☘️ 18 Likes vs CAGR 18%
👋🏼 Stockbitors, pernah nggak sih, kamu ngalamin ini?
Dengan semangat '45, kamu nulis di Stockbit. Rapi, terstruktur, lengkap dengan data pendukung. Kamu nggak pakai bumbu pom-pom, murni data dan fakta.
Kamu nulis sebuah INSIGHT yang menurutmu brilian. Kamu begadang, bukan buat nonton bola, tapi buat bedah laporan keuangan sampai ke catatan kakinya. Kamu baca semua materi public expose, kamu dengerin rekaman earnings call, sampai kamu bikin proyeksi valuasi sederhana di Excel. Kamu yakin seyakin-yakinnya, ini adalah sebuah insight yang berharga.
Kamu klik "Post". Kamu tunggu.⌛️
Satu jam kemudian... notifikasi muncul. 2 likes.
Tiga jam berlalu... 5 likes.
Besok paginya, dengan sedikit harapan, kamu buka aplikasi lagi. Mentok di 9 likes.
Di saat yang sama, kamu scroll timeline dan melihat post isinya cuma, "$GOTO airdrop! 🚀🚀 SEROK!". Likes-nya? 212. Ada lagi yang cuma posting meme bapak-bapak pakai kacamata hitam dengan caption "Bandar $BBRI lagi akumulasi". Likes-nya? 300 lebih.
Rasanya gimana? Nyesek, kan? Analisa berhari-hari yang kamu anggap mahakarya, kalah telak sama roket dan meme. Kamu pasti langsung bertanya ke diri sendiri, "Apa analisa saya yang jelek? Apa saya kurang pintar? Apa orang-orang di sini nggak suka sama saya?"
Kalau kamu merasakan itu, tenang. Saya pernah ada di posisi kamu. Posisi di mana validasi dari 18 orang di dunia maya terasa lebih penting daripada keyakinan pada riset yang sudah saya lakukan mati-matian.
Tapi suatu hari, sebuah kesadaran menampar saya. Saya sadar, saya sedang memainkan permainan yang salah. Saya mencari tepuk tangan di sebuah stadion yang penontonnya lebih suka melihat kembang api daripada strategi permainan itu sendiri. Padahal, tujuan awal saya masuk ke pasar modal bukan buat jadi seleb Stockbit. Tujuan saya adalah membangun kemandirian finansial.
Di momen itulah, saya mengubah segalanya. Saya putuskan untuk berhenti total mengejar 18 likes, dan mulai fokus 100% pada target yang terdengar jauh lebih angkuh, tapi sebenarnya jauh lebih bisa dicapai: mendapatkan CAGR (Compound Annual Growth Rate) 18%.
Gila, kan? Mungkin kamu berpikir, "Nggak salah nih? Warren Buffett aja segitu. Ini kok malah dibilang 'lebih gampang'?"
Sabar, jangan emosi dulu. Mari saya ajak kamu membedah dua permainan ini, biar kamu paham maksud saya.
🍃 Mengejar 18 Likes di Stockbit
Aturan Mainnya: TIDAK ADA‼️ Aturan berubah setiap detik. Hari ini yang disukai adalah analisa teknikal dengan 10 indikator. Besok, yang disukai adalah rumor dari "orang dalam". Lusa, yang viral adalah meme IHSG merah.
Modal yang Kamu Butuhkan: Kecepatan merespons tren, keberanian ikut-ikutan, dan hoki supaya post kamu dilihat oleh akun-akun besar. Kamu harus jadi yang paling berisik, paling heboh, paling cepat nimbrung.
Prosesnya: Kamu harus online 24/7. Memantau apa yang sedang panas. Ikut teriak "HAKA!" saat saham naik, dan ikut menyebar FUD (Fear, Uncertainty, and Doubt) saat saham turun. Analisa mendalammu? Seringkali dianggap "terlalu panjang, males baca". Ini adalah kontes popularitas, bukan kontes kecerdasan.
Hasilnya: Euforia sesaat. Notifikasi yang membuat dopamin kamu naik selama 5 detik. Tapi, apakah likes itu bisa kamu tukar dengan beras di Indomaret? Apakah angka itu bisa mempercepat dana pensiunmu? Tentu tidak. Itu cuma validasi kosong.
☘️ Mengejar CAGR 18%
Aturan Mainnya: SANGAT JELAS‼️, terkesan 'membosankan', dan tidak pernah berubah sejak zaman Benjamin Graham: Beli bisnis luar biasa dengan harga yang masuk akal, lalu duduk manis dan bersabar. Itu saja.
Modal yang Kamu Butuhkan: Kesabaran tingkat dewa, disiplin baja, dan kemampuan super untuk mengabaikan keramaian. Kamu tidak perlu jadi yang paling berisik. Justru, kamu harus jadi yang paling tenang dan paling sunyi.
Prosesnya: Nah, ini bagian yang saya sebut "The Silent Game". Proses yang sama sekali tidak keren untuk dipamerkan. Mari saya tunjukkan babak-babaknya.
Babak 1️⃣ Ganti Kacamata Kamu
Ini langkah pertama yang wajib kamu lakukan. Berhenti bertanya, "Saham apa yang besok mau terbang?". Mulailah bertanya, "Kalau saya punya uang untuk membeli seluruh perusahaan ini, apakah saya mau? Dan apakah saya bersedia memilikinya untuk 10 tahun ke depan tanpa boleh menjualnya?"
Pertanyaan ini akan mengubah cara pandangmu 180 derajat. Kamu tidak lagi melihat ticker/kode saham, kamu melihat BISNIS. Kamu akan mulai mencari perusahaan yang:
Punya Benteng Pertahanan (Moat): Kompetitor susah banget menirunya. Bisa karena brand-nya (seperti AQUA) atau mungkin jaringan distribusinya.
Manajemennya Berintegritas: Mereka tidak suka main-main dengan uang investor. Cek rekam jejak mereka. Apakah mereka menepati janji? Apakah mereka fokus pada pertumbuhan jangka panjang?
Rapornya Bagus (Laporan Keuangan): Laba tumbuh konsisten, utangnya wajar, dan yang terpenting, bisnisnya menghasilkan uang tunai (arus kas positif).
Babak 2️⃣ Jadi Detektif Partikelir
Inilah bagian yang paling tidak "seksi". Sementara yang lain sibuk pompom atau berdebat kusir di Stockbit, ini yang saya lakukan di akhir pekan, dan ini yang harus kamu lakukan juga:
Baca Laporan Tahunan: Jangan cuma lihat halaman depan. Baca surat dari direktur. Pahami model bisnisnya. Cari tahu apa saja risiko yang mereka hadapi. Ini seperti membaca buku manual dari aset paling berhargamu.
Bandingkan dengan Saingannya: Kenapa kamu lebih memilih Bank A daripada Bank B? Apa keunggulan kompetitifnya?
Survey Lapangan: Ini seperti kamu mau buka warung kopi, kamu pasti akan survei dulu kan warung kopi lain di sekitar situ?
Lakukan Valuasi Sederhana: Tidak perlu pakai rumus yang bikin kepala pusing. Cukup pakai rasio sederhana. Logikanya sederhana: Kamu mau "membeli Ferrari seharga Kijang". Cari bisnis berkualitas Ferrari yang sedang dihargai murah oleh pasar karena sentimen sesaat.
Semua proses ini terjadi di hidupmu. Tidak ada yang akan memberimu tepuk tangan. Tidak ada notifikasi "likes". Hanya ada kamu, keyakinanmu, dan data.
Lengkapnya bisa baca disini
(Part-1) https://stockbit.com/post/19030656
Untuk Kamu yang Mau Kaya Beneran, Bukan Cuma Kelihatan Pinter.
(Part-2) https://stockbit.com/post/19040583
Untuk Kamu yang Mau Jadi Pemilik Bisnis yang Tidur Nyenyak
Babak 3️⃣ Eksekusi dan Ujian Mental Terberat
Setelah kamu menemukan beberapa perusahaan juara versimu, kamu mulai membeli. Dan di sinilah neraka yang sebenarnya dimulai. Percayalah, portofoliomu tidak akan naik 1.5% setiap bulan dengan indah. Realitanya akan seperti ini:
3 Bulan Pertama: Kamu beli saham A di harga 100. Minggu depannya $IHSG anjlok, sahammu ikut turun ke 85. Portofoliomu merah 15%. Semua orang di grup Telegram panik dan berbaik hati CUT LOSS.
6 Bulan Berikutnya: Harganya diam saja di area 90. Naik sedikit, turun lagi. Nggak ke mana-mana. Sangat membosankan. Sementara itu, kamu melihat saham "gorengan" lain terbang ratusan persen. Keraguan mulai merayap di kepalamu, "Apa analisa saya salah?"
Setelah 1 Tahun lebih: Perusahaan rilis laporan keuangan yang hasilnya di atas ekspektasi. Laba bersihnya meroket. Pasar yang tadinya cuek, mulai sadar ada "harta karun". Harganya perlahan tapi pasti naik ke 1.250, lalu 2.500, lalu 5.000.
Momen inilah yang memvalidasi seluruh kerja keras dan kesabaranmu. Kemampuanmu untuk tetap tenang saat semua orang panik, itulah yang memisahkan kamu dari kerumunan.
Babak 4️⃣ Panen dalam Hening
Tiga, empat, atau lima tahun berlalu. Kamu membuka spreadsheet portofolio. Kamu masukkan angka-angka terakhir. Dan formula di Excel itu menunjukkan CAGR: 18.7%.
Tidak ada notifikasi di HP. Tidak ada kembang api. Tidak ada yang teriak, "Selamat, Suhu!". 🙌🏼
Yang ada hanyalah rasa tenang yang mendalam. Sebuah kepuasan yang sunyi. Rasa aman karena kamu tahu, kamu sedang membangun sesuatu yang nyata untuk masa depan.
Jadi, Kamu Mau Main Game yang Mana? Kenapa saya bilang CAGR 18% lebih mudah dari 18 likes?
Karena permainan 18 likes aturannya abstrak, lawannya adalah ribuan orang lain, dan hasilnya semu. Kamu harus terus mengejar sesuatu yang bergerak tanpa henti.
Sedangkan permainan CAGR 18%, aturannya jelas. Lawan terbesarmu hanya satu: dirimu sendiri. Emosimu, ketidaksabaranmu, dan egomu yang butuh pengakuan instan.
Mengalahkan dirimu sendiri memang tidak gampang, tapi setidaknya aturannya adil. Kamu tidak bergantung pada algoritma Stockbit atau selera orang banyak. Kamu hanya bergantung pada disiplin dan keyakinanmu.
Pada akhirnya, pasar modal itu adil. Ia akan memberikan imbal hasil kepada orang yang paling sabar dan paling paham apa yang mereka miliki. Imbal hasil itu mungkin tidak datang dalam bentuk "likes", tapi dalam bentuk kebebasan finansial yang nyata.
Jadi, sekarang tanyakan pada dirimu sendiri: Kamu mau mengejar yang mana? 18 likes yang akan menghilang dalam 24 jam, atau 18% CAGR yang akan membangun fondasi finansialmu untuk tahun-tahun ke depan?
Pilihannya ada di tangan kamu.