@amanwar Short selling itu bukan trading limit, bukan uang tunai, dan bukan lot saham yang dimiliki. Ini adalah trik di pasar saham yang memungkinkan seseorang menjual saham yang bahkan belum mereka punya, dengan harapan bisa membelinya kembali di harga yang lebih rendah. Iya, jual dulu, beli belakangan. Kalau harga turun, short seller untung. Kalau harga naik? Ya siap-siap nombok. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Bagaimana caranya? Biasanya, short seller meminjam saham dari broker yang punya izin short selling. Setelah saham itu dipinjam, mereka langsung menjualnya di harga tinggi. Kalau harga saham anjlok seperti yang mereka harapkan, mereka tinggal beli kembali di harga murah, lalu mengembalikan saham ke pemiliknya. Selisih harga jual dan harga beli itulah yang jadi cuan.
Tapi ada satu versi lebih ekstrim: naked short selling. Kalau short selling biasa ibarat jual mobil pinjaman teman, naked short selling itu jual mobil yang bahkan nggak ada! Di sini, si pelaku menjual saham tanpa pernah meminjam atau memilikinya terlebih dahulu. Ini bisa terjadi kalau sistem bursa tidak ketat dalam memverifikasi apakah saham yang dijual benar-benar ada atau tidak. Kalau pas waktu penyelesaian (T+2) mereka gak bisa menemukan saham untuk dibeli kembali, maka bisa terjadi gagal serah (fail to deliver). Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Perbedaan utamanya?
Short selling biasa → Pinjam saham dulu, baru jual. Jadi masih ada "modal" berupa saham pinjaman.
Naked short selling → Langsung jual tanpa punya saham sama sekali. Ini ibarat jual tiket konser padahal belum punya tiketnya. Kalau harga turun, bisa beli murah dan tetap cuan. Tapi kalau harga naik atau barangnya gak ada? Ya siap-siap kena masalah.
Masalahnya, naked short selling bisa bikin pasar kacau. Karena saham yang dijual lebih banyak dari yang sebenarnya ada di pasar, harga bisa anjlok tanpa alasan fundamental. Dan kalau harga jatuh gara-gara aksi jual "hantu" ini, siapa yang jadi korban? Investor ritel yang nyangkut dan harus cut loss. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi, kalau di Indonesia naked short selling masih bisa terjadi, apalagi sanksinya cuma peringatan tertulis, mungkin kita harus berhenti heran kenapa harga saham bisa longsor tanpa alasan jelas.
$ADRO $AADI $TLKM