Apakah IPO Adalah Judi yang Enak?
Lanjutan analisis dari postingan sebelumnya tentang return saham IPO di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Kalau kita zoom out perjalanan IPO di Indonesia dari November 2023 sampai April 2025, polanya sebenarnya jelas banget. IPO baru biasanya dimulai dengan fase euforia yang gila-gilaan. Saham-saham yang baru listing kurang dari 1 bulan sering langsung melejit, kayak FORE yang baru umur 13 hari udah naik +97,87%, atau MDLA yang masih aman di harga IPO setelah 12 hari. Ini fase di mana orang beli tanpa mikir panjang, yang penting baru, yang penting rame. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Tapi jangan berharap bulan madu ini bertahan lama. Masuk umur 1–3 bulan, pasar mulai buka mata. Saham-saham yang fundamentalnya payah langsung kena pil pahit. Contohnya, KAQI cuma butuh 1,5 bulan buat anjlok -57,63%, dan UNTD turun lebih parah lagi -67,50% dalam waktu 2,5 bulan. Ini fase brutal di mana banyak IPO yang tadinya "wah" berubah jadi "waduuh".
Kalau kita lanjut ke umur 3–6 bulan, arah makin jelas. Saham yang memang bagus mulai menanjak mantap, kayak DGWG yang naik +93,04% setelah 3,5 bulan atau CBDK yang tahan di +68,11%. Sebaliknya, saham gorengan makin kering pembelinya. BRRC misalnya, longsor -75,71%, CGAS bahkan lebih parah di -70,41%. Di fase ini, seleksi alam benar-benar bekerja tanpa ampun. https://cutt.ly/vrjsToEv
Kalau sudah lewat 6 bulan, kelihatan banget siapa yang kuat, siapa yang cuma numpang lewat. DATA, misalnya, setelah 11 bulan listing malah meledak +458,51%, atau DAAZ yang juga ngebut +357,95% dalam waktu 5,5 bulan. Ini bukti bahwa di atas 6 bulan, harga saham lebih dikendalikan oleh fundamental bisnis, bukan sekadar hype.
Kalau kita klasifikasikan rentang waktu vs pola return, hasilnya begini:
Kurang 1 bulan: Euforia liar, peluang besar tapi risiko besar.
1–3 bulan: Seleksi brutal, banyak IPO gagal survive.
3–6 bulan: Trend stabil, saham bagus mulai dominan.
6 bulan ke atas: Fundamental jadi faktor utama.
Dari sisi sektor, Energy jadi sektor paling ekstrem: ada RATU (+369,57%) dan MINE (+156,94%) yang meledak, tapi juga GRPH (-51,46%) dan UNTD (-67,50%) yang nyungsep. Basic Materials kayak DAAZ (+357,95%) dan DGWG (+93,04%) lebih stabil naik.
Sementara Technology kayak DATA (+458,51%) jadi sektor paling spektakuler.
Sebaliknya, Financials dan Consumer justru banyak yang berakhir jadi museum saham.
Kalau dirangkum, ini Top Gainer IPO 2023–2025:
DATA +458,51%
DAAZ +357,95%
RATU +369,57%
AREA +316,03%
NAIK +264,49%
Dan Top Loser IPO 2023–2025:
ISEA -79,60%
MPIX -76,87%
BRRC -75,71%
BAIK -74,46%
CGAS -70,41%
Kalau ditarik rata-rata, semua IPO ini hanya menghasilkan return bersih +11,25%.
Artinya? Kalau kamu asal ikut IPO tanpa seleksi, peluang nyangkut lebih gede daripada cuan.
Tapi main saham IPO gak sesederhana lihat sektor dan harga doang. Ada faktor lebih penting: siapa underwriter (UW)-nya, seberapa kuat bandarnya, dan berapa banyak orang yang ikut antre. Ini dijelaskan rinci di insight Not All IPO and UW Created Equal.
Kalau UW-nya jago:
Penjatahan ketat: Barang langka, harga naik.
ARA lock berjilid-jilid: Bandar kuat jaga harga.
Distribusi rapi: Retail bisa keluar cuan.
Kalau UW-nya ampas:
Penjatahan longgar: Barang buangan.
Listing sepi: Tidak ada momentum.
Retail jadi exit gate untuk PSP.
Contoh nyata? Saham kayak DUCK, ENVY, HKMU, JSKY. Awalnya ARA, lama-lama gocap, disuspend, hilang.
Kapan Harus Hold atau Sell Saham IPO?
Triknya sederhana: lihat ARA lock.
Masih ARA lock: Bandar kuat → Hold.
ARA lock jebol: Bandar mulai kere → Sell cepat dan move on.
Kalau mau tambah yakin, lihat jumlah antrian IPO:
Kalau peserta IPO lebih dari 10.000–50.000 orang, probabilitas sukses bisa 90%.
Kalau antrian sepi (<10.000), siap-siap resepsi sunyi, peluang jeblok lebih besar.
Main Saham IPO Tidak Usah Pakai Hati
Strategi IPO itu simpel:
1. Strategi Riset Mendalam:
Baca prospektus, cek siapa PSP, siapa UW.
Capek, butuh effort, tapi kalau dapat jackpot bisa besar.
2. Strategi Hit and Run:
Gak perlu mikir. Hari pertama cuan? Sell. Hari pertama jeblok? Sell.
Move on ke IPO berikutnya.
Khusus di 2025, dengan 66 IPO targetan BEI, peluangmu naik drastis kalau disiplin keluar-masuk cepat.
Nasib Saham IPO Beberapa Bulan Terakhir
🔥 Saham IPO yang naik dari harga IPO:
$RATU: Rp1.150 → Rp5.400 (+369,57%)
MINE: Rp216 → Rp555 (+156,94%)
$FORE: Rp188 → Rp372 (+97,87%)
DGWG: Rp230 → Rp444 (+93,04%)
CBDK: Rp4.060 → Rp6.825 (+68,13%)
OBAT: Rp350 → Rp515 (+47,14%)
🔥 Saham IPO yang turun dari harga IPO:
BRRC: Rp210 → Rp51 (-75,71%)
KAQI: Rp118 → Rp50 (-57,63%)
KSIX: Rp452 → Rp204 (-54,87%)
YUPI: Rp2.390 → Rp1.595 (-33,26%)
HGII: Rp200 → Rp180 (-10,00%)
YOII: Rp100 → Rp99 (-1,00%)
🔥 Saham yang stabil (tidak naik/turun):
MDLA: Rp188 → Rp188 (0,00%)
Saham IPO yang sukses didominasi oleh Energy, Basic Materials, dan Technology.
Saham IPO yang gagal banyak datang dari sektor Consumer dan Financials.
Underwriter dan Bandar adalah faktor krusial, bukan sekadar prospektus.
ARA lock adalah indikator hidup dan mati di saham IPO.
Masuk cepat, keluar lebih cepat, jangan baper.
Main IPO bukan soal cinta, ini soal cepat-cepetan cari cuan.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$DKHH