@agusayahrani sebelum kamu screening saham, kamu tentuin dulu tujuan kamu di bursa saham itu apa? Ibarat kamu mau pergi menuju suatu tempat kan harus tau, lewat mana , estimasi sampai berapa jam, dll.
kalo saya tujuan di saham mungkin istilahnya lebih ke short term investment / swing trading ya.. bukan mata pencaharian utamanya dari $IHSG, target utama saya itu cari return nya yg lebih besar dr bunga deposito bank konvesional yang rangenya di 5-6 an% seperti $BNLI, $BNGA
tapi saya juga compare sama bunga bank digital, setau saya itu yang paling besar produknya $BBSI bisa 8,75% tapi per orang cuma bisa buka maksimal 1M saja, jadi agak repot kalo kamu mau taro uang cukup banyak disana, harus pakai nama orang lain.
hitungan saya anggep pukul rata2 6.75%/ tahun kalo deposito di bank bebas resiko (walaupun pemerintah dengan LPS hanya jamin nasabah 2M saja dan bunga bank yg dibawah 4%) , dengan hetic dan resiko di bursa saham, saya ngincer at least 12% / tahun return nya.
Cara Saya screening :
1. Saham2 tier 1 apa yang fundamental bagus tapi undervalue , contoh seperti kemarin big banks pada rontok,properti pada rontok, saya masuk cukup banyak, kalo km cek di postingan saya, saya pernah ad post floating loss nya waktu crash itu lumayan besar, tp akhirnya udah berbalik profit. Di saham tier 1 ini saya biasanya βmainβ cukup banyak ratusan jt - milyaran, karena saya tidak perlu khawatir karena memang saham tersebut fundamental baik tapi keadaan saja yang kurang baik, so it just a matter of time it will be bounce back.dan menurut kalkulasi saya, sekitar 3-6 bulanan kedepan bakalan potensi 95% bounce back, waktu itu saya mulai akum di febuari - maret , dan mulai TP di Juli - Agustus
2.saham tier 2 ini saham yang sedang hype tapi punya fundamental kurang bagus, naiknya lebih kedorong faktor issue , seperti BREN dan KAEF. Kalo di tier ini saya βmainβ ga terlalu banyak, antara belasan dan puluhan jt saja.
Sama kalau mau screening saham juga wajib kamu perhatikan keadaan GEOPOLITIK seperti apa, karena ketika bergejolak biasanya bursa pasti merah, tapi ga lama sih..
Contoh -> timur tengah gejolak , saham
Afiliasi minyak biasanya naik. Begitu gejolak reda , trus turun lagi.
Kebijakan pemerintah itu juga biasanya ngaruh,
Pemilihan menteri dll juga ngaruh.soalnya FAKTA yang ada, yang gerakin bursa saham kita itu masih dana dari asing π, jadi begitu asing ga nyaman , ditinggal cabut, langsung arb berjilid2 deh π
Saran saya, bisa perhatikan emiten2 yang berhubungan dengan properti seperti $PWON, karena sepertinya pemerintah bakalan ngasih subsidi yang besar buat dongkrak sektor properti naik lagi, tapi perlu diperhatikan juga keadaan ekonomi masyarakat seperti apa, percuma dikasih subsidi dan diskon besar2an kalo masyarakatnya ga punya uang, ga akan bisa beli juga π
Semoga tulisan saya bisa membantu screening an saham mu ya.