imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ULTJ LK Q3 2025: MBG Belum Tercermin di Laporan Keuangan

Request member External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Banyak investor yang berharap ULTJ akan makin jaya karena program MBG dari Prabowo. Logikanya sederhana, kalau pemerintah bagi-bagi susu, produk ULTJ harusnya laku keras. Ekspektasi pun dibangun seolah ada jalur cepat menuju lonjakan laba. Masalahnya, angka bicara beda. Di laporan LK Q3 2025 YTD, tidak ada tanda ledakan permintaan, tidak ada kontrak jumbo yang tercermin, tidak ada penumpukan piutang besar, tidak ada penumpukan persediaan untuk persiapan proyek MBG. Narasi besar bertemu realitas yang tidak sesuai ekspektasi. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau membaca laporan kas ULTJ, maka ini jelas bukan cerita tentang perusahaan yang tumbuh gila-gilaan, ini cerita tentang perusahaan yang bayar tagihan masa lalu. Laba bersih YTD 977 Miliar tampak indah, naik 9,41%. Tapi kas dari operasi cuma 188 Miliar, bahkan sempat minus 84 Miliar di Q1 2025. Penyebab utamanya bukan penjualan yang anjlok, tapi pelunasan utang operasional dalam jumlah masif. Utang usaha turun 170 Miliar, akrual turun 213 Miliar. Gabungan dua pos ini menyedot 383 Miliar kas murni hanya untuk bayar kewajiban yang dulu diakui di kertas. Secara akrual dia sudah jadi beban lama, secara kas baru dibayar sekarang. Laba tetap naik, tapi kas keluar seperti air bah.

Memang ada sedikit kompensasi. Piutang turun 53 Miliar, artinya lebih banyak uang tertagih. Persediaan turun 153 Miliar, stok lama dipakai jualan tanpa banyak beli baru. Ini menyumbang kas masuk sekitar 206 Miliar. Tapi tetap kecelakaan hitung kalau dibanding 383 Miliar kas keluar dari pelunasan utang. Akibatnya, buku laba tetap tampak sehat, buku kas tampak letih.

Lalu soal promosi. Jika kita tarik ke Q1 2025, ada sinyal kuat bahwa promosi kurang efektif. Beban penjualan naik dari 242 Miliar menjadi 316 Miliar, tapi penjualan justru turun dari 2,297 Triliun ke 2,284 Triliun. Ini artinya lebih banyak bakar uang, hasil stagnan. Manajemen sadar, rem ditarik. Sepanjang LK Q3 2025 YTD, total beban penjualan akhirnya malah dipangkas dari 848 Miliar menjadi 740 Miliar. Biaya turun, margin terselamatkan. Buktinya, laba usaha naik 8,58% YTD, meski penjualan turun 5,24%. Artinya, laba naik karena efisiensi biaya, bukan karena pasar tumbuh. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Jika dilihat per kuartal, dramanya makin jelas. Q2 2025 jadi titik paling gelap. Penjualan jatuh 21,31% QoQ. Laba usaha minuman anjlok 39,30%. Laba bersih turun 32,86%. Ini fase worsening. Q3 2025 baru ada rebound. Penjualan naik 20,94% QoQ. Laba usaha minuman melonjak 60,69% QoQ dan 215,05% YoY. Laba bersih naik 47,63% QoQ dan 173,96% YoY. Headline ini terlihat spektakuler, tapi jangan tertipu angka besar. Penjualan YoY hanya naik 0,84%. Artinya, demand hampir tidak tumbuh, yang tumbuh adalah efisiensi biaya dan margin.

Sekarang, kembali ke mimpi MBG. Bila program itu sudah berdampak, harusnya ada tanda di neraca. Piutang dagang melompat besar karena penagihan ke negara, persediaan menumpuk karena produksi digenjot, atau ada kontrak yang dibukukan. Faktanya, tidak ada gejala tersebut sampai LK Q3 2025 YTD. Bahkan investasi di PT Toll Indonesia justru masuk proses likuidasi. Artinya, untuk saat ini, MBG masih narasi harapan, belum jadi realisasi finansial. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Yang jarang disorot adalah kekuatan neraca ULTJ. Kas akhir 2,54 Triliun. Utang bank jangka pendek cuma 1,5 Miliar. Beban bunga 98 Juta, hampir tidak relevan. Liabilitas jangka pendek turun dari 902 Miliar jadi 520 Miliar. Aset tetap naik 693 Miliar, indikasi belanja modal yang kemungkinan akan jadi kapasitas produksi baru. Ini perusahaan yang sangat sehat secara neraca, sangat defensif, sangat mampu bayar utang, hanya saja belum punya bensin pertumbuhan baru.

Cashflow jelek sekali karena 2025 adalah tahun bayar hutang operasional dan beban lama, bukan tahun panen kas.

Di Q1 2025, jelas promosi ULTJ gagal total. Budget promosi naik, hasil stagnan. Setelah itu strategi berubah jadi hemat biaya di Q3 2025.

Laba membaik di Q3. Kas masih tertekan. Permintaan masih stagnan. Neraca sangat kuat. Katalis pertumbuhan belum muncul.

Investor banyak yang menunggu ULTJ jadi pahlawan MBG. Tapi sampai LK Q3 2025 YTD, ULTJ belum jadi pahlawan. Dia justru sedang jadi bendahara yang disiplin membayar utang, memotong biaya, memperkuat modal, sambil menunggu momentum besar tiba. Perusahaan ini tidak sedang tumbang, tapi juga belum sedang terbang. Untuk pasar saham, pertahanan itu baik. Tapi yang dihargai biasanya bukan aman, melainkan tumbuh. Dan di titik ini, ULTJ masih menyiapkan panggungnya, bukan memainkan aksi utama.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy