EPMT

EPMT

ID flagID flag

Enseval Putera Megatrading Tbk.

2,420

+10

(0.41%)

Today

4,900

Volume

10,242

Avg volume

Company Background

PT Enseval Putera Megatrading Tbk bergerak dalam bidang perdagangan umum dan bertindak sebagai perwakilan dan/atau keagenan, sedangkan kegiatan usaha penunjang Perusahaan meliputi usaha dalam bidang pengangkutan umum, industri dan jasa. Saat ini, kegiatan usaha utama Perusahaan adalah sebagai distributor dan pemasok produk obat-obatan, barang konsumsi, peralatan kedokteran, kosmetik dan barang dagang lainnya. Entitas induk perseroan adalah PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$EPMT 19 Nov 24
Shareholder : Kalbe Farma
Type : Local
Sold : -25,200 (0.00%)
Current : 2,504,630,795 (92.47%)
Previous : 2,504,655,995 (92.47%)

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$EPMT 18 Nov 24
Shareholder : Kalbe Farma
Type : Local
Sold : -25,000 (0.00%)
Current : 2,504,655,995 (92.47%)
Previous : 2,504,680,995 (92.47%)

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$EPMT 15 Nov 24
Shareholder : Kalbe Farma
Type : Local
Sold : -47,200 (0.00%)
Current : 2,504,680,995 (92.47%)
Previous : 2,504,728,195 (92.47%)

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$EPMT 3050?

$KLBF $DVLA $TSPC $ASSA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$EPMT "Jurnal kecil"

Bisnis
EPMT memiliki bisnis jasa distribusi/logistik yang menyerupai $TGKA $PEVE $ZBRA $SDPC ; KAEF dan Soho juga memiliki anak usaha distribusi. Usaha EPMT meliputi penyimpanan barang dalam Distribution center, kemudian menyallurkan ke gudang cabang, dari gudang cabang EPMT memiliki truk untuk mengantar barang sampai ke apotek atau rumah sakit dan klinik. Karena itu EPMT memiliki usaha sistem informasi digital dalam anak usahanya. EMOS Global Digilog merupakan sistem pemesanan barang B2B seperti tokopedia dan Mostrans digital merupakan sistem digital untuk transportasi sehingga truk terisi lebih efisien. PT Mitra Ananda Megastrindo juga baru didirikan di 2023 untuk fokus ke produk coldchain dan FMCG.

Selain distribusi obat dan barang konsumer. EPMT juga memiliki Forsta Kalmedik Global yang memproduksi alat kesehatan, baik yang sederhana seperti barang habis pakainya OMED ataupun yang lebih advance seperti alat xray, USG atau CT scan. FKG ini baru didirikan dan menurut penulis prospeknya bagus. Terutama untuk memenuhi TKDN di alat kesehatan (bukan habis pakai) yang hampir 100% import. Barang produksi Forsta Kalmedik Global ini didistribusikan oleh anak lain yaitu Enseval Medika Prima

Anak lain juga Global Chemindo Megatrading yang bergerak di bidang distribusi bahan baku obat. lagi lagi untuk TKDN, anak satu ini harus membuat JV dengan China untuk memproduksi Active Pharmaceutical Inggridients/ API. API ini adalah barang baru, API paracetamol di Indonesia sendiri sampai 2021 masih harus Impor,

Profitabilitas
Melihat business model yang sangat baik, apakah peforma EPMT sudah sebaik business modelnya? dari LK dapat dilihat bahwa EPMT ini 80% working Capital dan 20% fixed asset. dari working capital didapatkan cash conversion cycle sekitar 60hari. masih sangat baiik sesuai dengan terms utang piutang kepada principal atau ke rumah sakit. Pricing power tentu tidak dimiliki EPMT karena harga sudah ditentukan principal. Growth penjualan dan laba bersih produk EPMT selama ini kurang baik hanya disekitar CAGR 6.5%. mungkin kedepannya akan ada perbaikan saat daya beli masyarakat mulai membaik kembali.

Untuk Manajemen dan Capital Allocation.
Sebagai anak dari KLBF , otomatis GCG sudah terkenal sangat baik dibuktikan dengan DPR yang sangat baik, Reinvestment ya ng baik sehingga menghasilkan pertumbuhan laba yang baik.. Untuk ekspansi dalam 3 tahun ini EPMT telah membangun 1 distribution centre baru, menambah cold chain supply and storage, menyetor saham JV untuk produksi API dan juga alat kesehatan.
Manajemen piutang dan inventory yang cukup baik, sayangnya pada 2023-2024 ini piutang >90 hari cukup membengkak dan penyisihan pun meningkat. berdasarkan track record, manajemen cukup prudent dengan menyimpan cukup banyak cash dan juga ROIC yang cukup baik sekitar 10%.

Valuasi dengan asumsi true earnings 800bio dan Per wajar 13x. semoga bisa dapat lebih

Read more...

Do Your Own Research Silahkan (Diriset Kembali)
#Jangan Gegabah
Terima Kasih Koreksinya 🎀
Tidak Menerima Debat, Debat Block Permanen 🚫⚠️🤭

Tag :
$EPMT

1/7

testestestestestestes

Do Your Own Research Silahkan (Diriset Kembali)
Jangan Gegabah
Terima Kasih Koreksinya 🎀
Tidak Menerima Debat, Debat Block Permanen 🚫⚠️🤭

Random Tag
$DUTI $EPMT $TCID $TSPC $SMGR

1/5

testestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

menurut saya kunci dari investasi agar sabar, dan bisa hold lama adalah mengatur ekspektasi.

menyesuaikan berapa persen porto, berapa lama kinerjanya memenuhi harapan kita, serta berapa jumlah saham yang mau kita pelihara.. kalau tidak sesuai ekspektasi tidak ada kedamaian bagi saya

Mengejar keuntungan dengan cara yang lebih advance, bisa dengan LK kuartalan, bandarmologi, ataupun buy on breakout. memang menyenangkan, tetapi tidak ada kedamaian bagi saya.

$IHSG $PRDA $EPMT

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$JSPT $GEMS $DNET $MLPT semuanya sudah di goreng, tinggal makan beberapa biji lot bisa Ara

tinggal $EPMT doang belum di goreng

$CITA FCA, Free Float, dan CITA

Full Call Auction (FCA) adalah metode perdagangan saham di mana semua order beli dan jual dikumpulkan selama periode waktu tertentu dan dieksekusi pada satu waktu tertentu dengan satu harga yang ditentukan berdasarkan titik keseimbangan antara permintaan dan penawaran.

Ada beberapa sebab suatu emiten masuk ke kategori pemantauan khusus dan diperdagangkan melalui mekanisme FCA, salah satunya adalah kriteria 6 yaitu tidak memenuhi persyaratan terkait minimal saham beredar di publik atau free float sebanyak 50 juta lembar saham dan 7,5% dari total saham saham diterbitkan.

Beberapa nama beken yang pernah menghuni kategori 6 ini adalah emiten ADES TOTO EMPT JECC.
$ADES berhasil memenuhi free float dan keluar dari FCA pada Bulan Oktober 2024
$TOTO $EPMT berhasil memenuhi free float dan keluar dari FCA pada Bulan Juli 2024.
Dan ada beberapa saham yang masih diusahakan pemenuhan free floatnya, salah satunya yakni CITA.

Langsung saja,
ada hal menarik sejak bulan September s.d. Oktober yang terjadi pada transaksi dan kepemilikan saham CITA.
Namun sebelum itu, agar sedikit lebih mengetahui histori kepemilikan saham CITA, sila temen2 lihat (Gambar 1) Kepemilikan saham CITA periode 2017 s.d. 2024.
Faktanya bahwa memang sejak dulu kala kepemilikan masyarakat di CITA sangat sedikit, mungkin karena sayang banget kali ya PSP ama ni barang.

Kepemilikan masyarakat (<5%) tahun 2016 hanya 3,16% ; 2017 s.d. 2020 hanya 2% nan dan sampai akhirnya di tgl 14 Desember 2021 datang $ADRO membeli CITA dari PT Suryaputra Inti Mulia sebesar 3,7% sehingga komposisi kepemilikan saham CITA per akhir 2021 menjadi
PT Harita Jayaraya 60,64%
Glencore International 31,68%
Lim Gunawan Hariyanto (Komisaris) 0,22%
Masyarakat (<5%) sebesar 7,47%

Komposisi diatas berlanjut hingga Q3 2024, dan... (Ini proyeksi saya) komposisi tersebut akan berubah saat Laporan Bulanan kepemilikan saham Bulan Oktober 2024 nanti, kemungkinan Pak Lim Gunawan (komisaris) melepas kepemilikannya sehingga porsi Masyarakat menjadi 7,68%.
Apa dasar asumsi saya bahwa pak lim lepas kepemilikan CITA? Karena ada transaksi di pasar nego dengan besaran/angka yang mirip dengan kepemilikan dari pak Lim (Gambar 3) Semoga benar ya 😁, meleset atau tidaknya asumsi hitungan diatas nanti bisa kita pantau di laporan registrasi bulan oktober, hehe.

Lalu jika benar, apakah akan selesai disitu? Tentu tidak, karena dari 7,68% itu masih ada kepemilikan dari afiliasi PSP (buset dah ah.. uda barang di pasar sedikit, masih aja dimiliki afiliasi PSP, emang boleh sesayang itu??😁)
Oke lanjut... kabar baiknya adalah sejak Bulan September, afiliasi PSP ini rutin lepas barang di pasar nego dengan volume yg cukup besar, ini good sign bahwa PSP sedang mengejar ketentuan free float untuk saham CITA.

Lanjut..., berikut data yg coba saya orat oret terkait free float CITA s.d. akhir oktober 2024 (Gambar 2)

Kalau pace dan kecepatan jualnya kita samakan dengan rata2 jual di Bulan Oktober sebesar 1% nan,
harusnya di akhir Bulan November atau gak sampai berganti tahun, CITA sudah bisa lepas dari FCA.

Ditambah lagi kinerja Q3 2024 yang outperform dan bagus bingits, banyak lah yang pengen punya ini barang, harusnya gampang sekali buat PSP mengejar free float ini. Teringat salah satu teori dalam ilmu ekonomi “Supply and Demand”

Hmm.. Andai sajaa… saya bagian dari group Harita ini~~

(Bersambung)
https://stockbit.com/post/16210256

Read more...

1/3

testestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@MuhammadAflah23 mirip $EPMT Hu

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$EPMT

EPS Q3 23: 199,51
EPS Q3 24: 216,94

dengan harga acuan 2.450
EPS Q3 24 (TTM): 271,62
EPS Q3 24 (Ann): 289,26
PER Q3 24 (Ann): 8,46x

BVPS: 2.727,06
PBVR: 0,89x

CEPS: 170,73
DER (hutang berbunga): 0,05x
---
Kepemilikan Publik: 7,45%
Saham Treasury: 0%
---
Estimasi EPS LK 24: 270
Estimasi DPR LK 24: 65%
Estimasi DPS LK 24: 175
Estimasi DY LK 24: 7,14%
---
tingkat akurasi: sedang
---
entry price: 2.440-2.500
---
valuasi: fair value
---
PE Band (TTM) - 3 tahun
Mean PE Standart Deviation: 8,95x
Harga Wajar: 2.430
---
PBV Band - 3 tahun
Mean PBV Standart Deviation: 1,03x
Harga Wajar: 2.810
---
PE Band (TTM) & PBV Band - 3 tahun
tingkat akurasinya: sedang
---

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Interesting.

$EPMT
$SMSM
$SPTO
$CPRO

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$EPMT

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Anomali $SCNP LK Q3 2024: Revenue Nyungsep Tapi Laba Malah Naik

PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) adalah perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur peralatan rumah tangga elektronik, dengan produk utama seperti blender, setrika, dan barang-barang elektronik lainnya yang banyak digunakan di pasar domestik. Perusahaan ini memiliki fokus yang kuat pada pasar lokal, dengan kontribusi penjualan ekspor yang sangat kecil, yaitu sekitar Rp 4,75 juta dibandingkan total penjualan domestik yang mencapai Rp 180,49 miliar. Ketergantungan besar pada pasar lokal memberikan stabilitas di satu sisi, tetapi juga membatasi potensi pertumbuhan di sisi lain, khususnya dalam menghadapi persaingan dan dinamika ekonomi global yang lebih luas ❌. https://bit.ly/45FDAJu

Dari sisi manajemen, SCNP dipimpin oleh Xaverius Nursalim sebagai Komisaris Utama, dengan Hendrik Nursalim dan Zulfitry Ramdan sebagai anggota Dewan Komisaris. Dewan Direksi diketuai oleh Freddy Nursalim sebagai Direktur Utama, dibantu oleh Djamarwie dan Rony Tansen sebagai Direktur. Perusahaan mengurangi jumlah karyawan menjadi 148 orang pada Q3 2024 dari 181 orang di akhir tahun 2023 ✅. Ini mencerminkan efisiensi biaya yang diterapkan perusahaan untuk menjaga keberlanjutan operasional di tengah penurunan pendapatan.

Xaverius Nursalim adalah pendiri dan Komisaris Utama PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) serta tokoh berpengaruh di beberapa perusahaan lainnya. Saat ini, ia juga menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Generasi Dua Sukses Terus dan PT Puri Sentul Permai Tbk $KDTN, serta di PT Sena Dwimakmur, yang merupakan entitas induk SCNP. Selain itu, Xaverius juga menjabat sebagai Komisaris di PT Wicaksona Arthos Sentosa dan PT Selaras Donlim Indonesia, menunjukkan keterlibatannya dalam beragam sektor bisnis di Indonesia.

Freddy Nursalim adalah pemegang saham di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) dan merupakan bagian dari keluarga Nursalim, yang memiliki beberapa anggota aktif dalam struktur kepemilikan dan manajemen SCNP. Freddy Nursalim memiliki kepemilikan saham yang sama dengan beberapa anggota keluarga lainnya, seperti Hendrik, Xaverius, Richard, dan Willy Nursalim, masing-masing dengan sekitar 1,66% dari total saham perusahaan. Selain itu, PT Sena Dwimakmur, yang merupakan entitas dengan keterkaitan pada keluarga ini, memegang kepemilikan mayoritas di SCNP sebesar 45%, dan PT Generasi Dua Sukses Terus memegang 26,66%.

Freddy memiliki pengalaman manajerial yang mendalam dan sebelumnya pernah menjabat sebagai direktur di berbagai perusahaan, termasuk di PT Citra Kreasi Makmur dan PT Enseval Putera Megatrading $EPMT. Ia juga berperan dalam memperluas cakupan operasi SCNP, terutama di pasar produk kesehatan dan peralatan rumah tangga di Indonesia, bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar lainnya untuk mendukung operasi SCNP di berbagai sektor, termasuk ekspor produk ke pasar internasional.

Pendapatan SCNP mengalami penurunan tajam sebesar -69,37% dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang menunjukkan tantangan besar dalam mempertahankan penjualan ❌. Penurunan pendapatan ini berimbas pada arus kas dari operasional (CFO), yang juga turun sebesar -68,76% ❌. Meski demikian, perusahaan berhasil mempertahankan laba bersih positif, berbalik dari kerugian di tahun sebelumnya, yang merupakan hasil dari efisiensi biaya operasional yang baik, khususnya dalam pengelolaan Cost of Goods Sold (COGS) ✅. https://bit.ly/3YGX6Dc

COGS SCNP turun drastis sebesar -71,59% yang mencerminkan pengurangan volume produksi seiring dengan penurunan permintaan. Komponen utama COGS terdiri dari bahan baku sebesar Rp 147,98 miliar dan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 10,92 miliar. Pengurangan yang signifikan ini menunjukkan efektivitas perusahaan dalam menyesuaikan biaya operasional dengan pendapatan yang menurun, yang membantu mempertahankan margin laba dalam kondisi pasar yang menantang ✅.

Likuiditas SCNP juga dalam kondisi sangat baik, dengan kas dan setara kas meningkat 13,73% menjadi Rp 129,73 miliar pada Q3 2024. Peningkatan kas ini berasal dari penerimaan pembayaran piutang, yang meningkatkan posisi likuiditas dan mendukung kebutuhan operasional perusahaan secara efektif ✅. Rasio lancar dan rasio cepat yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan nyaman, meskipun ada penurunan pada arus kas operasional.

Di sisi lain, SCNP juga berhasil mempertahankan struktur modal yang solid dengan tidak memiliki utang berbunga, yang berarti perusahaan tidak terbebani oleh kewajiban pembayaran bunga ✅. Dengan struktur keuangan yang sehat ini, SCNP memiliki risiko keuangan yang lebih rendah dibandingkan perusahaan yang memiliki utang besar. Selain itu, ekuitas SCNP meningkat sebesar 2,95% menjadi Rp 363,87 miliar, mencerminkan penguatan modal perusahaan dari laba bersih yang diperoleh ✅.

Namun, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Tingkat persediaan meningkat sebesar 10,15% menjadi Rp 62,65 miliar, yang meskipun mendukung permintaan, bisa menjadi risiko jika penjualan tidak segera pulih. Persediaan yang tidak terjual dapat menyebabkan masalah likuiditas tambahan jika terakumulasi dalam jangka panjang ❌. Selain itu, ketergantungan SCNP pada pasar lokal tanpa diversifikasi ke pasar ekspor menciptakan kerentanan terhadap perubahan ekonomi domestik yang berpotensi mempengaruhi permintaan ❌. https://bit.ly/3YGX6Dc

SCNP juga mengalami sedikit peningkatan pada total liabilitas, naik 0,44% menjadi Rp 56,44 miliar pada Q3 2024. Meskipun tidak signifikan, kenaikan ini terutama berasal dari peningkatan pendapatan diterima dimuka untuk sewa properti, yang menunjukkan adanya pendapatan tambahan dari aset properti yang dimiliki perusahaan ✅. Walaupun liabilitas meningkat, posisinya relatif kecil dibandingkan total aset dan ekuitas, menunjukkan manajemen risiko yang cukup baik.

Dengan struktur modal yang kuat dan likuiditas yang stabil, SCNP memiliki fondasi yang baik untuk menghadapi tantangan penurunan penjualan. Namun, untuk jangka panjang, perusahaan perlu meningkatkan strategi pemasaran dan ekspansi pasar agar tidak terlalu bergantung pada pasar lokal, yang saat ini menciptakan batasan bagi potensi pertumbuhan. Perbaikan dalam diversifikasi pasar atau pengembangan produk baru yang menarik bagi pasar ekspor dapat membantu meningkatkan stabilitas pendapatan dan memperkuat posisi perusahaan di masa depan ❌.

Ada beberapa masalah yang tampak dalam laporan keuangan SCNP pada Q3 2024. Salah satu masalah utama adalah penurunan pendapatan yang signifikan sebesar -69,37%, dari Rp 589,31 miliar di Q3 2023 menjadi hanya Rp 180,49 miliar pada Q3 2024. Penurunan ini menandakan adanya penurunan permintaan yang cukup besar atau persaingan yang semakin ketat. Jika tren ini berlanjut, SCNP akan menghadapi tantangan dalam mempertahankan volume penjualan, yang dapat menghambat pertumbuhan perusahaan dan mengurangi margin laba ❌.

Ketergantungan SCNP pada pasar lokal juga menimbulkan kekhawatiran. Pendapatan dari ekspor tercatat sangat kecil, hanya sekitar Rp 4,75 juta, sementara pendapatan domestik mendominasi pada Rp 180,49 miliar. Ketergantungan ini membuat perusahaan rentan terhadap fluktuasi ekonomi domestik. Jika kondisi ekonomi Indonesia melemah, SCNP mungkin akan kesulitan mempertahankan penjualan dan dapat kehilangan sebagian besar pangsa pasarnya ❌.

Peningkatan persediaan sebesar 10,15% menjadi Rp 62,65 miliar juga menjadi perhatian. Meskipun persediaan yang lebih tinggi dapat bermanfaat jika ada peningkatan permintaan, namun jika permintaan tidak tumbuh, ini bisa berisiko menjadi kelebihan stok. Kelebihan persediaan dapat menyebabkan penurunan nilai aset dan menambah biaya penyimpanan, yang pada akhirnya berdampak negatif pada profitabilitas perusahaan ❌. https://bit.ly/3YGX6Dc

Masalah lain yang krusial adalah penurunan arus kas operasional (CFO) yang signifikan sebesar -68,76%. Meskipun kas dan setara kas meningkat menjadi Rp 129,73 miliar, penurunan CFO ini menunjukkan bahwa SCNP kurang mampu menghasilkan kas dari aktivitas operasional utamanya. Jika hal ini berlanjut, perusahaan mungkin akan kesulitan dalam mendanai kebutuhan operasional dan membayar kewajiban jangka pendek, yang dapat mengurangi stabilitas likuiditas perusahaan ❌.

Peningkatan utang lain-lain kepada pihak ketiga sebesar 297,93%, mencapai Rp 477,68 juta, juga menunjukkan adanya penambahan kewajiban jangka pendek. Kenaikan ini berasal dari akrual biaya-biaya yang harus segera dibayar. Jika SCNP tidak segera mengatasi penumpukan utang ini, maka tekanan terhadap likuiditas perusahaan akan semakin besar dan bisa menghambat fleksibilitas keuangannya dalam mengelola pengeluaran rutin ❌.

Pendapatan diterima di muka juga menunjukkan lonjakan signifikan sebesar 652,34%, dengan total Rp 6,73 miliar yang berasal dari sewa gedung. Meskipun ini memberikan tambahan arus kas, ketergantungan pada sewa gedung untuk pendapatan non-inti bisa menjadi tanda bahwa SCNP sedang mencari pendapatan alternatif untuk mendukung operasional. Ketergantungan ini bisa mengurangi fokus pada bisnis utama perusahaan, yaitu produksi dan penjualan produk elektronik rumah tangga ❌.

Piutang usaha dari pihak ketiga yang menurun sebesar -0,97% sementara piutang dari pihak berelasi naik hingga 116,11% mengindikasikan ketergantungan yang besar pada transaksi pihak berelasi. Ketergantungan pada pihak tertentu dalam penjualan menambah risiko jika salah satu pihak tersebut mengurangi pesanan atau mengalami kesulitan pembayaran. Diversifikasi pelanggan yang kurang dapat menghambat pertumbuhan pendapatan SCNP di masa depan ❌.

Ekuitas minoritas yang turun sebesar -6,76% juga menjadi tanda bahwa investor minoritas mungkin kurang percaya terhadap prospek perusahaan, atau kontribusi entitas anak tidak signifikan dalam mendukung profitabilitas. Penurunan ekuitas minoritas dapat mengurangi kepercayaan investor eksternal dan melemahkan posisi SCNP di pasar modal ❌.

Meskipun SCNP tidak memiliki utang berbunga, perusahaan tetap menghadapi tantangan dalam mengelola biaya operasional yang tetap tinggi meski ada penurunan pada beberapa pos. Beban operasional yang tidak berkurang signifikan ini bisa menggerus laba, terutama ketika pendapatan terus menurun. Jika SCNP tidak dapat mengendalikan biaya secara efisien, profitabilitasnya bisa terancam dalam jangka panjang ❌.

Masalah-masalah ini menunjukkan bahwa SCNP perlu mengambil langkah strategis untuk meningkatkan pendapatan, diversifikasi pasar, dan efisiensi biaya. Jika tidak ada perubahan, perusahaan mungkin kesulitan mempertahankan kestabilan finansial dan daya saingnya di industri. Diversifikasi produk, ekspansi pasar, dan peningkatan arus kas dari operasional menjadi penting untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan dan kesehatan keuangan perusahaan ke depan ✅.

SCNP tampaknya mengalami penurunan aktivitas produksi (slow down) pada Q3 2024, yang terlihat dari penurunan pendapatan sebesar -69,37%, dari Rp 589,32 miliar menjadi Rp 180,49 miliar ❌. Penurunan ini diikuti oleh penurunan signifikan pada Beban Pokok Penjualan (COGS), khususnya pada bahan baku yang turun -69,15% menjadi Rp 147,98 miliar dari Rp 479,49 miliar ❌. Biaya upah langsung juga berkurang drastis, yaitu -81,27%, dari Rp 58,29 miliar menjadi Rp 10,92 miliar ❌, serta biaya overhead pabrik yang menurun -75,12% dari Rp 28,49 miliar menjadi Rp 7,09 miliar ❌. Pengurangan pada komponen biaya ini menunjukkan bahwa SCNP telah menyesuaikan kapasitas produksi untuk menghadapi penurunan permintaan dan mencegah kelebihan persediaan di tengah kondisi pasar yang lebih lambat ✅.

SCNP memiliki beberapa klien utama dalam piutang usaha, dengan ketergantungan yang cukup tinggi pada pihak tertentu. PT Citra Kreasi Makmur, yang merupakan klien berelasi, memiliki piutang sebesar Rp 7,66 miliar, meningkat signifikan dari Rp 3,54 miliar pada akhir 2023 atau sebesar 116,11% ❌ . Ketergantungan ini menunjukkan bahwa SCNP menerima porsi pendapatan yang cukup besar dari pihak berelasi, yang dapat meningkatkan risiko jika terjadi kendala pembayaran atau perubahan dalam hubungan bisnis antar perusahaan berelasi ❌. Selain itu, piutang dari klien berelasi juga berpotensi menurunkan diversifikasi pelanggan SCNP yang seharusnya mengurangi risiko konsentrasi piutang.

Selain PT Citra Kreasi Makmur, SCNP juga memiliki piutang dari PT Versuni HomeLife Indonesia (sebelumnya dikenal sebagai PT Philips Domestic Appliances Indonesia Commercial), dengan nilai mencapai Rp 26,66 miliar, naik dari Rp 23,84 miliar pada tahun sebelumnya ✅ . Peningkatan piutang ini menunjukkan pertumbuhan kerja sama bisnis, namun, ketergantungan pada klien besar dapat membawa risiko jika terjadi perubahan dalam permintaan atau pembayaran dari pihak tersebut ❌. Klien lain seperti PT Ace Hardware Indonesia Tbk $ACES memiliki piutang yang menurun dari Rp 3,58 miliar menjadi Rp 2,72 miliar, mengindikasikan adanya pengurangan volume bisnis atau perubahan dalam pola pembayaran klien ini ❌.

Jumlah piutang usaha dari beberapa pihak ini mencapai Rp 6,53 miliar, dengan cadangan kerugian penurunan nilai piutang sebesar Rp 1,76 miliar yang dianggap manajemen cukup untuk menutup risiko tidak tertagihnya piutang ✅ . Struktur piutang ini menunjukkan risiko konsentrasi yang cukup tinggi, terutama dengan dominasi beberapa klien utama dalam daftar piutang SCNP. Risiko ini bisa berdampak negatif jika salah satu klien utama mengalami masalah finansial atau mengurangi permintaan. SCNP perlu mempertimbangkan diversifikasi portofolio kliennya untuk mengurangi ketergantungan pada klien besar, yang dapat menjaga stabilitas keuangan perusahaan dalam jangka panjang ✅.

SCNP memiliki beberapa transaksi besar dengan pihak berelasi yang berkontribusi signifikan terhadap keuangan perusahaan. Salah satunya adalah piutang usaha dari PT Citra Kreasi Makmur yang mencapai Rp 7,66 miliar pada Q3 2024, meningkat 116,11% dari Rp 3,54 miliar pada akhir 2023 ❌. Piutang ini mencakup 4,24% dari total revenue dan 1,82% dari total aset SCNP, yang menunjukkan bahwa klien berelasi ini memiliki peran besar dalam pendapatan perusahaan, tetapi juga membawa risiko konsentrasi yang tinggi jika terjadi keterlambatan pembayaran atau gangguan dalam hubungan bisnis ❌.

Selain itu, SCNP mencatat pendapatan diterima di muka sebesar Rp 6,73 miliar dari PT Selaras Donlim Indonesia, yang berasal dari penyewaan gedung, meningkat signifikan hingga 652,34% dari Rp 894 juta pada akhir tahun sebelumnya ✅. Pendapatan diterima di muka ini mencakup 3,73% dari total revenue dan 1,60% dari total aset SCNP, memberikan kontribusi tambahan terhadap arus kas perusahaan ✅. Namun, ketergantungan pada pihak berelasi untuk pendapatan non-inti seperti penyewaan gedung dapat menambah eksposur risiko bagi perusahaan jika pendapatan dari sumber ini tidak stabil atau berkurang ❌. Transaksi-transaksi ini memperkuat posisi kas jangka pendek SCNP tetapi perlu diawasi agar tidak mengganggu stabilitas keuangan jangka panjang.

Berdasarkan perjanjian dengan PT Citra Kreasi Makmur (CKM), SCNP menunjuk CKM sebagai distributor produk rumah tangga merek Turbo, meliputi blender, setrika, kipas angin, dan kompor gas untuk wilayah Indonesia. Selain itu, CKM juga diberikan lisensi merek Turbo sejak 2016, dengan pembayaran royalti sebesar 1,5% dari setiap unit produk yang diimpor oleh CKM .

Selain itu, SCNP menyewakan sebagian bangunannya ke PT Dynaplast. Perjanjian sewa bangunan pertama yang dimulai sejak 2017 mencakup area seluas 2.016 m², dengan biaya sewa bulanan Rp 41,475 juta. Pada 2018, perjanjian diperluas untuk area tambahan seluas 2.106,6 m² dan area penyimpanan terbuka sebesar 686 m², dengan biaya Rp 65,3 juta per bulan hingga 2023. Ini menunjukkan bahwa SCNP juga menghasilkan pendapatan dari sumber non-inti melalui penyewaan asetnya .

PT Dynaplast Tbk adalah perusahaan terkemuka di Asia Tenggara dalam industri kemasan plastik rigid, didirikan pada tahun 1959. Perusahaan ini menyediakan produk kemasan plastik untuk berbagai sektor, seperti makanan, farmasi, dan otomotif, menjadikannya pemasok utama untuk kebutuhan industri dengan standar tinggi di wilayah ini. Setelah berkembang pesat, Dynaplast kini berada di bawah naungan grup Dynapack Asia, dengan fasilitas di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan negara lain, memperkuat posisinya sebagai pemain besar di pasar kemasan plastik ✅.

Pada tahun 2011, Dynaplast memilih untuk melakukan delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menjadi perusahaan privat, langkah yang memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus pada strategi pertumbuhan jangka panjang tanpa tekanan pasar saham ❌. Saham Dynaplast ditawarkan kepada pemegang saham publik dengan harga Rp 4.500 per lembar saat melakukan go private, di atas harga pasar saat itu. Kepemilikan terbesar saat ini ada di tangan PT Hambali Dina Mitra, yang memegang sekitar 40,08% saham, memperkuat posisi manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis tanpa intervensi eksternal ❌.

Sebagai bagian dari grup Dynapack Asia, Dynaplast terus memperluas operasinya di Asia, dengan lebih dari 7.000 karyawan di 37 fasilitas produksi di berbagai negara. Berinvestasi dalam teknologi canggih untuk meningkatkan kapasitas produksi, Dynaplast kini fokus pada pengembangan kemasan yang lebih ramah lingkungan. Produk-produknya meliputi botol, krat, dan komponen plastik presisi untuk peralatan elektronik dan otomotif, menunjukkan komitmen perusahaan dalam menyediakan kemasan yang berkualitas tinggi untuk pasar regional dan internasional ✅.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Dan jangan lupa kunjungi  Pintarsaham di sini  
https://bit.ly/3QtahWa

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ

Read more...

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Foto dulu biar TRENDING di stream… 🏃🏻🏃🏻🏃🏻

$KLBF $EPMT $MIKA

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$EPMT misi tok tok assalamualaikum apakah ada holder sesepuh disini? mau ijin sowan jika ada sesepuhnya 🙏

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Papan Pengembangan

$EPMT
Enseval Putera Megatrading Tbk.
Ritel Primer - Syariah - DBX


Harga IPO 5,500

$KLBF Diabetasol 2200?

$EPMT $PYFA $TSPC $GULA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$EPMT $UNVR sekarang udah 2000 an aja wkwk

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$KLBF basis bisnisnya pharma, persaingan harga n efisiensi berdarah-darah... apalagi CHB kena imbas daya beli turun... sebaiknya analisisnya sekalian distibutornya $EPMT ...

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LAJU 500?

$EPMT $ASSA $SAPX $TNCA

Iseng pantau Performansi $IRRA termasuk Q1 Q2 2022 - 2024 versi ROE dan ROA, Prospektus dan kondisi harga terakhir.
$EPMT $SDPC $HALO $MARK

Website emiten : https://cutt.ly/KenVGNiJ
Artikel https://cutt.ly/denVGBVd
LK Q2 2024 https://cutt.ly/lenVGBMi
File xls, https://cutt.ly/oenVGB2g ulasan terbaru ada di sub sheet "Emiten ver. 1.1"

1/3

testestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Iseng pantau Performansi $EPMT ✅✅✅termasuk Q1 Q2 2022 - 2024 versi ROE dan ROA, Prospektus dan kondisi harga terakhir.
$SDPC $IRRA $IHSG $KLBF

Website emiten : https://cutt.ly/qebak5Vq
Prospektus https://cutt.ly/Iebak5TK
LK Q2 2024 https://cutt.ly/0ebak5ZN
File xls, https://cutt.ly/cebak5hw ulasan terbaru ada di sub sheet "Emiten ver. 1.1"

1/4

testestestes
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy