imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Maraton BUMN RUPSLB di Desember 2025

Pertanyaan salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Ada user Stockbit yang bertanya ada apa kok BUMN KRAS tiba-tiba melakukan RUPSLB. Sebenarnya kalau lihat yang sedang terjadi, bukan cuma KRAS yang melakukan RUPS. Di bulan Desember 2025 ini kalender bursa penuh oleh nama-nama BUMN yang antre RUPS dari pagi sampai sore, seolah mereka sedang lari maraton rapat pemegang saham. Mulai dari TLKM, WIKA, $BBNI, $ANTM, sampai PTBA dan ADHI, semua kebagian jadwal di pertengahan bulan. Lalu susul menyusul TINS, KAEF, $BBRI, JSMR, SMBR, serta kloter kedua seperti SMGR, INAF, BRIS, BBTN. Menjelang Natal muncul lagi WSKT, KRAS, GIAA, dan ditutup PGAS di ujung Desember. Buat investor yang cuma lihat running trade, ini kelihatan seperti kebetulan atau manuver korporasi masing-masing emiten. Padahal kalau ditarik benang merah regulasi, gelombang RUPS BUMN ini adalah efek langsung kewajiban ganti anggaran dasar dan seluruhnya digerakkan dari atas, bukan inisiatif spontan satu perusahaan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kuncinya ada di UU 1 Tahun 2025 yang mengubah UU BUMN lama. Di aturan peralihan Pasal 94, BUMN diwajibkan menyesuaikan diri dengan ketentuan baru paling lama satu tahun sejak undang-undang itu diundangkan pada Februari 2025. Terjemahan praktisnya, paling lambat sekitar Februari 2026 semua BUMN harus sudah punya anggaran dasar baru yang selaras dengan rezim BP BUMN dan Danantara sebagai arsitek baru ekosistem BUMN. Di atas kertas tenggatnya masih beberapa bulan lagi, tetapi BP BUMN tidak mau menunggu sampai detik terakhir karena jumlah BUMN dan anak usaha yang harus diubah anggaran dasarnya itu sangat banyak, dan setiap perubahan wajib lewat RUPS. Maka keluarlah surat Kepala Badan Pengaturan BUMN pada akhir Oktober 2025 yang pada dasarnya menyuruh seluruh BUMN mempercepat perubahan anggaran dasar, lengkap dengan restu menggelar RUPSLB dalam waktu dekat. Di materi pemanggilan RUPS, misalnya BBNI, tertulis jelas bahwa acara perubahan anggaran dasar ini adalah pelaksanaan Pasal 94 UU 1 2025 dan merupakan tindak lanjut surat BP BUMN tadi, jadi bukan sekadar ide manajemen banknya sendiri.

Di sisi lain, sedang dibangun pula Danantara sebagai superholding yang akan memegang dan mengelola aset BUMN secara lebih terpusat. Selama ini anggaran dasar banyak BUMN menyebut Kementerian BUMN sebagai pemegang saham Seri A Dwiwarna, mencantumkan mekanisme persetujuan aksi korporasi yang mengacu ke struktur lama, dan belum mengakomodasi peran BP BUMN maupun Danantara. Kalau dibiarkan, nanti begitu Danantara benar-benar beroperasi penuh, setiap aksi korporasi penting akan jalan di atas dasar hukum yang tidak seragam bahkan bisa bertentangan dengan desain baru. Karena itu perubahan anggaran dasar diarahkan untuk mengubah referensi otoritas, menata ulang pasal mengenai kewenangan RUPS, Direksi, dan Komisaris, serta mengatur hubungan antara perseroan dengan BP BUMN dan Danantara. Bahasa pasalnya kelihatan teknis dan kaku, tetapi inilah kabel-kabel listrik di balik dinding yang menentukan siapa pegang saklar, siapa boleh memutuskan merger, spin off, restrukturisasi, atau penyertaan modal negara.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau investor perhatikan, RUPS maraton BUMN ini isinya relatif homogen. Mata acara utama biasanya bunyinya seputar persetujuan perubahan anggaran dasar untuk menyesuaikan dengan UU 1 Tahun 2025, penguatan tata kelola, dan hal-hal lain yang pada intinya menggeser rujukan dari kementerian ke BP BUMN dan Danantara. Jarang sekali di Desember ini muncul agenda yang langsung mengubah hak ekonomi investor seperti perubahan struktur modal besar-besaran atau aksi korporasi agresif. Jadi dalam jangka pendek, dampak finansial ke laba, arus kas, dan dividen cenderung netral, karena yang disentuh adalah layer hukum dan tata kelola, bukan bisnis operasional hari ini. Namun justru karena lapisannya ada di pondasi, efek jangka menengah dan panjang bisa sangat besar ketika pemerintah mulai memakai anggaran dasar baru ini untuk menggabungkan BUMN karya, mengonsolidasikan bank, menata ulang BUMN farmasi, atau memasukkan aset ke dalam kantong Danantara.

Dari kacamata investor publik, gelombang RUPS ini memberi dua pesan penting. Pertama, negara sedang menguatkan kontrol formal atas BUMN lewat struktur BP BUMN dan Danantara, sambil menyiapkan landasan hukum untuk restrukturisasi besar dalam beberapa tahun ke depan. Kedua, BUMN yang sudah masuk radar Danantara cenderung bergerak lebih cepat karena mereka akan menjadi wajah utama portofolio investasi negara, sehingga tidak boleh ada pasal-pasal lama yang menghambat fleksibilitas aksi korporasi. Kalender Desember yang penuh dengan nama BBRI, BBNI, TLKM, ANTM, PTBA, SMGR, WIKA, WSKT, KRAS, PGAS dan lain-lain mencerminkan bahwa yang sedang dibereskan bukan urusan satu emiten, tetapi peta kekuasaan dan tata kelola seluruh klaster BUMN.

Untuk investor yang pegang saham BUMN, maraton RUPS Desember lebih tepat dibaca sebagai sinyal arah kebijakan ketimbang pemicu trading jangka pendek. Tidak ada salahnya mengikuti materi RUPS, terutama bagian penjelasan manajemen tentang bagaimana mereka melihat peran BP BUMN dan Danantara terhadap strategi jangka panjang perusahaan. Di sana biasanya terselip clue soal rencana merger, konsolidasi, maupun reposisi bisnis yang mungkin belum sepenuhnya tercermin di laporan keuangan. Jadi ketika ada yang bertanya kenapa KRAS tiba-tiba RUPSLB, jawaban lengkapnya bukan karena ada drama khusus di KRAS, melainkan karena KRAS dan BUMN lain sedang dipaksa berlari bersama dalam maraton regulasi untuk mengganti anggaran dasar, demi masuk ke babak baru tata kelola di bawah payung BP BUMN dan Danantara.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau melihat undangan RUPS BUMN satu per satu, selain agenda berat perubahan AD ART, sesekali terselip juga mata acara pergantian direksi dan komisaris. Di permukaan kalimatnya halus, semacam penyesuaian struktur pengurus atau penguatan tata kelola. Namun di realita politik Indonesia, semua orang tahu BUMN itu bukan sekadar badan usaha, melainkan juga perpanjangan tangan kekuasaan. Orang yang dianggap sejalan dengan prioritas politik dan arah kebijakan pemerintah cenderung dinaikkan panggung, sementara yang dirasa sudah tidak klop pelan-pelan dipinggirkan. Investor boleh saja membaca biodata calon komisaris dan direksi yang panjang tentang pengalaman dan gelar akademik, tetapi mustahil menutup mata bahwa faktor kedekatan politik dan loyalitas sering berbobot lebih berat dibanding variabel kompetensi murni.

Di narasi resmi, pergantian pengurus selalu dibungkus kata-kata indah tentang profesionalisme dan meritokrasi. Namun pengalaman panjang dengan berbagai BUMN mengajarkan satu pelajaran getir, bahwa asas paling utama sering kali bukan merit, tetapi kekuatan lidah. The Power of tongue yang pandai meyakinkan pengambil keputusan, pandai bicara di forum, pandai merangkai narasi tentang visi dan sinergi, punya peluang lebih besar untuk duduk di kursi empuk dibanding teknokrat pendiam yang lebih sibuk mengurus angka dan operasional. Di banyak kasus, investor baru tahu kualitas sebenarnya setelah beberapa tahun berjalan, ketika laporan keuangan memperlihatkan apakah pengurus baru benar-benar membawa perbaikan kinerja atau cuma menambah daftar masalah yang harus dibereskan generasi berikutnya. Bisa lihat contohnya di WIKA dan WSKT. Para direktur dan komisaris baru ditugaskan untuk membereskan kerusakan para direktur dan komisaris lama yang sudah bikin WIKA dan WSKT gagal bayar. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Walaupun begitu, penting digarisbawahi bahwa di gelombang RUPS maraton Desember 2025 ini, agenda pergantian direksi dan komisaris hanyalah bumbu tambahan. Menu utamanya tetap perubahan AD ART. Negara sedang merapikan ulang kabel struktur BUMN supaya sejalan dengan rezim BP BUMN dan Danantara, dan itu tidak bisa selesai hanya dengan ganti orang. Harus ada perubahan pasal demi pasal yang mengatur secara eksplisit siapa boleh memutuskan apa, bagaimana posisi Seri A Dwiwarna, bagaimana hubungan perseroan dengan BP BUMN dan Danantara, serta bagaimana mekanisme persetujuan untuk merger, spin off, restrukturisasi, dan penyertaan modal. Pergantian pengurus bisa terjadi kapan saja lewat RUPS berikutnya. Tetapi tanpa AD ART baru yang selaras, seluruh proyek superholding ini akan berjalan di atas fondasi hukum yang rapuh.

Bagi investor, cara memandangnya sebaiknya dua lapis. Lapis pertama, terima kenyataan bahwa BUMN akan selalu sangat politis dan jangan mengharapkan standar meritokrasi murni seperti perusahaan swasta yang jauh dari orbit kekuasaan. Artinya risiko perubahan strategi mendadak akibat pergantian pengurus selalu ada dan harus diperhitungkan. Lapis kedua, justru perhatikan dengan saksama perubahan AD ART karena di sanalah terlihat desain besar bagaimana BUMN ini akan diperlakukan ke depan, apakah disiapkan untuk digabung, dipangkas, dijadikan mesin dividen, atau dijadikan kendaraan proyek strategis jangka panjang. Pergantian direksi dan komisaris bisa naik turun mengikuti musim politik, tetapi AD ART yang sedang disahkan lewat RUPS maraton inilah yang akan menjadi buku aturan permainan baru untuk semua pemain di lapangan, termasuk investor publik yang ikut menanggung konsekuensinya.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Jadwal RUPS BUMN

12 Desember 2025
• TLKM, PT Telkom Indonesia Tbk, pukul 14.00

15 Desember 2025
• WIKA, PT Wijaya Karya Tbk, pukul 14.00
• BBNI, PT Bank Negara Indonesia Tbk, pukul 14.00
• ANTM, PT Aneka Tambang Tbk, pukul 14.00

16 Desember 2025
• PTBA, PT Bukit Asam Tbk, pukul 14.00
• ADHI, PT Adhi Karya Tbk, pukul 14.00

17 Desember 2025
• TINS, PT Timah Tbk, pukul 14.00
• KAEF, PT Kimia Farma Tbk, pukul 14.00
• BBRI, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, pukul 14.00
• JSMR, PT Jasa Marga Tbk, pukul 10.00

18 Desember 2025
• SMBR, PT Semen Baturaja Tbk, pukul 10.00

22 Desember 2025
• SMGR, PT Semen Indonesia Tbk, pukul 14.00
• INAF, PT Indofarma Tbk, pukul 14.00
• BRIS, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, pukul 10.00
• BBTN, PT Bank Tabungan Negara Tbk, pukul 10.00

23 Desember 2025
• WSKT, PT Waskita Karya Tbk, pukul 14.00
• KRAS, PT Krakatau Steel Tbk, pukul 14.00
• GIAA, PT Garuda Indonesia Tbk, pukul 14.00

29 Desember 2025
• PGAS, PT Perusahaan Gas Negara Tbk

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy