$UCID LK Q3 2025: Laporan Keuangan Terburuk dalam Sejarah Perusahaan Sejak IPO
UCID sudah rilis LK Q3 2025 dan hasilnya sangat-sangat mengecewakan para investor nyangkut. Kekecewaan tersebut bisa dimengerti karena kelemahan UCID di Q3 2025 terlihat sangat jelas dan menganga lebar seperti mulut buaya yang lagi lapar. Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, Uni-Charm Indonesia benar-benar kehilangan tenaga. Pendapatan anjlok, margin menyusut, dan yang paling fatal laba bersih yang dulu kinclong sekarang berubah jadi rugi besar. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Pendapatan neto UCID sepanjang 9M 2025 hanya mencapai 6,35 triliun Rupiah, turun sekitar 10,9% dibanding periode sama tahun lalu yang tembus 7,13 triliun Rupiah. Kalau dipecah per kuartal, penjualannya stagnan di kisaran 2 triliun-an per kuartal dan justru menurun dari Q1 ke Q3. Bandingkan dengan 2024 saat kuartal keduanya masih bisa mencatat 2,49 triliun. Bahkan penjualan ekspor juga jeblok dari 661,99 miliar jadi cuma 544,86 miliar. Artinya bukan cuma pasar domestik yang lesu, tapi pasar luar negeri pun ikut melemah.
Masalah makin dalam karena beban pokok penjualan tetap tinggi. Walaupun turun dari 5,71 triliun jadi 5,27 triliun, margin kotornya justru makin tipis. Di 2024 margin kotor masih 19,8% tapi tahun ini tinggal 17%. Artinya harga jual tak bisa menutupi biaya produksi yang naik. Kalau biasanya margin kotor UCID di atas 20% seperti produk consumer goods mapan lain, kini terjun bebas ke 15,6% di Q3 2025. Sinyal bahaya banget buat bisnis yang margin-nya tipis.
Yang bikin tambah pahit, beban penjualan justru naik, bukan turun. Padahal pendapatan lagi lemah tapi biaya promosi membengkak jadi 283,41 miliar, naik tajam dibanding 211,28 miliar tahun lalu. Mungkin UCID panik karena penjualan turun jadi gaspol promosi dan diskon untuk jaga volume. Tapi strategi itu malah bikin margin makin babak belur. Total beban penjualan kumulatif 9M 2025 tembus 943 miliar, lebih besar dari 888 miliar tahun lalu. Sementara itu beban umum dan administrasi memang sedikit turun dari 231 miliar ke 200 miliar, tapi efisiensi ini tidak cukup menolong. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Akibatnya laba usaha yang tahun lalu masih sehat 293 miliar sekarang berbalik jadi rugi 61 miliar. Padahal di Q1 2025 masih sempat laba 25,5 miliar tapi Q2 langsung rugi 27,8 miliar dan Q3 makin dalam 58,8 miliar. Ini bukan sekadar koreksi sementara tapi tanda struktur biaya dan strategi penjualan UCID lagi tidak sinkron dengan realitas pasar.
Bagian non-operasional juga ikut bikin tambah sengsara. Kerugian kurs besar di Q1 sekitar 4,7 miliar memang sempat mereda di Q2 dan Q3, tapi posisi liabilitas mata uang asing yang mencapai 52 miliar tetap membuat Grup rentan kalau Rupiah melemah. Walaupun biaya bunga menurun ke 3,08 miliar di Q3, beban pajak jadi bom waktu. Di Q3 saja muncul Beban Pajak Lainnya senilai 18,96 miliar, naik tajam dibanding periode sebelumnya. Total beban pajak lain sepanjang 9 bulan mencapai 23,11 miliar. Lalu ironisnya, walau UCID rugi sebelum pajak 57,1 miliar, perusahaan tetap harus bayar pajak penghasilan 38,7 miliar karena ada beban non-deductible sebesar 36,79 miliar yang bikin rugi akuntansi berubah jadi penghasilan kena pajak secara fiskal.
Kombinasi semua faktor itu akhirnya bikin kinerja UCID rontok total. Dari laba bersih 128,6 miliar di Q1 jadi rugi 6,15 miliar di 6M lalu terjun lagi ke rugi bersih 95,88 miliar di 9M. Artinya hanya dalam tiga bulan terakhir UCID kehilangan hampir 90 miliar Rupiah. Tahun lalu di periode yang sama masih bisa cetak laba 233,75 miliar, jadi pembalikannya ekstrem banget. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi akar masalah UCID di 2025 ada dua. Pertama bisnis inti kehilangan daya saing terbukti dari penurunan pendapatan dan margin yang tidak bisa ditutup dengan efisiensi. Kedua beban promosi dan pajak non-reguler justru meledak di tengah penurunan penjualan. UCID terlihat seperti perusahaan yang sedang kehilangan arah, harga jual ditekan, biaya promosi digeber, tapi hasil akhirnya malah rugi besar. Kondisi ini menandakan tekanan struktural, bukan cuma efek musiman. Dengan marjin terus tergerus, rugi makin dalam, dan beban pajak menghantam laba, wajar kalau investor yang nyangkut di UCID sekarang cuma bisa geleng-geleng kepala sambil berharap manajemen segera ganti strategi sebelum situasinya makin parah.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/2

