Volume
Avg volume
Perseroan, didirikan pada tahun 2004, merupakan perusahaan induk yang memiliki Perusahaan Anak yang bergerak di bisnis pertambangan batu bara termal, logistik, pengelolaan aset lahan (Adaro Land), pengelolaan air (Adaro Water), dan bidang lainnya, antara lain seperti investasi (Adaro Capital), ketenagalistrikan, jasa konsultasi di bidang pertambangan, serta pengembangan teknologi informasi. Wilayah operasional Grup Perseroan meliputi Jakarta, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Riau, Sumatera Utara dan Kalimantan Utara. Saat ini, Grup Perseroan memiliki 7 (tujuh) aset pertambangan b... Read More
Hati-hati di saham COAL yg sedang downtrend.. bisa2 kita sedang nangkap pisau jatuh 🗡🗡🗡
$MBAP $BSSR $AADI
Udah TP saat nggak kuat ARA kemarin.,
Belajar dari IPO $AADI & $CBDK sekali turun udah susah naik dan kian hari kian dalam, begitulah cara main LG sbg UW IPO
@HendrikoGani pantesan royalti $BUMI $INDY $AADI berasa kemahalan di LK. Ternyata royalti yg dibayar sesuai tarif HBA 0. terima kasih koreksinya
🪨Potensi Perubahan Laba Bersih & Valuasi Emiten Batu Bara Akibat Perubahan Royalti
Seiring dengan konsultasi publik mengenai perubahan royalti pertambangan mineral dan batu bara (minerba) yang diajukan oleh Kementerian ESDM pada Sabtu (8/3) lalu, kami mencoba menghitung potensi perubahan laba bersih dan valuasi P/E dari beberapa emiten batu bara yang terdampak.
Asumsi utama dalam perhitungan kami adalah:
▪ Harga rata–rata batu bara Newcastle di level US$110/ton pada FY25F.
▪ Dengan harga Newcastle tersebut, skema usulan perubahan royalti akan menurunkan tarif royalti dari 28% ke 18% untuk produsen dengan kontrak IUPK ($AADI, $BUMI, dan $INDY). Sementara itu, tarif royalti untuk produsen dengan kontrak IUP (PTBA) akan naik dari 10,5% ke 11,5%.
▪ Perubahan tarif royalti berlaku retrospektif sejak awal 2025 (dampak penuh untuk setahun).
Dengan 3 asumsi utama tersebut, BUMI berpotensi menjadi emiten batu bara yang paling diuntungkan dengan estimasi laba bersih FY25F naik +142% YoY, diikuti oleh INDY (+126% YoY), dan AADI (+22% YoY). Sementara itu, PTBA berpotensi mengalami penurunan laba bersih sebesar -7,1% YoY. Dengan perubahan estimasi laba bersih tersebut, valuasi P/E FY25F masing–masing emiten akan berubah menjadi sebagai berikut:
▪ BUMI: 18,7x menjadi 7,7x
▪ INDY: 11,2x menjadi 4,9x
▪ AADI: 3,7x menjadi 3x
▪ PTBA: 6x menjadi 6,4x
*Catatan: ITMG tidak terdampak perubahan royalti batu bara.
_________
Hendriko Gani (@HendrikoGani)
Investment Analyst Stockbit
@williams1011 @williams1011 'cuma' butuh 240 M buat beli 50%++ $BAYU lalu dari kas BAYU 608 M dipakai 560 M caplok lagi 50%++ $ASGR. Kemudian pakai kas ASGR 1,611 T bisa caplok INCI seutuhnya. Sisa seluruh kas ketiga emiten dorong ke $AADI ko... wkwkwkwk
justru yang baru ini yang punya masa depan dari yang lama, jadi mainan baru itu bukan $AADI tapi $ADRO
Rilis data neraca perdagangan Indonesia Feb 2025 oleh BPS
https://cutt.ly/NriPOFBU
✔️ Ekspor Feb = USD 21,98 miliar.
Naik +2,58% mtm dan +14,05% yoy.
Lebih tinggi dari ekspektasi +9,1% yoy dan lebih tinggi dari capaian Jan 2025 +4,56% yoy.
✔️ Ekspor kumulatif Jan-Feb = USD 43,41 miliar.
Naik +9,16% yoy.
➖ Impor Feb = USD 18,86 miliar.
Naik +5,18 mtm dan +2,30% yoy.
Lebih tinggi dari ekspektasi +0,6% yoy, dan lebih tinggi dari Jan 2025 yang terkontraksi -2,73% yoy.
✔️ Impor kumulatif Jan-Feb = USD 36,80 miliar.
Turun -0,36% yoy.
✔️ Neraca Perdagangan Feb = Surplus USD 3,12 miliar.
Turun USD -0,38 miliar mtm dari Jan 2025, namun naik USD +2,28 miliar yoy dari Feb 2024.
Lebih tinggi dari ekspektasi surplus USD 2,45 miliar.
Capaian ini merupakan surplus bulan ke-58 berturut-turut.
✔️ Neraca Perdagangan kumulatif Jan-Feb = Surplus USD 6,61 miliar.
Naik USD +3,78 miliar yoy dari Jan-Feb 2024.
...........................
Ekspor Indonesia masih tumbuh solid di tengah tingginya ketidakpastian global.
Capaian ini pun justru meningkat dari kondisi tahun lalu.
Di sisi lain nilai impor di Februari tumbuh setelah terkontraksi pada Januari, mengindikasikan demand konsumsi dan aktivitas produksi domestik Indonesia tetap terjaga.
Walaupun secara ytd kumulatif impor masih turun dibandingkan Jan-Feb 2024, menandakan ketergantungan impor bisa ditekan.
Surplus neraca dagang Indonesia Feb 2025 pun masih cukup besar, walaupun sedikit menurun dari Jan 2025.
Kondisi ini mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
$AADI $MEDC $ANTM
Rilis data neraca perdagangan Indonesia Feb 2025 oleh BPS
https://cutt.ly/PriPPaYq
✔️ Ekspor Feb = USD 21,98 miliar.
Naik +2,58% mtm dan +14,05% yoy.
Lebih tinggi dari ekspektasi +9,1% yoy dan lebih tinggi dari capaian Jan 2025 +4,56% yoy.
✔️ Ekspor kumulatif Jan-Feb = USD 43,41 miliar.
Naik +9,16% yoy.
➖ Impor Feb = USD 18,86 miliar.
Naik +5,18 mtm dan +2,30% yoy.
Lebih tinggi dari ekspektasi +0,6% yoy, dan lebih tinggi dari Jan 2025 yang terkontraksi -2,73% yoy.
✔️ Impor kumulatif Jan-Feb = USD 36,80 miliar.
Turun -0,36% yoy.
✔️ Neraca Perdagangan Feb = Surplus USD 3,12 miliar.
Turun USD -0,38 miliar mtm dari Jan 2025, namun naik USD +2,28 miliar yoy dari Feb 2024.
Lebih tinggi dari ekspektasi surplus USD 2,45 miliar.
Capaian ini merupakan surplus bulan ke-58 berturut-turut.
✔️ Neraca Perdagangan kumulatif Jan-Feb = Surplus USD 6,61 miliar.
Naik USD +3,78 miliar yoy dari Jan-Feb 2024.
...........................
Ekspor Indonesia masih tumbuh solid di tengah tingginya ketidakpastian global.
Capaian ini pun justru meningkat dari kondisi tahun lalu.
Di sisi lain nilai impor di Februari tumbuh setelah terkontraksi pada Januari, mengindikasikan demand konsumsi dan aktivitas produksi domestik Indonesia tetap terjaga.
Walaupun secara ytd kumulatif impor masih turun dibandingkan Jan-Feb 2024, menandakan ketergantungan impor bisa ditekan.
Surplus neraca dagang Indonesia Feb 2025 pun masih cukup besar, walaupun sedikit menurun dari Jan 2025.
Kondisi ini mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
$USDIDR $AADI $LSIP
@yoogi0794 jika yang dimaksudkan $AADI memang kemungkinan besar tidak bagi dividen final. Baru bisa bagi dividen interim.
$ADRO bagus buat long term investing
- range: 2-5 tahun
$AADI bagus buat short-long term investing
- range: 1-2 tahun (tergantung harga coal)
Intinya saham ini secara fundamental stabil, bukan gorengan, tapi saham value investing
note: tapi things can change, harga adro aadi anjlok krna boy kena jadi tersangka kasus pertamina. tapi diluar politik, saham ini bgs Kali buat long term.
$SRTG di harga Rp1.600-an sudah murah belum?
SRTG memiliki bisnis investasi, yang kinerja keuangannya tergantung dengan aset investasinya tersebut. Apalagi, jika aset investasinya adalah perusahaan tbk, berarti bisa dipengaruhi dari pergerakan harga saham asetnya tersebut.
Seperti di 2024, kinerja SRTG mencatatkan laba Rp3 triliun karena didorong kenaikan nilai aset AADI yang naik 83%. Soalnya harga saham $AADI dari IPO hingga akhir tahun memang cenderung naik tinggi.
Namun, harga saham $ADRO dkk yang jadi porto SRTG lagi merah sepanjang 3 bulan pertama tahun ini. Sehingga kami menilai ada potensi risiko koreksi lanjutan.
Tapi, berapa harga wajar SRTG yang sesungguhnya? apakah sesuai dengan NAB per share-nya di Rp4.000-an per saham atau malah di Rp1.000-an per saham? kami ulas dengan beberapa sudut pandang di sini: https://cutt.ly/eriOH2Nb
senyum lebar Boy Thohir ini, yg hold $ADRO buat nebus $AADI skrng udh minus antara 35-50% bagi yg avrg harga 3200+ di AADI profitnya tergerus tiap hari 🤣 emang udh paling bener $BSSR anteng walau diterjang badai
holder dan penyerok $PTRO $BREN CUAN:
"Tau gini tadi....."😥
" mending tadi gue....." 😥
Holder $AADI : Kalian rungkad lee??
1/2