Ini bedah cepat $NICK (PT Charnic Capital Tbk) Q3-2025 vs Q2-2025 (sejauh data yang tersedia publikan).
Ringkasan super singkat
•Model bisnis: holding & investasi; profit Q3 terutama dari gain portofolio efek + pendapatan sewa/dividen; Q3 mulai ada penjualan (baru Rp4,7 miliar) & muncul piutang/persediaan kecil → sinyal ekspansi aktivitas komersial.
•Laba Q3: Rp83,37 miliar (EPS dasar 128,04/lembar) – berbalik dari rugi tahun lalu; EBITDA ~Rp76,9 miliar.
•Neraca sangat likuid: Kas Rp160,6 miliar; current ratio ~49x; total liabilitas cuma ~Rp6,18 miliar (nyaris tanpa utang berbunga).
•Valuasi indikatif: Market cap ~Rp860 miliar, P/E TTM ~10,6x, P/B ~3,0x, EV ~Rp699 miliar (cap – kas).
Laporan Keuangan Q3-2025 (3 bulan berakhir 30 Sep 2025)
Pendapatan & laba:
✓Total pendapatan usaha: Rp102,21 miliar
• •Gain portofolio efek: Rp93,36 miliar
• •Sewa: Rp1,61 miliar
• •Dividen: Rp2,57 miliar
• •Penjualan: Rp4,73 miliar
•HPP: Rp23,40 miliar → Laba usaha: Rp75,95 miliar
•Pendapatan/(beban) lain-lain, neto: +Rp7,42 miliar (terutama keuntungan kurs ~Rp4,88 miliar)
•Laba bersih: Rp83,37 miliar; EPS: 128,04.
Arus kas (Q3):
•Kas dari operasi (CFO): Rp69,13 miliar
•Investasi bersih: –Rp4,31 miliar
•Pendanaan bersih: –Rp44,88 juta
•Kenaikan kas bersih: Rp64,78 miliar → kas akhir Rp160,61 miliar.
Neraca (30 Sep 2025 vs 31 Des 2024):
•Aset lancar: Rp267,25 miliar (kas Rp160,61 miliar, portofolio efek Rp98,85 miliar, piutang usaha Rp6,07 miliar).
•Aset tidak lancar: Rp25,23 miliar (properti investasi Rp17,53 miliar, persediaan Rp2,80 miliar).
•Liabilitas lancar: Rp5,45 miliar (termasuk utang usaha Rp3,66 miliar).
•Liabilitas jangka panjang: Rp0,73 miliar → Total liabilitas Rp6,18 miliar.
•Ekuitas: Rp286,30 miliar; saham beredar 651,15 juta.
Perbandingan Q3 vs Q2-2025 (gambaran)
•Dari ringkasan kuartalan pihak ketiga: EBITDA Q3 ~Rp76,9 miliar vs ~Rp66,3 miliar di 6M25 (indikasi QoQ naik). Pendapatan kuartal juga melonjak (tabel menunjukkan Q3 > Q2). Driver utama: gain portofolio efek berbalik positif.
•Karena file Q2 di situs emiten susah diunduh publik (error 406), angka QoQ di atas memakai ringkasan independen + konsistensi hitung (EBITDA Q3 ≈ laba usaha + depresiasi pada laporan Q3).
Solvency & Likuiditas
•Current ratio ≈ 49,0x (267,25 / 5,45). Kas bersih sangat besar dibanding total liabilitas.
•Debt-to-Equity ≈ 0,02x; praktis tanpa leverage; risiko finansial rendah.
Management Effectiveness (Q3, berbasis kuartal)
•Net margin ≈ 81,6% (profit didorong gain investasi).
•ROE kuartalan ≈ 29,1% (tidak untuk annualisasi lurus karena basis laba Q3 dominan dari gain pasar).
CCC (Cash Conversion Cycle) – pendekatan kasar Q3
Catatan: karena ini holding/investasi, metrik CCC kurang “murni”. Kita hitung estimasi berbasis akhir periode & data Q3 saja.
•DIO ~ 22 hari (persediaan rata-rata ~Rp1,40 miliar / HPP Rp23,40 miliar).
•DSO ~ 235 hari (piutang rata-rata ~Rp3,04 miliar / penjualan Rp4,73 miliar).
•DPO ~ 29 hari (utang usaha rata-rata ~Rp1,83 miliar / HPP Rp23,40 miliar).
•CCC ~ 228 hari. Interpretasi: penagihan lambat karena porsi “penjualan” kecil & baru mulai; bisnis utama tetap investasi, jadi CCC tidak mencerminkan core cash engine.
Valuation snapshot
•Market cap ~Rp859,5 miliar; P/E TTM ~10,6x (sumber pasar).
•BVPS ≈ Rp440/lembar → pada harga ~1.320 (indikatif), P/B ~3,0x.
•EV ≈ Rp859,5 – 160,6 = 698,9 miliar (tanpa sewa/utang lain signifikan).
Story & GCG singkat
•Grup: holding & investasi; entitas terkait termasuk PT Fuji Finance Indonesia Tbk, serta properti investasi (pendapatan sewa).
•Perkembangan 2025: sempat suspensi perdagangan akhir Juni 2025 & unsuspensi 26 Juni 2025; Q3 kembali lapor laba kuat.
•Eksposur risiko: volatilitas hasil portofolio efek (driver utama laba); porsi pendapatan berulang (sewa/dividen) relatif kecil → earnings quality sensitif ke pasar.
$NICK $IHSG