Volume
Avg volume
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1981 dengan nama PT. Ekadharma Widya Grafika, kemudian mengalami beberapa perubahan nama yang pada akhirnya menjadi PT. Ekadharma International Tbk. Perusahaan ini telah menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sejak tahun 1990. Sejak tahun 1983, Perusahaan telah mulai mengembangkan bisnis di dunia industri pita perekat untuk memenuhi permintaan pasar Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan dan permintaan pasar Indonesia yang cepat sejak tahun 1991, perusahaan telah mulai membuka cabang dan fasilitas pendukung lainnya yang hingga kini memi... Read More
Prediksi Saya Hiittt Laggiii
Prediksi $UCID yang saya buat April 2024
Sejalan Prediksiii 😁🕺🎶🎉🎉🎉
Disc: saya mulai cicil titip sandal xixixi
Beware and Brace Yourselves $EKAD menuju 120 dan $DPNS menuju 100 🫣
Pengendali dah lebih dari 1 bulan ga beli $EKAD dan Pengendali juga lebih memilih memakai uang perusahaan beli $BMRI $BBRI ketimbang saham perusahaannya sendiri... artinya berarti belum diskon besar atau mungkin pengendali sudah menyerah berbisnis (kalah saing) hmmm 🙃
$TOBA udh di ingetin beberapa hari yang lalu.
jangan fomo DANANTARA,
nih saya spill saham ber value tinggi 🙏
$EKAD $SPMA
1/2
yang ketinggal saham bluechip khususnya banking $BMRI $BBRI bisa lirik $EKAD.
saya menyebutnya disini:
"Saham Rasa Reksadana Saham"
🤣🤣🤣
+ bonus bisnis selotip nya.
Eh, kebalik donk⁉️🤣
DYOR‼️
https://cutt.ly/JrHBeVB9. $MAHA $EKAD
Hitung Mundur $UCID Hit Sesuai Prediksi... Revenue dan Laba Q2 Turun... >400 Hari yg Lalu Kesannya "Ah Apasih"... Ternyata Nasi Sudah Menjadi Bubur.... Sudah Turun 40% sejak prediksi dibuat... Jangan Lupa Prediksi $EKAD Turun ke 160 Bahkan 120 dan prediksi tak kalah mengerikan mengenai $SMGR xixixi
Perkenalkan saya Erie Irianti, mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Keuangan, Universitas Terbuka, sedang melakukan penelitian sebagai bagian dari penyusunan tugas akhir dengan judul "Pengaruh Overconfidence terhadap Keputusan Investasi Saham''.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh overconfidence terhadap keputusan investasi saham.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara(i) untuk meluangkan waktu dalam mengisi kuesioner ini.
Seluruh data dan informasi yang diberikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan akademik.
Kuesioner ini bersifat anonim dan tidak akan digunakan untuk tujuan lain di luar penelitian.
https://cutt.ly/xrGMWtE9
Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara(i), saya mengucapkan terima kasih.
$BBRI $PWON $EKAD
@DONTOUCH Halah... Bahasa Sederhananya Nahkoda memang gatau kalau ada peluang cuan $TAPG tahun 2023-2024 dan ini berarti ada risiko kemampuan alokasi kapital yang cenderung biasa saja atau bahkan buruk...
Coba deh lihat medsosnya $EKAD postingannya selalu sepi alias buang-buang uang... Lalu nambah cabang terus menerus tapi market share+revenue malah turun kalah sama brand sebelah... ini juga risiko misalokasi kapital lagi...
Orang Pak Triputra beli Triliunan rupiah bisa... Beli ratusan milyar ya bisa lah! Orang saya yang bukan nahkoda perusahaan besar saja bisa tau kok kalau harganya sudah undervalue dengan pertimbangan margin of safety... kalo beli tahun itu cuannya bisa >15% per tahun dengan risiko terukur... Lah $BMRI mana mungkin bisa memberikan peluang cuan >15% per tahun dalam jangka panjang di harga sekarang? paling >10% per tahun sudah bagus ekspektasi wajarnya
@TaufanRY IMHO, saham sawit itu siklikal dan tidak ada yg tahu bahwa saham sawit bakal bullish seperti saat ini. Kita sih enak aja bisa bilang knp gak invest di $TAPG, karena kita tahu sekarang saham ini naik nya luar biasa dan manajemen tidak bisa meramal masa depan. Lha kalau rungkad, apa gak goyang nanti perusahaannya?
Jadi menurut gw manajemen memperhitungkan faktor risiko, yang mana harga saham BMRI dan BRI sudah jauh lebih murah belakangan ini dan pergerakannya relatif lebih stabil serta ada dividen. Ingat EKAD ini produsen lakban, bkn investment company kayak SRTG atau PALM, jadi wajar kalau beli saham yang risiko nya masih bisa diukur seperti BBRI/BMRI.
Lalu transaksi harian di TAPG itu hanya belasan Miliar, jadi kalau mau collect dan exit susah karena faktor likuiditas. Total BRI dan BMRI yg dibeli $EKAD itu sekitar 139 Miliar.
@AriBang kalau operasionalnya declining (kalah saing) ya kenaikannya $EKAD di harga skrg mungkin terbatas (gamungkin +500%)
@skydrugz27 berarti pasti $EKAD minimal dapet 14 miliar per tahun hanya dr dividen $BMRI dan $BBRI ya Pak
ini belum termasuk laba operasional perusahaan
hmm lumayan, nanti kl bigbank balik ke harga normal, pasti ekad ikutan naik juga kan
@skydrugz27 revenue $EKAD terutama dari lakban turun terus... sepertinya memang sudah menyerah dan lelah wkwkw mau pensiun Pak Dirutnya wkwkwk
yang bikin heran kok pilih invest $BMRI BBRI padahal ada beberapa saham lain yang lebih anomali (risiko lebih rendah, return lebih tinggi). Sesepuh ini mungkin udah males mikir... padahal 2023-2024 bisa beli yang lebih menarik ex: $TAPG
Anehh bangeetttt
Riiil dipertanyakan skill capital allocationnya 🫠
$INDO $HOKI $EKAD
Emiten emiten yang sekarang melihat saham sebagai peluang bisnis,
- HOKI
- EKAD
- INDO
- BUKA
- PALM
- SRTG
Sepertinya bisnis jual beli saham lebih legit cuannya ketimbang mesti bayar tenaga kerja yang suka minta cuti ijin sakit belum lagi demo. Kalo punya pabrik nanti orangnya diganti mesin saja, kalo mau buat iklan cukup pake AI, tenaga kerja semakin dikit. Belum lagi direktur cukup buka HP atau telpon broker sambil liburan di pantai, bisa beli saham, cukup sinyal dan baterai HP yang cukup, ga bayar air listrik PAM, dan segala bentuk keribetan hitung depresiasi.
Kalo kamu punya usaha, misal komposisi asetnya
- Current asset Rp 200 M
- Fixed Asset net Rp 500 M
- Current Liabilities Rp 150 M
- LT Liabilities Rp 200 M
- Equity Rp 350 M
- Omset tahunan Rp 1,2 T, tapi NPM 1% - 2% alhasil laba cuma Rp 12 M - Rp 24 M.
Putaran oke emang besar, margin tapi tipis, belom kalo insidentil rugi, alhasil kerja capek bayar orang sama sibuk mikirin gedung, ya mending di jual aja asetnya, fixed asset diskon 10% dapat Rp 450 M, bayarin semua hutangnya masih dapat Rp 300 M, beli saham BBRI dapat deviden yield 10% auto cuan setahun lebih gede dari margin tipis itu. CF masuk Rp 30 M, hampir 2,5x untung operasi normal, plus capital gainnya.
Belom kalo owner pinter, saham naik di jual seharga modal beli ke owner, owner tinggal TP di pucuk, no risk liat floating loss gede di porto dia, cukup porto emitennya yang kebakaran, toh perusahaan ga rugi, selama ini dapat deviden kan? Sama dengan cuan omset 10%. Eh emang ada yang kaya gitu? ya bisa aja, ini konoha Bung.
Komen emiten apalagi yang hobi invest ato trading saham?
$EKAD Nyangkut dan Average Down di $BMRI $BBRI
Nampaknya udah capek ini EKAD bisnis lakban. Sekarang fokus bisnis jual beli saham. 🗿
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/8
$MDKI ini dia punya revenue cenderung turun terus ya.. jangan sampai pola $EKAD terjadi jg.. bertahan karena efisiensi
$GGRM ini prediksi serius.. mau percaya boleh engga juga gapapa... toh rugi untung ditanggung sendiri...
disc: saya tidak punya sahamnya
disc: penurunan 30% di pasar saham itu hal biasa (bukan tidak mungkin)
Mengingatkan jangan lupa prediksi saya bbrp saham masih akan turun juga ke harga prediksi saya *cek sendiri ya
ex: $UCID $EKAD
@ArieWibowoK yang sangat terlihat sih 10 tahun $EKAD revenue dan laba relatif turun atau stagnan... padahal $ADES naik bahkan Q2 2025 naik juga... kalau Ades terlalu bagus dan kurang apple to apple karena saham growth cek $MYOR 10 tahun revenue dan laba masih naik... Ekad perusahaan yg ada risiko "decline"