Mendengar ilmu tentang investasi dari dedengkot dedengkot, kesimpulannya ada 3 yg jadi dasar investasi : Lakukan sedini mungkin, investasi leher ke atas, hidup hemat.
Bagi saudara muslim, sebenarnya ilmu investasi tersebut sudah dilakukan oleh Rasulullah Muhammad.
Yatim piatu saat usia masih kecil. Tidak menempuh jalur seorang sarjana meskipun termasuk keluarga elit bani Quraisy.
(Lakukan sedini mungkin) Dari beneran usia kecil malahan sudah bekerja menggembala, lalu berdagang.
(Investasi leher ke atas) Dilakukan terus menerus dengan istiqomah, sampai dipercaya orang untuk kelola uang dan mendapat julukan al-amin yg terpercaya. Saking apanya kalau tidak karena kemampuan atau ilmu yang mumpuni. Tidak ilmu dagang saja, bahkan jadi referensi masyarakat untuk bertanya perihal konflik kemasyarakatan.
(Hidup sederhana) Tidak seperti keluarga petinggi Quraisy pada umumnya yang suka hidup hedon, Rasulullah Muhammad kecil hidupnya sederhana.
Dan pada usia 20-an, sudah menjadi pemuda yang kaya raya. Memperistri Khadijah yg juga merupakan saudagar kaya, dengan status sosial tertinggi di kaum nya.
Saat usia 40, pertama kali mendapat wahyu. Rasulullah rela menggunakan semua hartanya untuk dakwah, rela dipersekusi keluarga sendiri sampai kehilangan berbagai macam akses, kekayaan, status sosial, bahkan percobaan pembunuhan, sampai pindah ke Madinah tinggal di rumah kecil RSSS satu bilik cuma untuk tidur. Semua itu demi mencapai tujuan yang hakiki yaitu kembali kepada Allah.
Orang yang menggunakan kacamata duniawi saat itu, pasti berpendapat bahwa Rasulullah sekarang jadi gila. Sudah kaya, istri juga orang kaya, keduanya keluarga terhormat status sosial tinggi, mau apapun bisa, kok cari aneh aneh.
Jadi perlu diingat baik baik, semua yg kita dapatkan didunia ini bukanlah tujuan. Melainkan sebuah bekal perjalanan hidup untuk mencapai tujuan.
random tag $DMAS $SIDO $GJTL