Volume
Avg volume
PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) adalah perusahaan kapal tanker minyak dan gas terkemuka di Indonesia yang didirikan pada 12 Mei 2005 untuk memenuhi kebutuhan jasa transportasi minyak, gas, dan kimia domestik kelas dunia. BULL memulai dengan berbagai tanker minyak dan gas, yang dirancang dan didedikasikan untuk mengangkut minyak mentah dan produk minyak, serta produk gas seperti LPG (Liquefied Petroleum Gas).
$BULL
postingan sebelumnya di
https://stockbit.com/post/18271798
akhirnya TP juga. lama banget, bandar gak niat
1/2
$BULL before & after, done target medium area 142 cuan 7%+ β
asal sabar selama masih kuat diatas area 130 masih potensial lanjut ontrack ini βοΈ
More Information Klik Link di Bio.
1/3
$BULL memiliki pola yang serupa mirip $ANTM dimana jika dia berhasil breakout 153 maka siap uji target mungilnya di Rp 185. Disc On
$BULL RUPS 7 JULI
Masih ada waktu 3 minggu lagi menuju RUPS.
Mudah-mudahan di kerek naik terus, hingga menjelang RUPS, untuk membuat image bagus & standar baru untuk level sahamnya.
Apalagi klo sampai bagi dividen. π
Unik melihat komposisi pemegang saham.
Masyarakat Non Warkat 65.87%, akan tetapi jumlah total pemegang saham hanya 9940.π
Apalagi ada beberapa sekuritas memegang saham ini. Tentunya mereka sangat Ahli, dalam mengelola dana & pergerakan saham. π
$MBSS$HUMI
1/3
$KRAS $BULL My prediksi bullish sdh Hit target ya... β
οΈ Done ....
Please Follow for Support Us.....ππ
#ARAHUNTER
#Ayo Bergabung bersama kami....
#Mari saya bantu Tradingnya....
1/2
Apakah Saham Kapal Bisa Terbang Karena Konflik Iran - Israel?
Pertanyaan salah satu user Stockbit di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Terus terang, saya tidak tahu jawaban pastinya karena saya tidak punya kemampuan membaca masa depan. Kalau saya bisa baca masa depan, mungkin tiap hari saya all In, all in biar bisa kaya mendadak seperti Elon Musk.
Tapi dari membaca berita dan analisis Laporan Keuangan, setidaknya kita membuat antisipasi. Seperti kata Arctic Monkeys di lagu The View From the Afternoon yang bilang, anticipation has a habit to set you up for disappointment in evening entertainment. Antisipasi yang kita lakukan bisa berhasil, bisa juga gagal. Setidaknya, diriku pernah berjuang, Last Child.
Kenaikan harga saham $SMDR belakangan ini memang bikin banyak orang penasaran. Katanya sih gara-gara sentimen Laut Merah, tapi ini bukan sekadar cerita geopolitik yang lewat kayak angin. Kalau ditelusuri lebih dalam, justru ini jadi panggung unjuk gigi buat Samudera Indonesia sebagai perusahaan pelayaran yang udah matang ditempa berbagai krisis global sejak 2021. Mulai dari krisis kontainer pasca-pandemi, tarif freight yang meroket, sampai rerouting kapal akibat konflik Laut Merah dan Selat Hormuz. Semua itu justru jadi ladang peluang buat SMDR tumbuh lebih solid dan efisien. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Waktu Laut Merah mendadak berubah jadi zona konflik karena serangan kelompok Houthi, kapal-kapal raksasa pengangkut barang nggak bisa lagi lewat Terusan Suez. Akibatnya, mereka harus muter jauh ke selatan lewat Cape of Good Hope. Waktu tempuh nambah 7 sampai 10 hari, biaya naik 40 sampai 50 persen, dan pelabuhan-pelabuhan di Asia jadi semakin padat. SMDR yang udah punya pengalaman sejak krisis logistik 2021 langsung buka rute alternatif ke Timur Tengah lewat Singapura dan India. Rute ini bukan cuma pelengkap. Okupansi kapal mereka langsung nyaris 100 persen, dan bahkan rute baru ini langsung menguntungkan sejak awal. Padahal biasanya rute internasional butuh waktu buat balik modal.
Laporan keuangan triwulan I 2025 memperkuat cerita ini. Pendapatan SMDR turun tipis dari USD170 juta ke USD160 juta karena penyesuaian tarif logistik global. Tapi laba usaha tetap stabil di kisaran USD20 juta, dengan margin kotor sekitar 20 persen. Arus kas dari operasi positif. Capex tetap disiplin. Dividen tetap dibagikan. Ini penting karena artinya SMDR tetap untung di tengah kondisi dunia yang nggak menentu. Dari sisi geografis, SMDR makin kuat di Asia. Sekitar 45 sampai 55 persen pendapatannya dari Indonesia, 30 sampai 35 persen dari Asia non-Indonesia seperti Singapura, India, dan UEA, dan sisanya dari Australia, Malaysia, dan negara lain. Yang bikin menarik, 70 persen aset perusahaan ada di Samudera Shipping Line di Singapura. Strategi ini ngasih mereka fleksibilitas pajak, pembiayaan murah, dan akses langsung ke pasar ekspor-impor Asia. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Jadi kalau balik ke pertanyaan awal, sentimen Laut Merah ini bakal bertahan lama atau enggak. Selama konflik Yaman dan perang Iran - Israel masih berlangsung dan risiko di Selat Hormuz belum reda, sentimen ini masih akan terus relevan. Tapi terlepas dari itu, SMDR udah punya modal kuat. Armada yang tumbuh, rute internasional yang menguntungkan, diversifikasi geografis yang sehat, dan pengalaman beradaptasi di era logistik yang nggak stabil. Artinya, SMDR bukan cuma cuan karena momen, tapi karena fundamentalnya memang kuat. Buat investor jangka menengah sampai panjang, ini masih menarik buat dikoleksi. Apalagi valuasinya masih masuk akal dengan PBV di bawah 1x dan PER di bawah 8x.
Dampak perang kali ini akan terasa dalam 1-3 bulan kemudian dengan asumsi Iran - Israel masih gonta ganti kirim roket. Sampai kapan coba perang terus. Ndak capek apa.
Sekarang soal emiten kapal yang biasa transport migas lewat Selat Hormuz. Nggak ada saham di LK-nya yang eksplisit nulis kapal saya rutin mondar-mandir Hormuz karena rute itu dianggap berisiko dan sangat tergantung pada kontrak global. Tapi kalau bicara siapa yang punya kapasitas teknis buat ke sana kalau diminta, maka jawabannya jelas $BULL alias Buana Lintas Lautan. Mereka punya armada kapal tanker besar jenis VLCC dan Suezmax yang memang didesain buat bawa minyak mentah dalam volume besar lintas benua, termasuk dari Teluk Persia lewat Hormuz. Dan pasar pun udah kasih sinyal. Setiap kali konflik Timur Tengah memanas, saham BULL langsung reaktif. Waktu Laut Merah ribut akhir 2023, saham BULL loncat 17 persen dalam seminggu. Kuartal I 2025, laba bersih mereka naik 18 persen YoY, sebagian besar karena tarif sewa tanker yang naik.
BULL mencetak revenue Rp2,2 Triliun dan aset Rp5,7 Triliun. Hampir 90 persen pendapatannya dari sewa kapal tanker jangka menengah. Mereka pernah punya kontrak ekspor BBM dengan klien global dan bisa sewaktu-waktu ambil peran di rute Timur Tengah kalau dibutuhkan. SOCI atau Soechi Lines juga punya potensi dengan aset Rp10,3 Triliun dan kapal floating storage, tapi lebih fokus di BBM dan pasar domestik. $HUMI dan HITS dari Grup Humpuss juga punya kapal LPG dan tanker, tapi operasinya lebih ke segmen niche dan rute Indonesia. Sementara WINS atau Wintermar punya klien global dan kapal offshore, tapi lebih ke support migas laut dalam daripada pengangkutan minyak jarak jauh. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau ditarik benang merahnya, SMDR dan BULL itu seperti dua sisi dari dunia pelayaran saat ini. SMDR kuat di logistik kontainer dan punya jaringan lintas Asia yang efisien. BULL kuat di kapal tanker dan bisa ambil peluang ketika dunia migas gonjang-ganjing. Keduanya sama-sama diuntungkan dari krisis rantai pasok dan konflik geopolitik sejak 2021 sampai 2025. Bukan karena keberuntungan, tapi karena pengalaman, armada, dan adaptasi yang cepat. Buat investor yang ngerti ceritanya, ini bukan cuma saham tapi representasi dari kekuatan sektor pelayaran Indonesia di tengah dunia yang makin kacau.
Kalau ada yang nanya masih layak dikoleksi atau enggak, jawabannya ya tergantung keyakinan masing-masing aja. Asalkan paham bahwa ini bukan mainan satu sampai dua bulan, tapi saham yang naik karena mereka tahu cara bertahan di tengah badai. SMDR buat yang suka stabil dan global. BULL buat yang berani spekulasi waktu tanker lagi rame. Kalau punya dua-duanya malah lebih lengkap. Yang penting siap nyangkut, siap cutloss. Pahami apa yang dibeli.
Kalau sudah analisis dalam - dalam ternyata tetap Nyangkut dan cutloss maka bisa jadi kita kurang dalam analisis atau memang lagi sial aja. Tidak ditakdirkan beli McLaren ijo.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10
$BULL
Trading Plan
Buy (20%) : 127 β
Buy (30%) : 123
Buy (50%) : 116
Harga AVG: 127
Harga Tertinggi Setelah Buy: 134 (+5,51%)
Harga Sekarang: 131 (+3,15%)
TP1 : +5% β
TP2 : +10%
TP3 : +15%
Stop Loss (closed) : < 116
yang ikut π
https://stockbit.com/post/18864753
Disc on
"$ADMR $BULL $CASA
Selasa, 17 Juni 2025
#Disclaimer On & Do Your Own Research
#Sebaiknya Jangan Gegabah
Lot.Beli = -(MauLossRp)/[(SL - E) * 100]"
1/3
$SOCI LK Q1 2025: Kontrak Bikin Kapal Untuk Kemenhan Malah Ndak Cuan Gede
Diskusi hari ini di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Soechi Lines (SOCI) adalah salah satu pemain lama di bisnis pelayaran dan galangan kapal dalam negeri yang mulai berlayar secara resmi di bursa sejak Desember 2014. Perusahaan ini awalnya dibentuk 2010 sebagai integrasi berbagai entitas pelayaran yang sudah eksis di bawah kendali keluarga Go dan Utomo. PSP utamanya adalah PT Pilar Sukses Utama dan PT Darma Pertiwi Raya yang keduanya dimiliki oleh orang yang sama yaitu Paulus Utomo dan Go Darmadi yang juga masih menjabat sebagai Komisaris Utama dan Direktur Utama. Ini jelas perusahaan keluarga yang tetap dikendalikan langsung sampai hari ini. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Model bisnisnya dibagi dua. Pertama, bisnis pelayaran kapal tanker dan gas carrier yang disewakan ke perusahaan migas nasional dan mayoritas pendapatan masih dari Pertamina Group yang menyumbang 33% revenue kuartal I 2025. Kedua, bisnis shipyard di Batam yang mengelola docking, reparasi dan konstruksi kapal baru baik untuk armada internal maupun pihak ketiga. Dari sisi rantai pasok, bahan baku seperti baja, cat kapal dan sparepart mesin kebanyakan impor. Kapal dioperasikan langsung oleh SOCI dan galangan melibatkan tenaga kerja lokal. Sistem pembayaran time-charter biasanya bulanan atau kuartalan sementara pengerjaan proyek galangan bisa dibayar termin atau berdasarkan progress. Risiko utama muncul dari dua hal yaitu ketergantungan ke Pertamina dan efisiensi di galangan kapal. Untungnya tidak ada transaksi pihak berelasi yang janggal, utang ke afiliasi hanya 0,21 Juta USD atau 0,1% liabilitas.
Pendapatan naik 7,3% yoy jadi 41,23 Juta USD terutama karena tarif sewa kapal membaik dan galangan kebanjiran order. Tapi biaya juga naik lebih cepat yaitu biaya pokok naik 10,5% terutama dari naiknya ongkos docking dan sparepart. Margin kotor susut dari 25,4% ke 23,2%. Kalau ditarik lebih dalam, bisnis pelayaran menghasilkan laba operasi 8,09 Juta USD dengan margin 19% sedangkan galangan justru rugi 1,32 Juta USD padahal secara aset galangan ini menyumbang 38% ke total aset jadi ada mismatch. Segmen besar tapi tidak ngasih laba.
Laba bersih perusahaan kuartal ini turun 17,6% ke 2,93 Juta USD tapi ini bukan karena bisnis utamanya ambruk melainkan karena rugi kurs 0,55 Juta USD dan beban bunga yang masih tinggi 2,98 Juta USD. Di sisi lain, kualitas laba terkonfirmasi bagus. Cashflow dari operasi justru naik 242% jadi 7,07 Juta USD. Jadi ini bukan laba angin-anginan karena tagihan cair, piutang turun dan inventory suku cadang juga turun. Tapi FCF tetap negatif 19,9 Juta USD karena capex besar-besaran yaitu SOCI belanja kapal dan dry-docking sebesar 26,94 Juta USD. Cash akhirnya defisit 3,43 Juta USD dan cuma tersisa 7,48 Juta USD yang bebas karena 10,6 Juta USD lainnya nyangkut di escrow dan deposito. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Struktur utangnya cukup konservatif. Total utang berbunga 189 Juta USD dengan net debt to equity 0,43 kali masih aman untuk sektor padat aset seperti pelayaran. Tapi semua utangnya berbunga mengambang dan berisiko kena naik bunga floating. Jadwal amortisasi jangka menengah sekitar 2,7 Juta USD per bulan bisa ditutup oleh CFO yang pro rata tahunan 28 Juta USD. Tapi ruang untuk nambah utang buat ekspansi bisa jadi terbatas kalau CFO stagnan. Terutama karena current ratio cuma 0,64 kali dan quick ratio lebih rendah lagi artinya tekanan likuiditas nyata. Belum lagi ECL piutang 3,33 Juta USD atau 26% dari total dan lebih dari separuh piutang aging-nya sudah lewat 60 hari. Risiko kas mepet makin besar kalau ada delay pembayaran proyek.
Soechi juga punya risiko operasi dari sisi shipyard. Ada satu kontrak militer dengan kementerian pertahanan senilai 17,4 Juta USD yang secara akumulasi masih mencetak rugi 0,11 Juta USD. Ini juga yang bikin galangan terus menyumbang kerugian walaupun ada peningkatan pendapatan. Sementara di sisi segmen, shipping masih menyumbang lebih dari 100% laba, galangan kontribusi negatif. Segmen galangan perlu balik untung agar neraca dan marjin ke depan membaik.
Harga saham terakhir 169 IDR. Book value per saham 0,057 USD atau sekitar 884 IDR dengan asumsi kurs 16000. Artinya PBV hanya 0,19 kali diskon dalam banget. EPS kuartalan 0,0004 USD disetahunkan sekitar 25,8 IDR. PER saat ini 6,5 kali. Jelas undervalued secara historis dan sektoral. Kalau galangan bisa balik impas dan CFO tetap kuat tanpa menggerus kas karena capex valuasi seharusnya rerating. Target PBV normal di 0,6 kali saja sudah mengarah ke 530 IDR. Tapi kalau shipyard terus rugi dan utang bertambah maka valuasi bisa jadi jebakan value trap.
SOCI bukan perusahaan jelek. Mereka punya arus kas yang sehat, neraca yang relatif ringan dan core business yang masih cetak laba. Tapi ketergantungan ke Pertamina, capex yang agresif dan anak usaha galangan yang belum efisien adalah titik lemah utama.
Kelebihan mereka ada di cashflow dan valuasi diskon. Kalau kekurangan bisa dibereskan saham ini bisa jadi hidden gem. Tapi kalau manajemen gagal nyetop pendarahan di galangan atau gagal mempertahankan margin pelayaran risiko value trap makin besar. Investor yang masuk sekarang harus terus pantau tiga hal yaitu marjin galangan, tren arus kas operasional dan utang jangka pendek dibanding cash buffer. Kalau tiga hal itu bisa dijaga SOCI layak ditambatkan di portofolio. Kalau tidak siap siap nyangkut seperti jangkar di tengah laut.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BULL $WINS
1/10