Barang-barang manufaktur dan industri cina bisa lebih murah dan berkualitas, membuat hasil produksi lokal terancam. Jika kita menyerah pada mekanisme pasar tentu semuanya membingungkan. Itulah sebabnya dibuat persyaratan semacam TKDN, untuk menjaga kepentingan dalam negeri. Juga untuk items lain bisa dibuat menjadi equal playing field, memitigasi unfair free fight liberalism.

Indonesia (c)emas 2037-2045, kalaupun manufaktur kita secara umum kalah, khusus untuk Indonesia posisi nya akan selalu menjadi destinasi bisnis penting karena secara populasi dikatakan sebagai 60% pasar asean, tentu menarik bagi banyak perusahaan dan negara untuk berjualan di Indonesia. Dan semua ekspansi ke Indonesia perlu dimulai dengan business visit/kunjungan bisnis , dan bisnis yang berjalan perlu dikawal berkala dengan kunjungan berkala(walaupun teknologi saat ini sudah mengurangi aktivitas meeting offline). Termasuk keunggulan kita saat ini, sangat banyak destinasi wisata alam yang unik di Indonesia yang tidak bisa dengan mudah digantikan dengan pengalaman ke destinasi alam negara lain.

Kadang kita perlu mendaki tebing (grafik & candle) yang tinggi-terjal untuk bisa melihat dataran luas di puncak gunung itu, yang dari solid penuh sumberdaya (FA nya) dan untuk menyadari iklim(makro sektoral) disana jelas kondusif untuk bisa kita tempati untuk waktu yang lama. Sektor aviasi dengan emiten tercinta dan dengan masa lalu ternoda $GIAA sesungguhnya merupakan sektor menjadi mesin uang penting dan sangat berpeluang untuk terus tumbuh, termasuk industri pendukungnya seperti pengelolaan airport, supporting lain seperti bisnis ground handling & catering ( $CASS ). Historis data BPS nya sampai LK Q3 rilis, masih menunjukkan angka-angka pertumbuhan sektoral pariwisata yang sangat solid.


... melanturnya nanti bersambung... tugas dulu