


Volume
Avg volume
PT Impack Pratama Industri Tbk bergerak sebagai produsen dan distributor bahan bangunan dan bahan plastik serta real estate melalui penyertaan pada entitas anak. Sejak berdirinya perusahaan pada tahun 1981, manajemen telah berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik dan menghasilkan produk-produk yang berkualitas. Faktor-faktor ini menjadi prinsip dasar dalam pembentukan budaya korporasi Impack dan telah membuahkan pencapaian-pencapaian yang membanggakan. Untuk meraih posisi sebagai perusahaan bahan bangunan berbahan plastik terdepan di Asia Pasifik, managemen dan staf perusahaan dibekali dengan keahlian-keahlian... Read More
$KETR Walaupun sempet open lock ARA masih santai☕
Breakout New ATH✅
Volume✅
Foreign✅
Time to Fly 1K🚀
$MINA $IMPC
3 SKENARIO ENTRY $IMPC (Versi Swing Trader) — Harga 3.730
1️⃣ SKENARIO ENTRY SEKARANG (Moderate Entry)
- Entry: 3.650 – 3.780
- Stoploss: < 3.500
- TP1: 3.900
- TP2: 4.050 – 4.200
Alasan: Harga berada di zona swing aktif, peluang rebound selama support bawah bertahan.
2️⃣ SKENARIO ENTRY PULLBACK (Conservative Entry – paling aman)
- Entry: 3.500 – 3.600
- Stoploss: < 3.400
- TP1: 3.730
- TP2: 3.900 – 4.050
Alasan: Area support kuat, entry terbaik untuk risk/reward optimal bagi swing trader.
3️⃣ SKENARIO ENTRY AGRESIF (Buy on Breakout)
- Entry: Buy jika breakout > 3.900 dengan volume besar
- Stoploss: < 3.730
- TP1: 4.050
- TP2: 4.200 – 4.350
Alasan: Momentum breakout, potensi rally lanjutan jika resistance jebol.
Alasan Buy:
• Harga masih dekat demand area menarik untuk swing jangka pendek-menengah
• Potensi rebound jika volume meningkat & sentimen sektor mendukung
• Cocok untuk akumulasi bertahap sesuai skenario
Risiko:
• Jika support 3.500/3.400 jebol, peluang turun lebih dalam terbuka
• Rawan fake breakout jika volume tipis
• Disiplin stoploss wajib untuk proteksi modal
$FILM $ICBP
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona siang ini, Jumat (5/12/2025). Indeks naik 15,78 poin atau 0,18% ke level 8.655,97 pada penutupan perdagangan sesi pertama.
Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 10,40 triliun, melibatkan 25,91 miliar saham dalam 1,52 ...

www.cnbcindonesia.com

Sistem charting untuk sekarang ini masih dalam tahap pengembangan, tapi laris manis juga 👍
makin semangat saya buat trading sistem nya kalau begini 😁👍 semoga bermanfaat
$ASHA $IMPC $TRON
1/2


$IMPC $BOAT $YELO
Disclaimer on...
Please Follow for Support Us.....😊🙏
Bio
Follow Big Money
ARAHUNTER
#Mari saya bantu Tradingnya....

jgn lupa jumatan gess ane dluan ya tolong jagain porto ane.... sekalian ku spil roketnya di sesi 2 (kalo mood)
wkwk
$IMPC $KETR $BSBK
Trend Follower Bekerja dengan Data, Crowd Follower Bergerak dengan Emosi
Sebagian trader keliru menganggap mereka menggunakan strategi trend following, padahal yang mereka lakukan hanyalah crowd following. Perbedaan keduanya sangat jauh. Trend follower bekerja dengan disiplin pada data harga sebagai informasi objektif, bukan opini, bukan rasa FOMO. Mereka memahami bahwa setiap keputusan diambil berdasarkan statistical edge yang telah diuji, sehingga mereka tahu persis apa yang diharapkan dari distribusi hasil jangka panjang. Ada proses, ada metodologi, dan ada konsistensi.
Sebaliknya, crowd follower bergerak mengikuti keramaian. Mereka membeli hanya karena harga “lagi naik”, atau karena sebuah aset sedang banyak dibicarakan. Tidak ada model, tidak ada parameter risiko, dan tidak ada pemahaman tentang probabilitas. Yang ada hanya dorongan emosional bahwa “semua orang masuk, masa saya ketinggalan?”. Akhirnya keputusan finansial berubah menjadi keputusan sosial, yang rentan salah arah ketika pasar berbalik.
Itulah sebabnya reward yang diterima crowd follower sering kali tidak sebanding dengan risiko yang mereka ambil. Mereka masuk terlambat, keluar dengan panik, dan jarang punya kerangka evaluasi atas apa yang sebenarnya terjadi. Sementara trend follower justru bekerja seolah seperti operator sistem: mengikuti rencana, menunggu konfirmasi, dan menerima volatilitas sebagai bagian dari permainan probabilitas. Perbedaan mindset ini membuat keduanya tampak mirip dari luar: sama-sama “ikut tren”, padahal hasil jangka panjangnya bisa bertolak belakang.
Random Tags:
$BBCA $SMDR $IMPC
