Volume
Avg volume
PT Bank Ina Perdana Tbk. atau BINA bergerak di bidang usaha perbankan atau bank umum sehingga melaksanakan aktivitas penghimpunan dana dan penyalurannya. Perseroan memiliki 1 kantor pusat, 11 kantor cabang, 9 kantor cabang pembantu dan 5 kantor kampus.
$BINA masuk dalam screener High Volume Breakout.
Price: 3 bulan terakhir harga terjaga di 4000 sd 4200, tetapi kemaren Harga naik ke 4300 di barengi dengan Volume tinggi, ada apa ini? WnS
28 Feb 2024.
kata chatgpt
Indonesia's global exposure for Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE) in 2025 and 2026 appears to be improving compared to 2023 and 2024. Hereβs why:
1. Increase in Internationally Recognized Events
Bigger Industrial & Trade Expos: Events like Solartech Indonesia, Indo Intertex, and Manufacturing Surabaya highlight Indonesiaβs role as a major manufacturing and industrial hub in the region.
Sectoral Expansion: More sector-specific events (e.g., fintech, coal, hospitality, and pharmaceuticals) indicate a more diversified MICE landscape.
Growth in Bali's Business Appeal: Bali, previously known mainly for leisure tourism, is hosting more business-focused events, like Coaltrans Asia and Food Hotel & Tourism Bali.
2. Strategic Alignment with Global Trends
Energy & Sustainability Focus: Events like Solartech Indonesia 2025 reflect the global push for renewable energy and Indonesiaβs role in it.
Strengthening Indonesiaβs Position in ASEAN: As Indonesia continues to be a top economic player in ASEAN, Jakarta and Surabaya are securing bigger international trade shows.
3. Comparison with 2023-2024
More High-Profile & Niche Conferences: Compared to 2023-2024, Indonesia is now attracting more specialized global conferences in finance, energy, and technology.
Stronger International Presence: Events like Coaltrans Asia and BankTech Asia suggest growing foreign interest in Indonesiaβs economy.
Geographic Expansion Beyond Jakarta: While Jakarta remained dominant in previous years, Bali and Surabaya are now also playing a bigger role.
Conclusion
Yes, Indonesia is experiencing better global exposure for MICE in 2025-2026 compared to 2023-2024. The country is securing more high-profile industry events, diversifying into new sectors, and expanding beyond Jakarta. If this trend continues, Indonesia could solidify its position as a MICE powerhouse in Southeast Asia.
____
$EMTK $BINA $DNET [jas/cas]
@muhammadrafis wkwkw kl turun nanti tak $ANTM palanya om ... apalgi menjauh dr 1600 .. bisa tak $BINA sahkan
https://cutt.ly/KrwXbxfr
$BINA $DNET $EMTK
*πΈπΈ POTENSI BREAKOUT* [4]
#Potensial Breakout beberapa emiten dari perdagangan tanggal 14 Feb 2025.
$BINA
π Pada 5 hari terakhir perdagangan, saham BINA kenaikannya di bawah 20%, dari 4.140 menjadi 4.120 atau turun π½ sebesar -0,48%.
π Meski pebelian saham BINA oleh asing meningkat, namun asing juga menjualnya dengan volume sebesar 26.700 atau 24,08%, yang berpotensi ikut menggerakkan harga. Asing masih mencatatkan pembelian sebesar 0 atau 0,00% , atau membeli tipis-tipis saja βοΈ.
π Sisi psikologi harga, trader akan nyaman jika harga BINA sudah lebih tinggi dari 4.200 atau meningkat 1,46% π, sementara ada potensi stop loss jika harga BINA di bawah 4.000 atau turun -3,64% π₯.
$PGAS
π Pada 5 hari terakhir perdagangan, saham PGAS kenaikannya di bawah 20%, dari 1.595 menjadi 1.645 atau naik πΌ sebesar 3,13%.
π Meski pebelian saham PGAS oleh asing meningkat, namun asing juga menjualnya dengan volume sebesar 9.708.100 atau 41,50%, yang berpotensi ikut menggerakkan harga. Asing masih mencatatkan pembelian sebesar 9.912.000 atau 42,38% , atau masih mengakumulasi cukup banyak β
.
π Sisi psikologi harga, trader akan nyaman jika harga PGAS sudah lebih tinggi dari 1.700 atau meningkat 2,03% π, sementara ada potensi stop loss jika harga PGAS di bawah 1.600 atau turun -3,24% π₯.
$HRTA
π Pada 5 hari terakhir perdagangan, saham HRTA kenaikannya di bawah 20%, dari 448 menjadi 490 atau naik πΌ sebesar 9,38%.
π Meski pebelian saham HRTA oleh asing meningkat, namun asing juga menjualnya dengan volume sebesar 5.602.300 atau 8,66%, yang berpotensi ikut menggerakkan harga. Asing masih mencatatkan pembelian sebesar 12.174.000 atau 18,83% , atau membeli tipis-tipis saja βοΈ.
π Sisi psikologi harga, trader akan nyaman jika harga HRTA sudah lebih tinggi dari 526 atau meningkat 7,35% π, sementara ada potensi cutloss jika harga HRTA di bawah 430 atau turun -12,24% π₯.
Β© 2025, made with βοΈ for better data mining.
Saham menarik saya share via Channel : https://cutt.ly/Crq1UZA5
Pergerakan harga saham: https://stockbit.com/post/15454107
Cara beli harga murah: https://stockbit.com/post/15639981
Indikator gratis penghasil cuan 1: https://stockbit.com/post/17138254
Indikator gratis penghasil cuan 2: https://stockbit.com/post/17200072
Cara menentukan Target Harga Saham 1: https://stockbit.com/post/16301289
Cara menentukan Target Harga Saham 2: https://stockbit.com/post/16379770
Ingat!!
1. Catatan ini bukan pompom, hanya diolah dari data idx.
2. Trading terukur dengan cuan teratur, tidak grusa-grusu supaya cutloss bukan menjadi penentu.
3. Catatan ini hanya info singkat dan bukan rekomendasi jual-beli yang membuat anda bikin rugi.
Berharap informasi ini rutin setiap hari? beri saya semangat dengan "LIKE" dan "FOLLOW"
PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank Ina) resmi menyandang status sebagai Bank Kustodian. Izin tersebut telah diperoleh melakukan surat kepotusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 15 November 2024.Β Dengan izin tersebut, Bank Ina dapat memberikan layanan kebutuhan kustodian kepada nasabah institusi dan ...
kontan.co.id
$BINA 03 Jan 25
Shareholder : Asuransi Jiwa Central Asia Raya
Type : Local
Sold : -550,000 (-0.01%)
Current : 447,677,700 (7.3%)
Previous : 448,227,700 (7.31%)
$BINA 02 Jan 25
Shareholder : Asuransi Jiwa Central Asia Raya
Type : Local
Sold : -3,410,000 (-0.05%)
Current : 448,227,700 (7.31%)
Previous : 451,637,700 (7.36%)
$BINA 30 Dec 24
Shareholder : Asuransi Jiwa Central Asia Raya
Type : Local
Sold : -2,450,000 (-0.04%)
Current : 451,637,700 (7.36%)
Previous : 454,087,700 (7.4%)
$INPC, secara fundamental sangat bagus, harga saham ketinggalan. compare dengan $BINA. perbandingan Aset dan perbandingan Nasabahnya yang mempercayai.
1/4
PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank INA) yang merupakan bagian dari Salim Group, mengumumkan kerja sama strategis dengan PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI) melalui penandatanganan perjanjian kerja sama sebagai Bank Penyimpan Dana Margin (BPDM). Penandatanganan kerja sama ini menandai langkah penting ...
kontan.co.id
. PT Bank Ina Perdana Tbk melakukan terobosan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (Aperd) menjalin kemitraan strategis dengan PT Sequis Aset Manajemen (Sequis AM) melalui kerja sama pemasaran produk reksadana Sequis Equity Indonesia, Sequis Balance Ultima, Sequis Bond Optima dan Sequis Liquid Prima...
kontan.co.id
https://cutt.ly/FeGEHteU
Bank Ina ($BINA), salah satu bank milik Salim Group, mencatatkan penurunan laba signifikan pada kuartal III 2024. Hingga 30 September 2024, laba bersih BINA hanya mencapai Rp110,23 miliar, turun 35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp170,49 miliar. Penurunan ini berdampak pada laba per saham dasar dan dilusian yang turun menjadi Rp17,97 dari sebelumnya Rp27,89.