135

0.00

(0.00%)

Today

42.23 M

Volume

41.62 M

Avg volume

Company Background

Sebagai grup perusahaan media yang paling terintegrasi dan terbesar di Asia Tenggara, PT Global Mediacom Tbk (BMTR atau Perseroan) memegang portofolio media terbesar. BMTR merupakan market leader dalam industri TV FTA dan TV Berlangganan selama bertahun-tahun. Mayoritas pendapatan Perseroan dikontribusikan oleh dua lini bisnis utama. Media berbasis konten dan iklan, yang dikelola oleh PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), saat ini menghasilkan pendapatan bagi Perseroan sebesar 66%. Sementara itu, media berbasis langganan Perseroan yaitu PT MNC Vision Networks, saat ini berhasil memperoleh pendapatan bagi Perseroan sebesar 29%. ... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BMTR efek Donald Trump musuhan dengan Yi Long Ma (Tesla) gan

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DIGI LK Q1 2025: Bisnis Media Rugi?

Request salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau Pak Toto dulu jualan bakso di lapak pinggir jalan pakai tenda biru dan kompor gas elpiji 3 kg, maka bisnisnya simpel yakni bahan baku beli pagi, jual siang, sore udah ada uang buat dibawa pulang. Tapi bayangkan kalau Pak Toto nekat ekspansi ke model digital dengan bikin aplikasi pesan bakso online, bayar developer, sewa server, pasang iklan Facebook Ads, dan berharap pelanggan datang sendiri. Nah, itulah DIGI. Bedanya, DIGI bukan jual bakso, tapi jualan konten berita. Mereka bukan punya dapur atau gerobak, tapi punya portal digital, segelintir jurnalis, segelintir engineer, dan segunung mimpi bahwa trafik bisa dikonversi ke duit dari iklan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Secara model bisnis, DIGI cuma punya satu segmen yakni media online. Sumber uangnya dari iklan digital dan konten kerja sama. Jadi kalau tidak ada trafik, tidak ada uang. Tidak ada diversifikasi segmen, tidak ada recurring fee, tidak ada produk fisik yang bisa dijual. Sama seperti kalau Pak BudiDolDol mantan operator koperasi Kamboja coba jadi influencer saham dengan jual mimpi sabung ghoib ke investor retail. Selama follower nonton, endorse masuk. Tapi kalau algoritma berubah, trafik drop, duit langsung seret. Itulah juga yang terjadi di laporan keuangan DIGI per Maret 2025.

Penjualan DIGI cuma 5,62 Miliar, anjlok 51 % dibanding tahun lalu. Biaya pegawai dan operasional memang turun, tapi cuma 11 %, jauh lebih kecil dibanding kejatuhan pendapatan. Akibatnya, margin kotor cuma 33 %, rugi operasi 3,93 Miliar, dan rugi bersih 3,97 Miliar. Dengan kata lain, tiap kali mereka dapat 1 rupiah dari iklan, mereka justru kehilangan 71 sen. Ini bukan bisnis bakso yang selesai makan langsung bayar. Ini seperti Pak Toto naruh gerobak di ShopeeFood tapi tiap order justru boncos karena diskon dan ongkir. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Lebih parah lagi, arus kas operasi (CFO) juga negatif 3,21 Miliar. Ini artinya rugi bukan cuma angka di laporan, tapi duitnya benar-benar keluar. Kas yang awalnya 6,17 Miliar tinggal 1,84 Miliar. Digabung dengan capex 0,34 Miliar (beli komputer dan kendaraan), free cashflow-nya jadi -3,55 Miliar. Perusahaan seperti DIGI ini mestinya jaga kas mati-matian, tapi malah jor-joran beli barang, mirip Pak BudiDolDol beli kamera mirrorless dan mic kondensor padahal uang endorse belum cair.

Di neraca, total aset susut 27,6 % ke 12,93 Miliar. Komposisinya: piutang 3,52 Miliar (belum tentu cair cepat), uang muka 3,06 Miliar (naik 331 %), kas 1,84 Miliar, dan aset tetap 2,84 Miliar. Sementara liabilitas masih tinggi: 22,88 Miliar. Komponen utamanya adalah utang lain-lain jangka pendek & panjang 10 Miliar, pajak 4,6 Miliar, beban akrual, dan utang leasing. Modal kerja defisit 3,17 Miliar, current ratio 0,74×, quick ratio 0,44×. Utangnya hampir semua jatuh tempo dalam 1 tahun. Rasio lancar segini buat Pak Toto aja udah panik. Untuk perusahaan media? Ini tanda darurat.

Satu-satunya utang berbunga adalah pinjaman 250 ribu USD ke MDIF, artinya risiko kurs eksis. Tapi sebagian besar utang lain-lain itu bukan dari bank, tapi dari Emerging Media Fund. Istilah kerennya vendor financing. Mirip kayak Pak BudiDolDol yang bikin konten dibantu investor gelap asal uang masuk. Tapi begitu bisnis jeblok, tagihan tetap harus dibayar. Tambah runyam, pajak terutang 4,62 Miliar tetap harus dilunasi meski rugi, karena ini pajak potong seperti PPh 21 dan PPN, bukan PPh badan. Jadi, bahkan rugi pun tetap bayar.

Anehnya lagi, manajemen tidak mencatat cadangan kerugian piutang. Jadi 3,52 Miliar piutang dianggap aman semua. Padahal kalau klien telat bayar atau bangkrut, kas makin megap-megap. Dan intangible asset, alias nilai software, sudah tinggal 0,14 Miliar. Tapi amortisasi masih dibebankan 0,14 Miliar juga. Artinya software mereka udah hampir 100 % disusutkan. Nilainya nyaris nol. Kayak Pak Toto yang bangun aplikasi bakso, tapi belum pernah balik modal dari app-nya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Capex pun naik 364 %, padahal revenue turun. Perusahaan mungkin lagi coba bangun platform baru (kayak https://cutt.ly/mrnXzqSJ). Tapi ini kayak Pak BudiDolDol bin Judd Old ngeluarin duit buat beli server dan domain website saat follower-nya justru lagi turun. Timing-nya nyeleneh. Harusnya jaga nafas, malah tambah beban.

Ekuitas per akhir Maret 2025 sudah negatif 9,95 Miliar. Artinya utang lebih besar dari aset. Seperti Pak Toto yang jualan bakso, tapi gerobaknya nyicil, kompor nyewa, bahkan mangkok bukan milik sendiri. Kalau DIGI ini ngajuin pinjaman ke bank, bank mana pun bakal tutup pintu. Satu-satunya jalan tinggal rights issue, jual aset, atau jual diri ke strategic investor.

Dari segi risiko, risiko terbesar adalah likuiditas dan kredit. Likuiditas karena kas menipis dan utang jangka pendek besar. Kredit karena piutang belum dibentuk cadangan. Sementara risiko mata uang dan suku bunga relatif kecil karena hanya 1 pinjaman USD. Tidak ada risiko komoditas karena bisnisnya digital. Tapi risiko operasional besar yaitu server down, trafik drop, orang resign, semua bisa langsung menghantam revenue. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Sebagai investor, harapan terbaik adalah trafik naik signifikan, monetisasi konten membaik, proyek https://cutt.ly/krnXzqGm sukses. Kalau itu terjadi, revenue bisa pulih, cashflow balik positif, dan mungkin saham 19 rupiah ini jadi jackpot. Tapi kalau skenario itu gagal, kas habis, utang jatuh tempo, dan perusahaan bisa terpaksa rights issue di harga rendah atau bahkan masuk restrukturisasi. Dalam istilah Pak Toto, ini ibarat bisnis bakso online yang semua pelanggan nunggak, GoFood stop order, dan sewa tenda belum dibayar. Masih bisa jualan? Bisa, tapi kemungkinan besar harus ngutang lagi atau ganti branding jual mie ayam pakai wajah baru.

Dengan rugi konsisten, DIGI bukan bisnis yang sehat. Ini bisnis digital dengan struktur keuangan rusak, likuiditas ketat, dan rugi yang terus membesar. Tapi seperti semua kisah startup, peluang selalu ada, kalau masih ada waktu dan kas. Masalahnya, waktu makin tipis, kas makin menipis. Dan kalau harapan itu tinggal impian, yang rugi ya bukan cuma Pak Toto.

Melihat kondisi keuangan DIGI saat ini, perusahaan ini hampir pasti butuh suntikan dana lewat Rights Issue (RI) atau Private Placement (PP). Kenapa? Karena posisinya sekarang seperti orang yang lagi kehabisan bensin di tengah tol, lampu indikator sudah menyala merah terang, dan dompet cuma berisi receh. Per Maret 2025, kas hanya tinggal 1,84 Miliar. Padahal liabilitas jangka pendek mencapai 12,2 Miliar, dan free cash flow (FCF) minus 3,55 Miliar. Artinya, bukan cuma tidak punya cadangan untuk tumbuh, buat bayar tagihan bulan depan aja sudah ngos-ngosan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Masalahnya bukan cuma likuiditas. Ekuitas perusahaan juga sudah merah darah, negatif 9,95 Miliar. Dengan kondisi seperti ini, akses ke pinjaman bank hampir tertutup rapat. Bank mana pun ogah kasih utang ke perusahaan yang nilai asetnya lebih kecil dari jumlah utangnya. Artinya, opsi yang realistis hanya satu yaitu cari modal baru dari investor yang siap suntik dana, entah lewat RI ke pemegang saham eksisting atau PP ke investor strategis. RI memang lebih adil karena memberi kesempatan ke semua pemegang saham untuk ikut serta, tapi kalau pemegang saham lama ogah keluar duit, maka PP jadi opsi darurat. Bisa ke investor institusi, bisa juga ke tangan sahabat dekat yang siap masuk dengan harga diskon.

Alasan mengapa RI atau PP ini penting bukan sekadar tambal kas. Lebih dari itu, suntikan dana ini dibutuhkan untuk memperbaiki struktur modal. Tanpa tambahan ekuitas, perusahaan akan terus berjalan dengan gearing ratio yang destruktif, di mana setiap 1 rupiah aset ditopang oleh hampir 2 rupiah utang. Ini jelas tidak sustainable. Apalagi beban pajak dan utang lain-lain seperti ke Emerging Media Fund dan MDIF tetap harus dibayar. Kalau tidak ada tambahan modal, risiko default atau gagal bayar tinggal tunggu waktu.

Di sisi lain, perusahaan juga masih mencoba bertahan lewat investasi, capex naik 364 % untuk beli komputer dan kendaraan, indikasi mereka masih percaya pada strategi jangka panjang. Tapi strategi itu butuh nafas. Dan nafas itu hanya bisa dibeli dengan kas. Jadi kalau tidak ada RI atau PP dalam waktu dekat, maka strategi itu cuma jadi mimpi indah yang tertulis dalam slide presentasi investor. Sementara kenyataannya, kas menipis, beban tetap harus jalan, dan potensi bangkrut makin dekat.

Jadi secara keseluruhan, baik RI maupun PP bukan sekadar opsi. Ini keharusan. Tanpa itu, kelangsungan usaha bakal dipertanyakan. Dengan RI atau PP yang cukup besar, setidaknya perusahaan bisa bayar utang jangka pendek, memperbaiki struktur modal, dan beli waktu untuk mengeksekusi rencana bisnis. Tapi itu pun harus dibarengi efisiensi operasional dan monetisasi yang lebih tajam. Kalau suntikan dana cuma untuk memperpanjang nyawa tanpa pembenahan model bisnis, maka investor baru pun hanya akan jadi penumpang terakhir kapal yang sudah bocor. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$MNCN $BMTR

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes

Subscribe Vision+ demi nonton timnas vs.China.

China pasti main defensif dan mengandalkan counter attack. Mudah2n timnas sabar membongkar pertahanannya. Cukup 1-0 atau 2-0. Ga usa byk2. Yg penting menang.

Walau ancestor sy dari China, tapi sy all-in full margin dukung timnas tanpa ragu.

Ayo timnas, kamu bisa 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🔥🔥🔥

-------------------------

Semoga $MNCN $BMTR bagi dividen kali inI spy subscription sy jadi gratis 😂

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

bagi2 roti kotakan $BMTR saat RUPS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BMTR mau bagi dividen tah ini

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BMTR di saham jangan lupa prinsip Kecubung$IHSG gan. Keambil Cuan Bungkus 1,32% saja sudah bisa triliuner gan ayo Kecubung gan. $MNCN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

asing lebih suka beli $KPIG karena aset nya jelas, kalau tipi tipi an milik thanos ini aset nya tumpang tindih dan bisnis nya sembrawut, $IPTV, $BMTR

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BMTR 137 skr ditebelin😅 Bentar lagi 136 akan di kanan dgn angka kembar 111,222,333,444 dll😁😅

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@Rifki7 masih beberapa bulan lagi kan longsornya? kalo masih miskin dan belum jadi 9 naga, ikuti party bang karna kalo mau gerakin sendiri belum mampu kan..masuk $BMTR aja sana, jauh dibawah harga wajarnya tuh tapi ga gerak gerak..lagipula banyak saham diatas harga wajar karna investor di Indonesia masih banyak yg irrasional dalam membeli saham. Jadi, adaptasi dan fleksibilitas di pasar saham indonesia itu perlu karna pasar saham kita belum sematang US 🤣

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MNCN pernah masuk di harga 700an dan cl 500an. awalnya masuk $BMTR ngikut pak lkh, eh kepincut anak usahanya. dan dua duanya nyangkut.

sekarang kucoba tengok kembali mncn, wow! sudah murah banget...

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

News Update
👉 IHSG ditutup menguat 0,34% ke 7,069 dan Asing catatkan net sell Rp440M.
👉 Rupiah menguat 0,09% ke level Rp16,294/USD pada penutupan pasar hari ini.
👉 Menteri Pertanian pecat Dua pejabat yang diduga korupsi proyek Kementan senilai Rp27M.
👉 $UNTR akan fokus ekspansi penambahan portofolio baru diluar sektor Batubara.
👉 Pengendali KLIN akumulasi 72.736.200 saham perseroan di harga Rp169/saham.
👉 $BMTR menyiapkan dana sebesar Rp1,16T untuk melunasi surat utang.
👉 GIAA meminta suntikan dana sebesar Rp8,15T dari Danantara.
👉 Rilis Senior Note USD400jt kupon jumbo, $MEDC akan Buyback 2 obligasi USD461,52jt.

Read more...

$BMTR
random tag: $BBNI $ITMG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BMTR ndar ijin numpang ya di 136...ayo naikkan hari ini ndar

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BMTR busett LKH hold lumayan banyak di ini saham. apa iyee seorang LKH cutloss cem retail ?

setuju... bangeettt....

tag saham PER rendah..

$IHSG $BMTR $INKP UNTR ABMM

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BMTR .. Buy on Weakness

hold aja bang, ntar pas RUPS $BMTR mayan dapet LOL bakery

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BMTR yuk gas ke 140 ke atas dulu hari ini

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BMTR

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Boleh ga sih kita ikutin pilihan saham orang lain? boleh lah, tp tergantung tujuan kamu, pastiin kamu satu visi misi sama yang kamu ikutin dan balik lagi research ya, jangan pernah telan mentah-mentah

sini nih contohnya aku punya beberapa insight dari salah satu saham pilihan LKH. Beliau punya ABMM, PGAS, DILD, BTMR, boleh ga sih kita ikutin? boleh, tapi ya jangan asal beli, kamu check semua-semua lagi ya mulai dari valuasi hingga prospek kedepannya apa pokoknya semua-semuanya, jangan sampai LKH take profit, kamu cutloss.

ABMM
alasan : mungkin krn bergerak di sektor batu-bara dan logistik tambang, sempet high profit
risikonya : harga batu bara sangat fluktuatif, ESG pressure meningkat
layak jika kamu berani ambil risiko di komoditas dan ingin capital gain besar

PGAS
alasan: mungkin krn pemain utama di distributor gas bumi dan didukung proyek transisi energi Indonesia ke gas alam dan infrastruktur nasional
risikonya : tergantung sama regulasi pemerintah dan harga gas global
layak jika kamu mau cari saham BUMN yang masih rutin kasih dividend dan posisi kuat di sektor energi

BMTR
alasan : mungkin karena industri media konvensional sedang terdisrupsi oleh digital platform
risikonya : penurunan iklan TV dan ketidakpastian bisnis MNC Group
layak jika kamu yakin akan transformasi digital BMTR

DILD
alasan : mungkin karena termasuk developer properti premium, proyeknya mixed-use dan kawasan perumahan besar
risikonya : properti butuh waktu pulih pasca pandemi, dan sensitif banget sama suku bunga
layak jika kamu sabar dan percaya kalau sektor properti akan rebound.

semangat belajar pokoknya, biar kamu paham dan enggak ikut-ikutan orang tanpa alasan ☺️

$IHSG $PGAS $BMTR

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Tunneling

sebuah penyakit perusahaan yang bergantung pada transaksi afiliasi,ataupun aksi korporasi yang secara tidak langsung merugikan pemegang saham minoritas
Dimana pemilik atau pengendali mengalihkan aset,laba, atau nilai perusahaan ke entitas lain yang masih terafiliasi

Ciri ciri penyakit Tunneling pada perusahaan

1.) Transaksi Afiliasi tidak wajar atau tidak transparan
2.) Perusahaan tidak mandiri secara operasional hanya sebagai penyalur laba ke Afiliasi
3.) Kinerjanya keuangan nampak baik di Laporan keuangan tapi nilai ekonomi nya terkonsentrasi di luar entitas utama
4.) Harga saham undervalue atau stagnan karena investor melihat Risko konflik kepentingan
5.) Rawan manipulasi

ciri lainnya yaitu > 50% transaksi dengan pihak berelasi, dilaporan keuangan

Teknik teknik Tunneling yang paling umum dilakukan oleh pemain tunneling

1.) Transfer pricing , menjual barang atau jasa ke Afiliasi dengan harga yang tidak wajar
2.) Pinjaman tidak wajar
3.) Pembebanan Biaya Fiktif biaya konsultasi,lisensi dsb
4.) Aset striping menjual aset perusahaan ke Afiliasi dengan harga tidak wajar
5.) Right issue/ Private placement ke Afiliasi menerbitkan saham atau menjual ke Afiliasi dengan harga diskon
6.) Over divestasi . Menjual anak perusahaan yang sehat ke entitas lain

Bagaimana struktur Teknik kepemilikan tunneling

1.) Banyak lapisan perusahaan
perusahaan A dimiliki perusahaan B, Perusahaan B dimiliki perusahaan C, dan perusahaan C dimiliki perusahaan D

2.) kepemilikan silang dimana perusahaan A memiliki saham perusahaan B, dan perusahaan B memiliki perusahaan A

3.) Memakai perusahaan cangkang

4.) struktur kepemilikan oleh nama lain, pemilik sebenarnya tidak ada di daftar nama pengendali namun secara tidak langsung ia memakai tangan kanannya

5.) Kepemilikan Perusahaan tidak langsung, Memakai Perusahaan Investasi dan mengendalikan


$BMTR $BUMI $DNET

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BMTR mohon pencerahan,saya beli diharga 155 sekarang diharga 137 perlu dihold saja atao cut los saja bang

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@JimmyGLubis ya sudah monggo invest saja di $BMTR

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@uzayr11 kumpulan saham pak pp $BRPT dkk memberi berkat, sampe pak pp dijuluki pak berkat krn memberi berkat ke investornya,
thanos kebalikannya sampe dikutukin kempestornya, dijuluki pak kutuk krn saham2nya juga terkutuk,
kasian sih sebenernya kempestornya cuma dikasi ilusi fundamental "mercy harga bajai" 🤣😂
$BMTR $MNCN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

bangun holder kempestor grup saham jahat,
ada yang tidak beres dengan sekumpulan saham jahat, sadarrrrrlahhhhh!!!!!
$BMTR $MNCN $MSIN

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy