena demo dadakan atau distribusi barang tiba-tiba macet. Bahkan pabrik yang sudah berdiri puluhan tahun pun masih harus setor "pajak informal" ke mereka. Yang lebih keren lagi? Aparat tahu semua ini, tapi lebih memilih diam. Karena, ya, "dinamika sosial" katanya.

Tapi tunggu dulu, bukan cuma preman yang bikin pusing. Regulasi di Indonesia juga penuh kejutan. Hari ini aturan A, besok bisa jadi aturan B, dan lusa siapa tahu ada aturan C yang nggak pernah diumumkan sebelumnya. Perizinan? Kalau kamu tidak punya koneksi atau uang pelicin, siap-siap nunggu izin lebih lama dari antrean mudik. Pajak? Negara lain kasih insentif biar investor betah, kita malah makin peras. Mau ekspansi bisnis? Lebih gampang pindah ke Vietnam atau Thailand, di mana regulasi jelas, insentif pajak menarik, dan nggak ada ormas preman yang tiba-tiba muncul minta jatah. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Jadi, apa dampaknya buat Indonesia? PHK massal, daya beli turun, dan ekonomi makin melempem. Tapi tenang, industri tetap ada—bukan industri manufaktur, tapi industri konsumtif. Kita bukan lagi negara produsen, kita adalah pasar raksasa untuk barang asing. Pabrik tutup? Gak masalah, impor jalan terus! Lihat aja, elektronik dari China, mobil dari Jepang, kosmetik dari Korea, baju dari Vietnam. Kita makin keren jadi negara reseller.

Tapi jangan khawatir, selalu ada yang bilang, “Indonesia masih menarik buat investasi!” Iya, buat siapa? Buat mereka yang bisa main belakang, bagi-bagi amplop, dan paham cara ngeles kalau kena masalah. Karena kalau mau bisnis sehat, lebih baik cari negara lain. Indonesia sudah bukan tempat produksi, tapi tempat jualan. Dan beberapa tahun lagi? Jangan kaget kalau kita cuma jadi rak raksasa tempat buang barang negara lain.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$CLEO

$KKES tinggal tunggu dollar ambruk semoga ini emiten bisa wuss

$KKES sepi bangettt

$KKES hey kamu menarik loh. SToch RSI GC, High Volume Breakout

$KKES tess

$KKES $CNKO Test

$CHEM Update Chart
https://stockbit.com/post/16460039

➖➖➖➖➖➖➖➖
Disc On.
Semua View Plan bersifat pandangan pribadi, tidak ada paksaan dalam membeli dan menjual Saham.
(Ada Yg Masuk Screening/Update Plan/Req Member).
$IHSG $TINS $PACK $KKES

$KKES akankah di balas dengan Alpabeth

$KKES

$KKES

$CSAP https://cutt.ly/AeDl8UTp

Sejak kapan $CSAP buka mal? Baru tau wkwk

$ARNA $DEPO $KKES

Inilah isi Laporan keuangan kuartal III 2024 Saham SNLK ( Sunter ) $SNLK $KKES $POWR

https://cutt.ly/deDkupcq

$KKES kalau pak bowo mau bangun 3jt rumah /tahun kira2 cat dan lain sebagainya gmn yak semoga mitra10 kena imbasnya 👍

$KKES Ini sahamnya kan masuk FCA, kenapa gabisa dijual yaa, apah karena lotnya kebanyakan?

$KKES Yuk saatnya terbang! 😃

https://cutt.ly/ueReVQ0o

Gimana prospek Saham GEMA ? $GEMA $KKES $KAYU

$KKES Barang Baku - Syariah

Inilah isi Laporan Keuangan kuartal II 2024 Saham RIGS ( Rig ) $RIGS $KKES $AKRA

https://cutt.ly/CeW2IWqL

$KKES entry?