BELAJAR BANDARMOLOGY SERIES
{PART 5}
-ANALISIS BANDARMOLOGI : SIKLUS-
⚠️WARNING⚠️
CATATAN RUMUS DI POSTINGAN INI WAJIB ANDA SIMPAN, JIKA TIDAK ANDA AKAN TERKENDALA DALAM MENGANALISIS BANDARMOLOGI.

Good Morning! Pada postingan sebelumnya disini https://stockbit.com/post/17435237 anda sudah mengetahui bahwa penggerak harga saham itu juga dikendalikan oleh "fraksi" oleh grup saham dengan member yang banyak, member tersebut juga punya modal yang lumayan dan bukan cuma Bandar semata penggerak harga. Sehingga beberapa orang sebenarnya sudah ada yang mulai merasa skeptis "Loh, jangan-jangan gak terlalu relate juga mantengin kode-kode broker dalam bertransaksi ini?"

Anda tentu sering melihat pada stream, ada Stockbitor yang screenshoot orderbook kemudian dengan caption “Wih, bandarnya saham ABCD lagi borong nih! Alamat naik!”. “Bandar XX mulai jualan tuh di saham ABCD! Awas di guyur!”. Demikian tulisannya.

Sebenarnya cara mengamati broker-broker tertentu yang aktif bertransaksi dan mengerek harga naik itu sudah benar. Hanya saja, sayangnya dilakukan pada satu hari saja. Padahal kita sudah mengerti bahwa konsep bandar membeli saham itu adalah akumulasi. Yakni mencicil saham pada harga termurah dan menjaga transaksinya agar tidak dibalas jual. Prosesnya tidak satu hari saja. Bisa berhari-hari.

Artinya, kalau kita hanya melakukan analisis bandarmologi pada satu hari saja, maka ini berpotensi miss leading. Bisa saja proses borongnya sudah beberapa hari yang lalu telah terjadi. Hal ini juga saya temukan dalam referensi dari buku Ryan Filbert yang berjudul Bandarmology, bahwa dalam menganalisis aktivitas bandar, sebaiknya dilakukan dalam rentang lebih dari satu hari.

Saya sendiri memantau pergerakan akumulasi dan distribusi ini minimal dua minggu sampai satu bulan. Sehingga terlihat benar juga rata-rata yang terjadi apakah akumulasi atau distribusi. Karena bisa saja pada hari ini anda lihat terjadi distribusi oleh broker, namun sebulan terakhir justru terdata rata-rata broker akumulasi. Pun sebaliknya.

Untuk dapat menganalisisnya mudah sekali, saya sarankan menggunakan desktop ya? Dan tinggal masukan data satu bulan terakhir kemudian lihat rata-ratanya apakah terjadi akumulasi atau justru distribusi. Bisa anda lihat pada gambar, sudah saya paparkan perbedaan antara melihat perhari dan dengan jangka waktu sebulan. Cuman kekurangan cara ini adalah, kita harus buang tenaga menandai kapan saja distribusi dan akumulasi itu terjadi beberapa hari kebelakang. Sehingga, akan jauh lebih mudah bila mengamatinya lewat indikator saja dengan basis pengetahuan analisis teknikal.

Siklusnya selalu berulang ==akumulasi > (netral) > distribusi==. Netral ini saya amati sering terjadi beberapa hari sebelum siklus berlanjut dari akumulasi ke distribusi lalu kembali lagi ke akumulasi. “Oke saya sudah paham, berarti saya akan beli kalau terjadi akumulasi dan jual ketika terjadi distribusi?” Tidak sesederhana itu Ferguso.

Anda harus paham terlebih dahulu trend yang terjadi pada saham yang anda pantau bandarmologinya. Ketika saham naik, hal itu disebabkan akumulasi (efek supply and demand). Tapi kalau anda asal beli hanya bermodal informasi “akumulasi”, potensi anda nyangkut akan besar. Bukan jadi investor malah jadi apestor.
Dan satu lagi fakta yang anda harus ketahui, bahwa ketika akumulasi terjadi, harga saham tidak lah selalu naik tinggi. Dan begitu pula saat terjadi distribusi, harga saham tidak lah langsung turun drastis.

Bayangkan jika akumulasi dilakukan tiba-tiba dan mengerek harga saham naik? Wah, repot. Niatnya nyicil malah jadi exit liquidity ritel copet. Begitu juga dengan distribusi. Kalau tiba-tiba bisa drop harga saham, malah nyangkut. Bikin panic selling.

Untuk bisa menafiskan bandarmologi anda sudah harus tahu dan wajib tahu siklus harga yakni up trend, sideways dan down trend.

⚠️Rumus menafsirkannya⚠️ :
===============================================================================================
1.Jika anda melihat harga sedang sideways, kemudian dalam rentang harga sideways tersebut terjadi proses akumulasi, maka itu bisa menambah keyakinan anda kalau trend akan segera berganti menjadi up trend. Pun sebaliknya ketika sideways dan terjadi distribusi, maka akan ada kemungkinan trendnya akan berubah menjadi down trend.

2.Jika anda melihat harga sedang up trend namun terjadi distribusi dalam rentang harga tersebut, maka anda harus berhati-hati karena ketika distribusi terjadi, harga saham akan mulai terkoreksi atau berubah arah menjadi down trend. Sebaliknya, jika pada saat down trend mulai terjadi akumulasi, artinya menjadi tanda kalau trendnya akan berubah arah.
===============================================================================================
Apabila menggunakan indikator, rumusnya sama seperti dua nomor di atas. Tetapi ada rumus tambahan.

1.Jika anda melihat harga turun (higher low/puncak harga menurun), tetapi indikator bandarmologi membentuk higher high/puncak indikator naik, maka dapat dipastikan penurunan akan terus berlanjut. Hal ini menandakan bahwa bandar tidak cukup kuat dalam mengangkat harga.

2.Jika anda melihat harga naik (lower high/lembah harga naik), tetapi indikator bandarmologi membentuk lower low/lembah indikator turun, maka dapat dipastikan kenaikan harga akan berlanjut. Hal ini menandakan bahwa bandar sedang take profit dan siap untuk melakukan akumulasi selanjutnya, mengangkat harga naik. Ketika hal ini terjadi, biasanya terdapat koreksi.
===============================================================================================
Sederhananya saya akan bilang, kalau Bandarmologi juga belajar tentang “divergensi” pada indikatornya. Karena belajarnya divergensi, maka analisis bandarmologi ini akan berperan sebagai "leading indicator".
Kalau akumulasi searah dengan pergerakan harga saham dan distribusi searah dengan pergerakan harga saham, tentu ini dapat kita katakan dalam keadaan normal-normal saja. Meskipun terdeteksi akumulasi dan distribusi pada Bandarmologi. Itulah sebabnya saya katakan, anda tidak bisa hanya mengandalkan akumulasi dan distribusi saja ketika membeli. Harus mengerti juga struktur pasar.

Ingat! Bahwa Bandarmologi ini tidak bisa berdiri sendiri. Pergerakan harga saham itu dipengaruhi beberapa faktor dan yang paling penting adalah momentum. Momentum ini ibarat bahan bakar, tanpa adanya momentum, harga saham akan stagnan dan tidak bergerak. Jadi, begitu anda sudah mendeteksi aktifitas bandar, maka cari momentum apa kira-kira yang bakal terjadi di pasar.

Momentum ini bisa berupa berita-berita terkait perusahaan. Dan bandar akan bersiap masuk akumulasi, sebelum berita ini rilis atau ramai direspon oleh ritel. Jadi analisis Bandarmologi akan semakin mantap jika dikombinasikan dengan analisis momentum. Anda juga bisa memanfaatkan fitur Seasonality Stockbit untuk melihat momentum harga saham.

Supaya semangat belajar, saya sertakan hasil analisis bandarmologi dengan pendekatan divergensi, sebelum harga naik tinggi atau bahkan turun drastis dengan menggunakan indikator Bandar Movement Overlay. Cukup itu saja. Tidak usah banyak-banyak indikator.

Next pembahasan kita akan belajar cara membaca indikator Bandarmologi yang ada di Stockbit dengan metode “divergensi”. Cara ini yang paling ampuh menurut saya dalam membaca indikator Bandar Movement.
Jangan lupa follow supaya tidak ketinggalan ilmu gratisan.

$ANTM $PGAS $TPIA

Read more...

1/6

testestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy