Volume
Avg volume
PT Bakrieland Development Tbk (Perusahaan), pada awalnya didirikan dengan nama PT Purilestari Indah Pratama pada 12 Juni 1990, kemudian berganti nama menjadi PT Elang Realty pada Desember 1994. Tiga tahun kemudian, yaitu pada 1997, PT Elang Realty berganti nama menjadi PT Bakrieland Development Tbk dan digunakan hingga saat ini. Salah satu proyek terbesarnya berada di Bogor yaitu Bogor Nirwana dengan luas lebih dari 1000 hektar yang saat ini terdiri dari perumahan, area komersil, apartemen, dan theme park (The Jungle Water Park dan Junglefest).
om Rosan, jg. lupa ponakannya dicolek: $ELTY
https://cutt.ly/wrWpSDRz
$JGLE bagaimana hasikl rupsmu
tanah 768m mau diapain
masa ga naik dari jaman $ELTY jual itu tanah
naik dua kali lipat aja sudah untung kalau dijual separo.
$ELTY LK Q1 2025: Kekaisaran Properti Bakrie
Request salah satu user Stockbit member External Community Pintar Nyangkut tapi bukan di Telegram External Community dengan Kode A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Banyak investor veteran Nyangkut di ELTY karena zaman old ELTY ini adalah salah satu saham penghuni LQ45. Zaman ketika Bakrie terobsesi jadi orang terkaya di Indonesia.
Bakrieland Development Tbk (ELTY) adalah salah satu anak usaha Grup Bakrie yang fokus di bidang properti dan pembangunan kawasan terpadu. Dulu, perusahaan ini pernah dielu-elukan sebagai masa depan properti Indonesia, terutama lewat proyek ambisius Rasuna Epicentrum dan kawasan Bogor Nirwana Residence. Tapi seiring waktu, pamornya memudar, investor mulai menjauh, dan angka-angka di laporan keuangannya makin sulit dibanggakan. Harga sahamnya tinggal 11 rupiah, sementara nilai bukunya 137 rupiah per saham. PBV-nya cuma 0,08. Banyak orang bertanya apakah ini kesempatan emas atau sekadar jebakan bernama value trap. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari sisi pemegang saham pengendali, tidak ada struktur langsung yang transparan di laporan Maret 2025. Namun, secara historis, ELTY adalah bagian integral dari konglomerasi Bakrie lewat PT Bakrie Capital Indonesia dan entitas di bawahnya. Koneksi antara Grup Bakrie dan entitas ini sudah sangat lama dan menyebar luas. Belakangan, nama Rosan Roeslani juga ikut masuk dalam radar. Rosan adalah mantan Presiden Komisaris $BUMI, salah satu perusahaan Grup Bakrie, dan kini menjabat sebagai CEO Danantara, sovereign wealth fund baru milik negara yang membawahi tujuh BUMN strategis. Pada April 2025, Anindya Bakrie dan Aburizal Bakrie hadir di open house Rosan. Ketika muncul kabar soal akuisisi saham $GOTO oleh Danantara, Anindya bilang itu ranah Pak Rosan. Jejaring ini memperlihatkan bahwa meski Rosan tak tercatat resmi di struktur ELTY, secara jaringan, hubungan antara Rosan dan Grup Bakrie masih sangat erat. Maka, spekulasi muncul apakah suatu hari Danantara lewat Rosan bisa menyentuh proyek-proyek properti Bakrie, termasuk ELTY.
Laporan keuangan ELTY menunjukkan pendapatan ELTY per 31 Maret 2025 naik dari Rp292,7 Miliar menjadi Rp316,6 Miliar, naik sekitar 8 persen. Tapi beban pokok penjualan melesat lebih tinggi dari Rp189,2 Miliar jadi Rp234,4 Miliar, naik 23 persen. Ini membuat margin kotor turun dari 35 persen ke 26 persen. Laba kotor Rp82,2 Miliar jelas tak cukup buat nutup beban umum dan administrasi Rp90,5 Miliar, ditambah beban bunga Rp23,7 Miliar, rugi entitas asosiasi Rp5 Miliar, dan pajak final Rp6,9 Miliar. Meski ada keuntungan selisih kurs Rp26,9 Miliar, tetap saja hasil akhirnya rugi bersih Rp29,9 Miliar. Setahun sebelumnya rugi cuma Rp1,3 Miliar. Artinya, ada pelebaran kerugian yang sangat drastis. Dan ini bukan hanya angka akuntansi. Ketika kita buka arus kas, arus kas operasi atau CFO juga negatif Rp24,5 Miliar. Tahun lalu positif Rp24,7 Miliar. Ini berarti perusahaan tidak hanya rugi secara pencatatan, tapi juga kehilangan kas riil di operasional.
Model bisnis ELTY berjalan seperti bisnis properti pada umumnya. Mereka punya landbank sebesar Rp2,67 Triliun dan uang muka lahan Rp798 Miliar. Proyek dikerjakan oleh anak usaha seperti PT Bakrie Swasakti Utama dan sebagian di-outsource. Revenue terbagi dalam empat divisi. Penjualan unit properti, penyewaan properti komersial seperti perkantoran dan klub, hotel dan F&B, serta taman hiburan dan theme park.
Pendapatan terbesar berasal dari divisi penyewaan Rp238,4 Miliar dan hotel Rp54,8 Miliar. Penjualan unit justru turun dari Rp40,4 Miliar menjadi Rp14,9 Miliar. Sementara taman hiburan menyumbang hanya Rp8,5 Miliar. Margin terbesar justru di divisi hotel, 43 persen, karena hotel dan restoran lebih efisien dibanding biaya pembangunan fisik properti. Sedangkan penjualan unit sangat mahal dan margin tipis karena keterlambatan progres serah-terima unit.
Sistem pembayaran properti dilakukan bertahap atau cicilan progresif, dengan pengakuan pendapatan mengikuti IFRS 15 secara akrual, jadi bukan real cash. Artinya, revenue bisa naik meski kas belum diterima. Pendapatan sewa dan hotel sifatnya recurring, sementara penjualan unit sangat bergantung pada kondisi pasar dan progres proyek. Tidak ada kontrak besar dengan satu supplier atau pelanggan tertentu, jadi tidak ada konsentrasi risiko dari sisi itu. Tapi ada risiko dari sisi backlog. Banyak proyek belum laku, dan inventori Rp1,08 Triliun bisa jadi beban jika tidak terserap pasar. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dalam segmen operasi, divisi penjualan unit menyumbang aset terbesar Rp30 Triliun, tapi hanya menghasilkan revenue Rp14,9 Miliar. Ini mismatch besar. Divisi penyewaan dan hotel menyumbang revenue signifikan, tapi asetnya lebih kecil. Eliminasi antar anak usaha Rp44,1 Triliun menunjukkan banyak transaksi internal yang tidak menghasilkan arus kas riil.
Transaksi pihak berelasi masih kecil. Piutang pihak berelasi Rp9,5 Miliar, utang pihak berelasi Rp11,5 Miliar. Tidak ada beban bunga mencurigakan atau transaksi nonwajar. Namun, ada goodwill Rp909 Miliar dari akuisisi masa lalu yang kini menggantung karena anak usaha, Bakrie Swasakti Utama, justru rugi Rp151 Miliar. Jika kinerja tetap buruk, goodwill itu harus di-impair dan akan langsung menghantam ekuitas.
Neraca menunjukkan kas hanya Rp85,9 Miliar. Sementara utang berbunga Rp856 Miliar. Net debt sekitar Rp770 Miliar. Current ratio cuma 0,84. Artinya, kas dan aset lancar tak cukup buat bayar liabilitas jangka pendek. Perusahaan bertahan dengan menarik utang jangka pendek baru, naik Rp86,6 Miliar di kuartal ini. Jadi, hidupnya masih dibantu infus dari bank dan skema musyarakah.
Risiko nilai tukar cukup nyata. Jika rupiah melemah 5 persen, laba akan berkurang Rp5,96 Miliar. Sebagian utangnya dalam valas. Risiko suku bunga tinggi karena sebagian besar pinjaman floating. Jika BI Rate naik, bunga langsung membengkak. Piutang macet belum signifikan, tapi jika penjualan tidak membaik dan proyek molor, potensi ECL atau expected credit loss bisa naik.
Ada banyak anomali yang tidak bisa diabaikan. Revenue naik tapi arus kas operasi turun. Laba rugi memburuk, tapi goodwill tetap. Divisi dengan aset terbesar malah penyumbang laba terkecil. Eliminasi besar antar entitas membuat laporan konsolidasi kabur. Inventori naik tapi penjualan unit turun. Ini seperti warung bakso Pak Toto punya stok daging wagyu premium tapi gak laku-laku. Akhirnya daging busuk, pelanggan kabur, kompor kehabisan gas, dan saldo kas tinggal cukup buat beli es batu. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Valuasi saat ini memang terlihat murah. PBV 0,08, tapi PER negatif. EV EBITDA tidak bisa dihitung karena EBITDA negatif. Valuasi ideal, misalnya PBV 0,3, bisa dicapai kalau margin kotor balik ke atas 30 persen, CFO positif dua kuartal beruntun, penjualan unit membaik signifikan, backlog unit terserap, utang berbunga turun minimal 50 persen, dan goodwill tidak di-impair. Kalau semua itu terjadi, dengan ekuitas Rp5,9 Triliun, PBV 0,3 setara market cap Rp1,77 Triliun atau harga saham sekitar 39 rupiah. Tapi kalau semua itu gagal, kalau margin terus turun, arus kas tetap merah, dan utang makin numpuk, maka harga saham bisa tetap di bawah Rp15. Bahkan bisa turun lebih rendah jika ada right issue atau aksi korporasi yang mendilusi kepemilikan publik.
Bagi investor yang nyangkut, posisi saat ini seperti pelanggan Pak Toto yang sudah bertahun-tahun langganan, tapi sekarang mulai ragu karena rasa kaldunya berubah, sambal gak pedas lagi, dan kadang gak ada gas buat masak. Kalau dua kuartal ke depan CFO hijau dan utang turun, masih bisa pertimbangkan keep hold. Kalau muncul berita divestasi properti atau bulk sale unit ke investor besar, bisa jadi sinyal tambah posisi cicil selot selot. Tapi kalau laporan keuangan makin merah, kas makin tipis, goodwill tetap tinggi, dan manajemen diam saja, maka saatnya move on, cut loss, dan cari warung bakso lain yang kaldunya lebih kental dan tidak main akuntansi. Tinggal pilih mau opsi yang mana.
ELTY belum bangkrut, tapi belum juga hidup sehat. Masih bisa diselamatkan, tapi cuma kalau semua pihak, termasuk yang duduk di Danantara, mulai ikut turun ke dapur dan bantu Pak Toto masak bakso lagi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10
$JGLE LK Q1 2025: Properti Bakrie
Request salah satu user Stockbit member External Community Pintar Nyangkut tapi belum masuk grup Telegram External Community Pintar Nyangkut dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE) bukan perusahaan baru dalam dunia properti Indonesia. Mereka mulai beroperasi secara komersial sejak 1993, dan resmi jadi perusahaan publik tahun 2016 setelah IPO di harga 140 per saham dengan 2,3 miliar lembar saham baru. Di atas kertas, perusahaan ini dikendalikan oleh PT Surya Global Nusantara yang memiliki 38,76 persen saham. Tapi bila ditelusuri lebih jauh, perusahaan induknya adalah PT Bakrieland Development Tbk $ELTY. Jadi bisa dibilang, JGLE masih satu kandang dengan keluarga besar Bakrie.
Rosan Perkasa Roeslani, meskipun bukan keluarga Bakrie, pernah masuk ke dalam struktur komisaris sebagai bagian dari jaringan profesional yang dipercaya grup ini yaitu $BUMI, mendampingi Aga Bakrie, cucu pendiri Bakrie yang pernah menjabat direktur dan komisaris JGLE. Jadi, posisi Rosan pernah jadi jembatan strategis antara profesional luar dan kontrol keluarga.
Kalau kita masuk ke dapur keuangannya per Maret 2025, kondisi JGLE bisa dibilang seperti rumah besar dengan pagar tinggi tapi dapurnya nyaris kehabisan beras. Laporan laba rugi menunjukkan penjualan 27,98 Miliar, tapi rugi bersih tetap tembus 19,28 Miliar. Penyebab utama bukan dari pendapatan yang jeblok, segmen real estat masih nyumbang Rp17,5 Miliar dengan margin kotor 76 persen, tapi dari beban umum dan administrasi yang kelewat besar, yaitu 25,06 Miliar untuk satu kuartal. Hotel menyumbang 8,47 Miliar revenue dengan margin cukup bagus dan masih mencetak laba usaha 5,34 Miliar. Tapi sayangnya, beban bunga 3,89 Miliar dan rugi asosiasi Jungleland 4,97 Miliar ikut menenggelamkan bottom line.
Lebih parah lagi kalau kita lihat arus kasnya. Cash flow operasi minus 7,95 Miliar. Ini artinya aktivitas inti mereka, dari jualan rumah sampai terima tamu hotel, justru makan uang, bukan menghasilkan. Padahal revenue-nya sudah dibukukan. Uang dari pelanggan 35,38 Miliar masuk, tapi buat bayar vendor, gaji, dan pajak sudah lebih dari itu. Sementara kas investasi juga negatif 6,09 Miliar dan pendanaan turun tipis. Hasil akhirnya, kas per akhir Maret tinggal 5,59 Miliar, turun dari 20,37 Miliar akhir Desember. Artinya dalam waktu tiga bulan, kas mereka susut hampir 15 Miliar. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Total aset 2,17 Triliun, tapi setengahnya diisi piutang dan persediaan yang sulit dicairkan cepat. Piutang jangka panjang ke PT Gili Tirta Anugerah sebesar 771,53 Miliar sudah parkir sejak 2014, konon akan ditukar dengan lahan 5 juta meter persegi tapi sampai sekarang belum berpindah hak, belum disertifikatkan, dan tidak ada pencatatan impairment. Ini jadi anomali besar karena aset ini menciptakan ilusi ekuitas besar padahal tidak menghasilkan kas sama sekali. Di sisi liabilitas, utang berbunga total 146,65 Miliar dengan bunga antara 11 hingga 13 persen, mayoritas akan jatuh tempo dalam 12 bulan. Bandingkan dengan kas 5,59 Miliar, mismatch likuiditas sangat lebar. Tidak heran auditor memberi perhatian atas going concern.
Dari sisi model bisnis, mereka bukan developer besar dengan landbank berlimpah. Sebagian tanah sudah dijaminkan ke bank, proyek dikerjakan kontraktor lokal, dan sistem pemasaran banyak yang inden. Di hilir, real estat menyasar kelas menengah Bogor, hotel dijalankan Archipelago International lewat perjanjian manajemen yang membuat JGLE tetap harus bayar fee walau okupansi turun, dan taman hiburan menggantungkan diri pada tiket mingguan. Semua pendapatan dalam Rupiah, jadi risiko kurs kecil. Tapi risiko suku bunga besar karena pinjaman floating. Risiko kredit lebih besar lagi karena piutang macet mencapai rasio 53 persen di piutang usaha dan 95 persen di piutang pihak berelasi. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Entitas anak yang aktif cuma dua, Aston dan The Jungle. Jungleland Asia masih dicatat dengan metode ekuitas dengan porsi 48,56 persen, tapi terus menerus rugi. Di Q1 2025 rugi neto 10,23 Miliar dari revenue hanya 5,14 Miliar. Asetnya 704 Miliar, tapi liabilitas sudah 376 Miliar. Investasi JGLE di Jungleland tinggal 18,14 Miliar, turun dari 23,11 Miliar akhir 2024. Lembu Nusantara Jaya, anak usaha lain dengan porsi 51 persen, sudah full impairment karena kerugian kronis dan aktivitas stagnan. Jadi, dari sisi konsolidasi, ini bukan SPV kosong, tapi unit-unit yang memang hidup, meski terseok-seok.
Beban imbalan kerja jangka pendek untuk direksi dan komisaris tercatat 1,1 Miliar dan 825 juta hanya dalam tiga bulan. Kalau perusahaan rugi 19 Miliar tapi manajemen tetap digaji jumbo, itu bikin pertanyaan besar soal kewajaran struktur gaji. Tidak ada saham yang dimiliki langsung oleh direksi dan komisaris, jadi skin in the game juga minim.
Lalu apakah saham ini murah? Harga 9 rupiah setara market cap 203 Miliar. Dengan ekuitas buku 1,09 Triliun, PBV-nya 0,19 kali. Tapi kalau kita koreksi nilai aset macet, nilai riil mungkin hanya setengahnya. Misalnya tanah dinilai 50 persen dari buku, hotel dinilai Rp300 Miliar dengan asumsi Rp1,2 Miliar per kamar dikalikan 250 kamar, taman hiburan Rp70 Miliar. Totalnya sekitar 520 Miliar. Dikurangi net debt 187 Miliar, kita dapat nilai wajar ekuitas sekitar 333 Miliar, setara Rp14 hingga Rp15 per saham. Tapi itu skenario optimis, dengan asumsi semua aset bisa dijual cepat tanpa dispute. Kalau piutang GTA gagal ditagih dan unit-unit tak kunjung diserahterimakan, valuasi bisa jeblok ke Rp6 hingga Rp7 karena perusahaan harus cari duit lewat right issue. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Investor punya dua harapan. Pertama, manajemen berhasil monetisasi piutang dan aset lewat bulk sale, refinancing utang, dan putar balik arus kas jadi positif. Kalau itu terjadi, rerating bisa bawa harga ke atas 15. Kedua, ada investor strategis masuk, entah lewat Grup Bakrie atau pihak eksternal seperti Danantara yang mungkin dijembatani Rosan. Tapi kalau semua mandek, skenarionya jelas, cash habis, utang jatuh tempo, dan saham berakhir sebagai value trap klasik. Jadi meskipun harga 9 rupiah terlihat murah, tanpa katalis konkret dan eksekusi yang disiplin, diskon ini bisa berubah jadi sinyal pasar bahwa roller coaster JGLE belum akan naik, malah bisa nabrak dinding di ujung trek.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
ADRO
1/10
@budikirana Dulu saham group Bakri klo bergerak bareng.. Klo $BUMI bergerak, yg lain ikutan.
$ELTY, $UNSP menunggu bakri efek buat ikutan naik..
$ELTY gua pernah 2 malem dapet promo nginep disini, menurut gua yah gitulah, tempatnya tenang bagus kok, apalagi kalo dirawat penuh dan ditambah tamanya kuyakin bagus, makananya enak walaupun yah breakfastnya ala kadarnya, rating 6 lah kukasih itupun kebantu karena ada promo, MARRIOTT UDAHLAH AKUISISI AJA INI 🤣
$ELTY shm FCA sgt susah profitnya. selalu bobrok bolak balik di harga 9, 10, 11 . akankah sampai kiamat? nextnya ga akan juga orang berani taro duit di shm ini kan
$EPAC $MIRA $ELTY
FYI,
✔️di tabel ini di urutkan harga tertinggi dan terendah posisi terakhir 9 Mei 2025
✔️fca kriteria 1 analisanya sangat simpel,, syarat keluar dari fca ini harga harus di maintenance kembali ke >51
✔️evaluasi 4x dalam setahun (akhir februari - akhir mei - akhir agustus - akhir november)
✔️jika emiten ingin kembali normal, maka perusahaan harus berbenah.. byk cara,, salah satunya aksi akuisisi,, backdoor listing,, buyback saham kembali dsb.
✔️FCA kriteria 1 juga berpotensi suspen oleh hal lainnya, seperti :
- menunggak ALF
- terlambat posting lapkeu tahunan (lebih dari 3 bulan dan terkena SP3)
✔️beberapa daftar alumni fca kriteria 1 yg sudah kembali normal antara lain : FUTR, MINA, BUVA, CSIS, JAST, BCAP, HALO, MAXI, DPUM, BKSL dll
investor juga harus paham resiko,, karena ada aturan bursa yg menyebutkan bahwa bursa bisa melakukan suspensi jika telah berada dalam papan pemantauan khusus selama lebih dari 1 tahun berturut - turut.
aturan ini tertuang di surat KEPUTUSAN DIREKSI PT.BEI NO.KEP-00076/BEI/06-2024.
so,, buat fca hunter kriteria 1.. harus pahami,, di balik potensi keuntungan yg fantastis, juga terdapat resiko resiko yang harus di ketahui, bahkan kemungkinan terburuk di suspend hingga delisting.
goodluck 💪💪💪
1/4
bandarnya edun $ELTY $BUMI
elty bolak balik 10-11 sampai kiamat, shm ga ada growth. duit investor engkau habiskan, pendarahan hebat ga ada habisnya.