$MTEL
Mitratel (MTEL) Raup Laba 1,54 T per Kuartal III 2025, Rencanakan Buyback Saham Oleh Nur Hana Putri Nabila 29 Oktober 2025, 19:12
Finansial Bursa Mitratel (MTEL) Raup Laba 1,54 T per Kuartal III 2025, Rencanakan Buyback Saham Oleh Nur Hana Putri Nabila 29 Oktober 2025, 19:12 TELKOM Mitratel mencatat pendapatan turun tipis dari Rp 6,89 triliun menjadi Rp 6,88 triliun. RINGKASAN Mitratel mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,54 triliun yang didukung oleh efisiensi biaya operasional. Meskipun pendapatan sedikit turun, bisnis fiber menjadi motor pertumbuhan baru dengan peningkatan yang signifikan. Kinerja operasional perusahaan tetap kuat dengan peningkatan rasio penyewaan menara menjadi 1,55 kali. Mitratel juga agresif melakukan ekspansi jaringan fiber optik untuk memperluas jangkauan konektivitas yang merata. Perusahaan berencana melakukan pembelian kembali saham atau buyback dengan alokasi dana maksimal Rp 1 triliun. Aksi korporasi ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga saham dan kepercayaan investor. ! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI Emiten menara pelat merah PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,54 triliun hingga kuartal ketiga 2025, naik 0,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perusahaan, Mitratel mencatat pendapatan turun tipis dari Rp 6,89 triliun menjadi Rp 6,88 triliun. Bisnis menara kepemilikan sendiri (tower owned) masih menjadi kontributor utama dengan porsi mencapai 82,7% dari total pendapatan atau sekitar Rp 5,69 triliun. Sementara itu, bisnis fiber menjadi motor pertumbuhan baru dengan pendapatan Rp 431 miliar, meningkat 57,2% secara tahunan.
Dari sisi profitabilitas, EBITDA Mitratel naik 1,8% secara tahunan menjadi Rp 5,77 triliun, dengan margin EBITDA mencapai 83,8%. Biaya operasional (COE) berhasil ditekan 3,4% yoy menjadi Rp 1,11 triliun. Langkah ini mendorong margin laba bersih (NIM) meningkat menjadi 22,4%. Adapun normalisasi pendapatan tahun ini dipengaruhi oleh transaksi akuisisi PT Ultra Mandiri Telekomunikasi (UMT) yang dilakukan pada Desember 2024.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan, kinerja solid hingga kuartal ketiga tahun ini menunjukkan ketahanan dan adaptabilitas MTEL dalam menghadapi dinamika industri telekomunikasi. Ia menyebut, torehan ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus tumbuh secara berkelanjutan melalui efisiensi operasional, ekspansi infrastruktur digital, dan kenaikan nilai tambah bagi pelanggan. “Kami berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan pendapatan serta memperkuat profitabilitas dan daya saing di seluruh lini bisnis,” ujar Theodorus dalam keterangan resminya, Rabu (29/10). Kinerja Operasional Tetap Kuat
Sepanjang Januari–September 2025, Mitratel tercatat memiliki 40.102 menara dengan 61.987 tenant, sehingga menghasilkan tenancy ratio sebesar 1,55 kali, meningkat dari 1,51 kali pada tahun sebelumnya. Adapun pada jaringan fiber optik, Mitratel telah membukukan panjang billable sebesar 67.738 km, tumbuh 47,9% yoy. Hal ini mencerminkan ekspansi agresif dalam pembangunan infrastruktur fiber untuk memperluas layanan konektivitas. Theodorus mengatakan, pertumbuhan jaringan fiber dan peningkatan tenancy ratio menara menunjukkan bahwa strategi perusahaan berjalan sesuai rencana. “Kami terus memperluas jangkauan hingga ke wilayah-wilayah 3T untuk menghadirkan konektivitas yang merata dan inklusif,” kata Theodorus. Mitratel (MTEL) Buyback Saham Rp 1 Triliun Seiring dengan kinerja sahamnya, entitas anak Telkom Indonesia ini berencana melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan alokasi dana maksimal Rp 1 triliun. Harga sahamnya pun melesat 4,17% pada perdagangan hari ini di tengah pengumuman aksi korporasi itu. Merujuk keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia, Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan, pembelian saham kembali tidak akan melebihi 4,12% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Rencana pelaksanaan pembelian kembali saham akan dilaksanakan sejak 26 Agustus 2025 hingga paling lama 12 bulan sejak tanggal persetujuan Pembelian Kembali Saham dalam RUPSLB,” kata Hendra dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (21/7). Hendra mengatakan buyback saham dilakukan perusahaan dengan mempertimbangkan dua hal. Pertama, manajemen perseroan memandang Mitratel perlu untuk menjaga stabilitas harga saham yang beredar saat ini yang dapat mencerminkan nilai atau kinerja perusahaan serta demi menjaga kepercayaan investor.
Artikel ini telah tayang di https://cutt.ly/0r72WNKo dengan judul "Mitratel (MTEL) Raup Laba 1,54 T per Kuartal III 2025, Rencanakan Buyback Saham" , https://cutt.ly/kr72WNY4
Penulis: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti