Salah satu cara membeli saham untuk invest > 1 tahun harus tahu orangnya dahulu, begitu jugq saham dengan spekulasi resiko tinggi high rise siapa dibalik Market Movernya kadang owner itu bisa merangkap MM terselubung walaupun dalam paparannya selalu berkelit dengan harga pasar bukan kami yang menentukan, kami hanya fokus pada kinerja perusahaan

**************

Reputasi Owner

Pengurus Komisaris dan jajaran Direksinya

Manajer dan stafnya

Bagaimana track record didunia persahaman atas emitennya (banyak delisting lalu buat ipo lagi?) dan bagaimana owner serta manajemen dengan gaya hidup pribadinya apakah memakai uang perusahaan harus kita simak.

Dunia saham itu sempit sekali anda cacat, promosi gratis dari mulut ke mulut apalagi yang terkena kerugian akibat ditipu itu dapat menjatuhkan reputasi mau diumpetin bagaimanapun. Makanya si B perlu AS untuk pulihkan kepercayaan dari bisnisnya. Makanya ada juga si Acong juga "ngumpet" dibalik nominee karena track recordnya udah "cacat" dibursa. Ada juga yang nekad si Barokah tetap memakai cara lama usang terbitin PP maupun RI

Apakah memiliki keadilan dan penghargaan kepada pemegang saham minoritas

Apa tujuannya IPO ? apa mau EXIT LIQUIDITY ?

Jangan setelah IPO tahu resiko perusahaan Terbuka takut berhadapan dengan pemegang saham, minim informasi kinerja

Mau uang IPO tapi meremehkan pemegang saham minoritas karena anggap tetap pengendali penuh padahal sampai mau delisting, aturan sudah jelas harus membeli saham publik !

**********

Lalu apakah PELIT ? apakah ADIL ?

Mau perusahaan untung besar kalau PELIT tidak akan bagi dividen walaupun dapat menyisihkan dana untuk pemegang saham walaupun alasan klisenya akan memaksimalkan nilai untuk pemegang saham apa benar memaksimalkan? atau ? jangan jangan emiten tbk dibuat untung ditertutupnya masih rugi ? Kas sebagai jaminan pinjaman bank untuk modal kerja? trik silat begini yang tidak bisa hanya melihat laporan keuangan, tahunan tapi perlu ekstra effort untuk turun kelapangan, riset perusahaan dilapangan yang terkait grup

ADIL dalam artian tidak ada benturan kepentingan menyelamatkan diri sendiri dulu, dilapangan bisa terlihat bagaimana memperlakukan investor saham retail yang bagus ASII yang effort sampai mengirimkan suvenir bagi pemegang sahamnya yang tidak dapat hadir asal berkontribusi aktif memberikan suara pada e rups. Ya lebih baik daripada perusahaan sok2an di hotel mewah bintang 5, menyediakan minum sekedar aqua saja tidak ada, padahal perusahaan elit konglomerasi malu maluin sih. Masih lebih baik yang katanya pelit M*C masih sediakan kue dan minum, padahal ya tukang cuci ac saya saja masih saya belikan aqua botol wkwkwk

***********

Untuk keperluan pribadinya BOROS luar biasa, belanja kebutuhan pribadi, barang bermerek, mobil mewah, klub golf dicharge perusahaan tapu disisi lain pelit bagi pemegang saham

BOROS hanya untuk pencitraan. Bahkan perusahaan jelekpun hampir bangkrut bisa bisanya melakukan RUPS, public expose di hotel bintang 5

Tapi ada ekstrimnya, perusahaan undervalue tetap saja nyungsep karena mau harga saham perusahaan naik tapi maunya pakai uang orang lain boro boro mau buyback. MM pun udah tahu dan kenal, maka ogah jadi market makernya katanya pait

Model begini rela diwawancara medsos promo prama kasih sejuta janji prospek luar biasa jaminan ke surga bisa bertemu bidadari biasanya yang baru IPO agar dapat exit liquidity, nanti kalau sudah berhasil ....bisa tiba tiba hilang dari dunia persahaman. Yang dulunya RUPS & PE di ibukota Jakarta tiba tiba bisa kembali ke domisili perusahaan berpusat dan beroperasi dan penbeli retail yang terpancing eforia kenaikan harga pasar tanpa fundamental yang menangis dalam hati dan diam karena malu serta baru menyadari kebodohannya. Yang tidak mau maju menyerah dan menyalahkan bondar bandar dan cap saham judi hanya jadi pecundang selamanya

Ya begitulah dunia persahaman underground yang media mainstream tentu tidak akan ada yang menulisnya